Selasa, 13 Agustus 2019

Tentang Dosa-Dosa Masa Lalu

Rabu, 14 Agustus 2019

Dulu waktu sekolah TK Al Qur’an, setiap sore ada penjual makanan ringan. Biasa di kampung Dugal tinggal, dipanggil Paman Jawa. Ada dua orang yang datang dari arah Kandangan bersepeda ke Angkinang. Ada sayuran, makanan ringan, dsb yang mereka jual.

Yang jadi favorit Dugal adalah tahu bapatis dan es manis. Sifat anak-anak senang mengambil lebih, tapi bayarnya tak sesuai jumlah yang dinikmati. Sampai sekarang masih diingat oleh Dugal. Ia merasa berdosa telah melakukan itu.

Kemana ia akan minta maaf atas kekhilafan yang dulu ia lakukan waktu masih anak-anak itu. Berikutnya saat sekolah Madrasah Aliyah. Di depan madrasah ada warung minum, setiap jam istirahat Dugal akan pergi ke sana untuk melepas dahaga dan lapar selama mengikuti pelajaran di dalam kelas.

Kelakuan jelek lagi-lagi dilakukan Dugal. Ambil banyak bayar sedikit. Wadai guguduh yang sering dikhilaf oleh Dugal. Hingga kini Dugal terus terkenang akan hal itu. Ia ingin minta maaf atas perbuatannya itu, tapi orangnya masihkah ada ? Kemana menghubungi ahli warisnya ?

Berikutnya dosa-dosa di sebuah lokalisasi. Sepulang dari mangangarun di Gambut, dengan dua temannya, Dugal pergi ke lokalisasi dan menikmati kemolekan tubuh penghuni yang jadi pilihannya. Menangislah mengenang masa lalu itu, segeralah bertobat, sebelum terlambat. (ahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...