Saat hujan lebat Dugal singgah di depan
sebuah rumah. Rumah itu kosong tak berpenghuni. Terlihat rimbun dengan tumbuhan
liar di rumah itu. Dugal baru pulang dari rumah temannya di Ilung, Kecamatan
Batang Alai Utara (Batara), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Setengah jam
perjalanan Dugal berhenti, lupa bawa jas hujan.
Kalau diteruskan takut basah, karena perjalanan
masih jauh. Ia putuskan untuk singgah. Di depan rumah Dugal singgah. Rumah itu
cukup jauh dengan rumah warga lainnya. Di kiri kanan ada pohon kelapa, rambutan,
rumbia, dsb. Masuk jalan kabupaten, masih di wilayah Kabupaten HST.
Dugal tak tahu nama kampungnya. Ia baru
pertama lewat jalan itu. Jelang senja hujan masih belum juga reda. Hari mulai
gelap, tak ada tanda-tanda hujan akan berhenti. Dugal kaget. Di dalam rumah
itu, Dugal mendengar suara ribut, agak ramai, seperti banyak orang.
Padahal sebelumnya, sejak Dugal singgah
di rumah itu, suasana cukup sunyi. Lantas Dugal mengintip lewat kaca jendela terbuka
sedikit, tapi yang terlihat cuma kegelapan. Aneh memang. Setelah itu Dugal
segera beranjak untuk pulang, cepat-cepat menjauh dari tempat itu, sekaligus
pulang ke rumah, masih belasan kilometer yang mesti ditempuh. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar