Sekitar 100 meter dari rumah Dugal, ada
kebun warisan kakeknya. Jarang dimanfaatkan untuk perkebunan. Jauh dari jalan
desa. Termasuk kawasan yang cukup sepi. Jarang ke sana kalau tak begitu perlu.
Tanaman yang ada disana sudah tumbuh
sejak puluhan tahun lalu. Ada pohon tarap,
pisang, rambutan, kasturi, manggis, salak, kedondong, dsb. Tanaman itu tumbuh
tanpa dirawat. Bila musim buah saja baru didatangi oleh Dugal.
Sewaktu musim buah Dugal sering datang
kesana, hampir tiap hari sepulang dari sawah. Karena sunyi agak khawatir juga
Dugal datang kesana sendirian. Ia ke sana antara pukul 10.00-17.00 WITA. Di luar
jam itu Dugal tidak berani.
Sekitar pukul 11.00 WITA, suasana di
kawasan itu cukup terang, cahaya matahari menembus rerimbunan pohon yang ada.
Suasana mencekam sedikit agak berkurang.
Singkat cerita, pernah suatu waktu saat naik
ke pohon manggis. Tiba-tiba di bawah ada beberapa ekor anjing berkelakuan aneh.
Padahal selama ini cukup jarang ada kawanan anjing di kampungnya.
Dugal sempat panik dan takut juga dibuatnya.
Fokus perhatian berubah, ingin memetik manggis diurungkannya. Cepat-cepat turun
lantas pulang ke rumah, meninggalkan tempat itu. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar