SABTU, 28 SEPTEMBER 2013
Hasna Amima (12) biasa dipanggil
Ima. Orangtua bekerja sebagai wiraswasta. Semua pelajaran di sekolah
disenanginya. Yang dilakukan Ima sepulang sekolah shalat, istirahat, dan
belajar. Saat hari libur membantu orangtua. Shalat di rumah. Tinggal di
Pakumpayan. Langgar yang dekat rumahnya Raudatul Munawwarah. Ia dididik harus
disiplin dengan penuh kasih sayang. Mempelajari hal-hal yang baik. Membaca
surah pendek. Yang disukai saat berada di sekolah menuntut ilmu dan membaca.
Bertemu dengan teman dan guru. Yang tidak disukainya saat berada di sekolah berbincang-bincang
saat belajar. Siswa kelas lain mengganggu saat belajar.
Tayangan televise yang disukainya
film kartun dan siraman rohani. Cita-cita ingin jadi guru. Hobi membaca dan
olahraga. Berat badan 34 kg dan tinggi 120 cm. Ima tidur pukul 21.00 WITA.
Bangun pukul 05.00 WITA. Yang berkesan saat ulang tahun ke museum dan rekreasi.
Pernah dimarahi orangtua karena malas. Bila melihat orang kesusahan Ima
berusaha untuk membantunya. Tempat paling jauh yang pernah dikunjungi adalah
Tanah Grogot dalam rangka acara keluarga.
LAILA FAUZANAH
Laila Fauzannah (12) biasa dipanggil
Laila. Siswa Kelas VII B MTsN Angkinang. Anak pertama dari dua bersaudara.
Orangtuanya tani dan buruh harian lepas. Pelajaran favoritnya Muatan Lokal dan
Fiqh. Yang dilakukan Laila sepulang sekolah istirahat, belajar, dan membantu
orangtua. Saat hari libur membantu orangtua dan jalan-jalan ke rumah nenek.
Tinggal di Desa Tawia.
Langgar tempat ia biasa shalat
bernama Darul Aman berjarak sekitar 50 meter dari tempat tinggalnya. Pola
orangtua mendidiknya bagus sekali karena sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Prestasi yang pernah diraih juara lomba cerdas cermat tingkat SD. Yang disukai
saat berada di sekolah berkumpul dengan teman-teman, menimba ilmu, menambah
wawasan.
Saat belajar, ada teman yang
mengajak bercanda merupakan hal yang tidak disukainya saat berada di sekolah.
Sementara di televisi yang disukainya sinetron bertemakan religi atau yang
mendidik. Cita-citanya jadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Hobinya membaca, burdah habsy,
nyanyi, qasidah / nasyid. Berat badan 27,5 kg dan tinggi 140 cm. Tidur jam
21.00 WITA. Bangun pukul 05.00 WITA.
Pengalaman berkesan naik perahu
motor, mandi sambil hujan-hujanan, berenang di sawah saat banjir. Pernah
dimarahi orangtua karena keasyikan bermain dengan teman. “ Dimana hampir lupa
pulang ke rumah saat itu,” ujar Laila.
Apabila melihat ada teman yang dalam
kesusahan ia berusaha untuk menolongnya dengan bantuan sebisa yang ia lakukan.
Daerah paling jauh yang pernah didatanginya adalah Danau Panggang, HSU. Dalam
rangka silaturrahmi dengan keluarga.
PEMBUNUHAN DI WAWARAN
Peristiwa pembunuhan kembali terjadi
di wilayah hukum Polsek Angkinang. Kali ini menimpa seorang wanita. Yang
dibunuh suaminya sendiri. Terjadi di Desa Wawaran Senin (23/09/2013) sekitar
pukul 02.00 WITA. Dimana sang isteri dibunuh saat tertidur lelap di pembaringan.
Diduga masalah rumah tangga. Suami
melakukan perbuatan keji tersebut saat mabuk. Peristiwa ini menambah deretan
panjang peristiwa pembunuhan di HSS. Sebelumnya di tetangga desa, yakni Taniran
peristiwa serupa pernah terjadi. Yakni seorang tukang bentor ditusuk dua orang
karena masalah wanita.
TADUNG BUNGSU
Sekitar pukul 20.30 WITA di rumah
Sari (13) yang tinggal di Desa Kayu Abang, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, terjadi peristiwa yang tak pernah ia duga. Saat itu Sari lagi
rebahan di depan televisi. Datang serangga seperti belalang warna kuning
kecoklatan. Lalu Sari memanggil ayahnya.
Menurut ibu Sari nama binatang itu
tadung bungsu. Ayahnya menyuruh mencari korek api. Tapi Sari tidak mendapatkannya.
Lalu Sari memanggil kakaknya yang ada di kamar sebelah. Setelah keluar dari
kamar serangga itu mengeluarkan ular yang kecil. Lama-kelamaan menjadi besar
dan memanjang.
Sari kian takut. Sari mengambil
pisau. Ia ingin memotong ular itu. Tetapi ular tersebut keras seperti besi.
Ular itu kian mengeras alias taguh
Kakaknya Sari menaruh ular dan
serangga itu ke dalam piring. Lalu dibakar dengan kertas. Diaggap sudah mati.
Tapi setelah dilihat beberapa saat kemudian aneh bin ajaib ternyata masih
hidup. Lantas ayah Sari membesarkan apinya. Hingga kemudian binatang tersebut
mati juga.
ULAR SILUMAN
Ada cerita seorang warga bernama
Adit yang pernah mengalami kejadian yang aneh. Saat dia melewati jalan yang
agak sepi di depan sekolah SDN Bakarung Selatan 1. Saat itu dia sedang
berjualan buah keliling di daerah yang tak jauh dari tempat kejadian. Setelah
pulang dari berjualan. Ia pun ingin pulang. Tiba-tiba tanpa disadari ia tengah
berada di depan sekolah itu. Yang masyarakat selalu bilang angker.
Ada salah seorang yang tidak percaya
pada cerita itu. Ia tidak akan percaya sebelum melihatnya sendiri. Kemudian
terbukti saat itu malam sudah terlalu larut dengan santainya Adi lewat tanpa
permisi. Tiba-tiba saja lewatlah seekor ular yang sangat besar. Biasanya luar
biasa. Tanpa piker panjang lagi ia pun segera lari terbirit-birit dengan
membawa gerobak buah yang tengah berhamburan di jalan.
Akibat peristiwa ini sampai dirumah
Adi pun menceritakan kejadian pada keluarganya di rumah. Beberapa hari kemudian
beredarlah cerita tersebut. Dikalangan masyarakat sudah cukup terkenal dengan
kejadian tersebut. Masyarakat yang mau lewat disana berhati-hati mengingat
kejadian ini.
EKA FARIDA
Eka Farida (12) biasa dipanggil Eka.
Jumlah saudara 3.Anak ke 1. Ayahnya bekerja swasta ibunya ibu rumah tangga.
Pelajaran favoritnya Matematika. Yang dilakukan sepulang sekolah shalat dan
mengulang pelajaran. Yang dilakukan saat hari libur membantu orangtua.
Ia shalat di rumah. Kampung tempat
tinggalnya Anjiran. Langgar Riadul Jannah berjarak sekitar 50 meter. Pola
orangtua mendidiknya menjadi anak yang baik dan berbudi pekerti yang luhur.
Yang disukai saat berada di sekolah mempunyai teman. Yang tidak disukai saat
berada di sekolah bila diganggu oleh teman.
Tayangan televisi yang
disukainya sinetron Damar Wulan.
Cita-citanya menjadi guru. Hobinya membaca. Memiliki berat badan 28 kg dan
tinggi badan 130 cm. Tidur pukul 21.30 WITA. Bangun pukul 05.00 WITA.
Pengalaman menarik bermain,
mencoret-coret, menggambar, bermain boneka, dan bermain air. Pernah dimarahi
orangtua karena melakukan kesalahan. Menolong teman yang sedang kesusahan usaha
membantu temannya. Pernah ke Pantai Takisung dalam rangka perpisahan Kelas VI.
POTENSI ALAM KALSEL
Jejak Petualang Trans 7 pukul 16.00
WITA Kamis (12/09/2013) Potensi Alam Kalimantan Selatan. Desa Bangkal, Cempaka,
Banjarbaru. Kelompok H Ali pendulang intan tradisional yang masih tetap
bertahan.
Kayu galam penyangga lobang. Mulut
kemasukan lumpur. Mengangkat dengan tangguk. Nyawa taruhannya. Melenggang.
Menggunakan ilalang biar tidak jeblok.
Segmen berikutnya tentang offroad.
Berlokasi di Sungai Ulin, Banjarbaru. Host Vika Fitriyana. Tercebur ke dalam
kubangan lumpur. Mobil tak jua bisa bergerak. Memiliki keahlian ekstra. Host
menjajal kemampuan sendiri beratnya medan offroad.
Segmen ketiga di Banyu Tajun, HSU.
Host ikut naik jukung mengitari rawa mencari teratai / palilak. Sayur parut
bulan, pucuk daun palilak dengan kelapa parut dan sambal acan. Duh nikmatnya.
Pengayuh jukung Pak Rahim. Pembuat parut balum ibu Asniah.
SI BOLANG DAYAK
Melintas di pematang sawah membawa
ikan lele dengan kantongan plastik. Topi robek. Ikan berjatuhan ke pematang
sawah. Lalu bermain egrang. Tercebur di air kolam. Itu hukuman buat yang kalah.
Empat bocah ke tengah hutan. Menuju bibir gua. Ke air terjun di Kuala Kurun,
Kalteng. Keasyikan bermain lupa waktu. Main perang-perangan dengan latupan
paring. Peluru dari kertas basah. Dengan tiga bilah bambu yang disatukan.
Kecamatan Tewah, Gunung Mas, Kalteng.
Lahan dibakar untuk perkebunan
kelapa sawit. Sepakbola gerobak. Balogo. Melempar batu. Tiga batu dipasang.
Ayam putih bernama si Manuk hilang. Diikat di sebatang pohon kecil. Desa Upon
Batu tanpa listrik.
MONALISA
Monalisa (13) biasa dipanggil Mona.
Anak ke 2. Ibu pedagang ayah petani. Pelajaran favoritnya kesenian dan
olahraga. Dilakukannya sepulang sekolah membantu orangtua. Hal yang sama
dilakukannya pada hari libur.
Tinggal di Pakumpayan. Langgar
Al-Ishlah berjarak 50 meter dari rumahnya. Pola orangtua mendidiknya dengan
cara halus tapi tegas. Menang dalam perlombaan. Belajar sangat disukainya saat
berada di sekolah. Yang tidak disukai saat berada di sekolah menghadapi kelakuan
teman yang menjengkelkan. Tayangan di televisi yang disukai kartun.
Cita-citanya jadi guru. Hobi olahraga dan seni.
Berat badan 45 kg. Tidur pukul 21.00
WITA. Bangun pukul 05.00 WITA. Pernah ke museum dan Sampit. Pernah dimarahi
orangtua karena nakal / membuat kesalahan. Bila melihat ada teman yang sedang
kesusahan ia berusaha untuk membentu / menolongnya.
Kandangan, 2013
PENGORBANAN IBU
Ibu…
Kau adalah
wanita nomor satu dalam hidupku
Pengorbananmu
tidaklah bisa dilupakan
Engkau telah
mengandungku selama 9 bulan 9 hari
Jerih payahmu
selama mengandung kian bertambah
Lemah, letih,
tetesan keringat yang keluar dari sekujur tubuhmu
Selama
mengandungku bagaikan permata
Ibu…
Kau adalah
wanita yang sangat mulia
Disaat
melahirkan pengorbananmu begitu besar
Antara hidup dan
mati yang engkau rasakan
Rasa sakit yang
engkau rasakan demi seorang anak
Ibu….
Aku tidak
sanggup membalas semua jasa pengorbananmu
Hanya do’a
kebaktianku yang dapat kupersembahkan untukmu
Terima kasih
ibu…
Kandangan,
26-09-2013
(Kiriman :
Halimatus Sa’diah, Kelas VIIA MTsN Angkinang)
JASA SEORANG
GURU
Guru…
Kau adalah
pahlawan
Jasamu sangat
berharga
Kehadiranmu
dalam hidupku menjadikan aku orang yang berilmu
Besar
pengorbananmu dari pagi hingga siang hari
Memberikanku
ilmu yang sangat berharga
Ilmu yang
kudapatkan sangat berguna untukku
Guru
Terima kasih
kuucapkan
Rasanya aku
ingin selalu bersamamu
Banyak sekali
ilmu pelajaran yang kudapat darimu
Untuk bekalku
dihari nanti
Kau adalah
pelita hatiku
Menuju kea lam
yang terang benderang
Guru..
Kau pahlawan
tanpa tanda jasa
(Kiriman :
Halimatus Sa’diah, Kelas VII A)