Beberapa tahun silam Dugal pernah mahaliling atau mencari haliling di persawahan yang ada di kampungnya.
Haliling merupakan sejenis keong
kecil untuk pakan ternak bebek. Dengan berjalan kaki dari rumahnya menuju persawahan
yang tanaman padinya sudah tumbuh besar dan areal sawah berair cukup.
Dimana disana banyak keong kecil itu. Haliling itu nanti akan dijual Dugal ke
tetangga yang beternak itik. Satu liter haliling
dihargai Rp 5 ribu. Sehari Dugal bisa mendapatkan sekitar 4 liter haliling. Berangkat dari rumah pukul
08.00 WITA. Biasa ia pulang ke rumah jelang shalat Dzuhur tiba.
Dengan membawa ember, Dugal berjalan
kaki dari rumah menyeberang jalan raya, dan sungai. Jarak yang ditempuh sekitar
satu kilometer. Saat berada di satu tempat yang ramai halilingnya, tiba-tiba aroma kemenyan menusuk hidung Dugal.
Aneh memang di tempat yang cukup jauh
dari pemukiman warga itu ada tercium bau kemenyan. Melihat gelagat tak
mengenakkan itu, Dugal bergegas pergi ke areal sawah lainnya, yang cukup luas
dan terbuka. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar