Saya melakukan wawancara kecil-kecilan seputar kemerdekaan RI pada hari
Kamis (15/08/2013) siang. Adapun yang menjadi narasumber adalah seorang
warga Hulu Sungai Selatan bernama Muhammad Sayuti.
Lelaki yang biasa dipanggil Sayuti ini banyak melontarkan kalimat
bernas. Wawancara berlangsung beberapa menit dengan nuansa santai.
Menurut Sayuti, sekarang banyak pejabat yang ada di Kalimantan orang
luar. Sejak Kapolda, Danrem, dsb. Maksudnya bukan orang Kalimantan asli.
Orang Kalimantan dianaktirikan.
Di pedesaan Jawa jalan luas. Ada kereta api dan bus. “ Apakah otonomi sudah sepenuhnya dijalankan ?” tanya Sayuti.
Untuk lingkup nasional, dulu Malaysia belajar ke Indonesia. Tetap
kenapa sekarang Indonesia justru ketinggalan dengan Malaysia. Di
Malaysia semuanya serba gratis. Pendidikan di Indonesia jauh tertinggal
dengan Negara lain. Apalagi soal ekonomi. Malaysia dijajah Inggris untuk
dibina. Sementara Indonesia dijajah Belanda benar-benar ditindas. Malah
sumber daya alamnya dikuras habis. Indonesia pun semakin bodoh.
Istana kerajaan emas. Perusahaan Indonesia dikuasai asing. Perusahaan
batubara atasannya orang asing. Sekitar 20 %. Semua dikuasai asing.
“ Aku bingung pemerintah kita kaya apa ?” ujar Sayuti.
Rakyat sakit, pejabat enak. Kenapa korupsi di Indonesia merajalela ?
Karena ada kesempatan. Juga pendidikan agama yang kurang. Kasarnya
pemimpinnya kada baiman.***
Kandangan, 15-08-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar