Minggu, 26 Januari 2020

Orang-Orang Kaya di Pulau Dewata

Senin, 27 Januari 2020

Written by Anton Muhajir on 23 Agustus 2007

Sebenarnya saya sudah berniat menulis topik ini Juni lalu. Tapi ya karena malas, ya karena lupa, ya karena banyak kerja, jadinya molor terus.

Majalah SWA edisi 13/XXIII/14-27 Juni 2007 lalu membuat tulisan di Sajian Utama tentang Para Pendobrak Bisnis dari Daerah. Laporan utama itu mengulas daftar pengusaha sukses dan kepala daerah inovatif dalam memacu ekonomi daerah. Menarik juga melihat sebagian orang kaya tersebut adalah pemilik media cetak, termasuk ABG Satria Naradha di Bali.

Tentu saja menarik bagi saya. Sebab ada trend media konvensional seperti koran dan majalah saat ini banyak yang tutup. Sudah banyak media internasional maupun nasional yang terpaksa tutup karena ketatnya persaingan di media cetak. Toh, di tengah senja kala media konvensional itu ternyata masih banyak orang kaya dari media.

Nah, daripada makin nglantur, inilah daftar orang kaya itu. Semuanya dari Bali. Sayangnya sih tidak disebut daftar kekayaan mereka.

Keluarga I Wayan Kari

Pemilik Grup Waka. Basis operasional di Bali. Bidang usaha pariwisata (Waka Land Cruise, Waka di Ume, Waka Nusa, Waka Maya, Waka Gangga, Waka Shorea, Waka di Abian, Waka Namya, Waka Barong, Hotel Oberoi Bali dan Lombok, Waka Dive), konsultan manajemen, arsitektur (Sain D Sain), transportasi (taksi, rental mobil, kapal penumpang sepat), periklanan (Matamera Advertising), dan perumahan (menggarap hotel satu grup dan knockdown house), tiga hotel di Manado, dan satu di Bintan.

Anak Agung Ngurah Mahendra

Basis operasional di Bali. Mendirikan PT Khrisna Kreasi pada 1985 di bidang usaha produksi dan eksportir garmen, forwarder dengan tiga cabang (Ubud, Jakarta, dan Surabaya), periklanan, perdagangan, jasa gudang, money changer, teknologi informasi, dan agen wisata. Perusahaannya kini berjumlah 12.

I Gde Wiratha dan Kadek Wiranatha

Basis operasional di Bali. Mendirikan PT Gde & Kadek Brothers. Bidang usaha pariwisata (penginapan, biro perjalanan, restoran kafe, kapal pesiar, dan penerbangan). Group Bounty (Bounty Hotel, Hotel Barong, Dewi Sri Cottages, Vila Rumah Manis, Bounty Cruises, Paddy’s Cafe, Sari Club, Bounty Mall, Double Six, Gado Gado Restaurant, AJ Hackett Bungy, taksi Pan Witri dan Praja Taksi), biro perjalanan Calvin Tour & Travel, Bali Safari Rafting, Air Paradise International. Berencana membangun kembali Sari Club –yang dibom teroris pada 2002- dan sirkuit balap F1.

Gde Sumarjaya Linggih

Pemilik Grup Ganeca. Basis operasional di Bali dan Bandung. Bidang usaha hotel (Hotel Sol Lovina berkapastas 120 kamar, 8 villa, dan satu president suite, serta hotel di Nusa Dua), printing supplier, dan minuman anggur (Indico Wine). Kini Grup Ganeca Prima membawahkan 11 anak usaha dan membangun Bali Trade Centre.

ABG Satria Naradha

Pemilik Kelompok Media Bali Post. Basis operasional Bali dan Mataram. –tambahan dari saya, kini juga merambah Jakarta, Jogja, Bandung, Semarang, Palembang, dan Aceh-. Bidang usaha koran (Bali Post, Denpost, Bisnis Bali, Suara NTB, dan Prima), tabloid (Tokoh, Bali Travel News, Wiyata Mandala, dan Lintang), radio (Swara Widya Besakih, Global Kinijani, Genta Bali, Singaraja FM), TV (Bali TV, -ini tambahan dari saya: Jogja TV, Semarang TV, Bandung TV, Palembang TV, dan Aceh TV-). Pendapatan iklan Rp 198,3 milliar (Bali Post) dan Rp 33,3 milliar (Bali TV).

Putu Suryajaya

Pemilik Grup Nikki yang berdiri pada 2000. Basis operasional di Denpasar dan Kuta. Bidang usaha hotel (Hotel Nikki), pusat kebugaran (Nikki Fitness Centre), rumah sakit (RS bersalin Puri Bunda), pusat pelatihan perhotelan berstandar internasional, dan waralaba sekolah Highscope. Saat ini juga mendirikan kondotel Nikki Denpasar dan kondotel lain di pinggiran Kuta.

AAM Sukadhana Wendha

Pemilik Grup Kusemas yang berdiri pada 1990. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha di properti (spesialis pengembang rumah sederhana tipe 21 – 70 dan ruko), rumah mewah, migas, perbankan, travel, dan money changer. Sampai pertengahan 2006 telah membangun 8000 unit rumah sederhana di Bali (Permata Anyar, Griya Tantra Trisna, Bumi Dalung Permai, Permata Nambi, New Bumi Dalung Permai) dan 200 unit toko di Dalung. Ekspansi usaha di lima pompa bensin di Bali, kebun kelapa sawit 40 hektar di Kalimantan, rumah makan waralaba Ayam Bulungan, refleksi dan spa, gallery phone shop, bank perkreditan rakyat, minimarket, vila, resor, biro perjalanan, dan money changer.

Putu Agus Antara

Pemilik PT Mama & Leon, hotel, dan properti. Bidang operasional di Denpasar. Bidang usaha garmen (PT Mama & Leon), hotel (hotel Keraton Jimbaran Resort), International Trade and Promotion Centre, Garuda Wisnu Kencana, dan The Renaissance. Ekspansi usaha merambah portofolio merk, pakaian kasual, kebaya, serta outlet.

Putu Subada Kusuma

Basis operasional di Denpasar. Pemilik Hotel Sri Kusuma, workshop Melia Laundry, Toko Bunga Roses, dan biro hukum Putu Kusuma & Rekan. Pemilik master franchise 8 gerai waralaba Melia Laundry dan bermitra dengan petani mendirikan kebun bunga di Bedugul.

Keluarga Ida Bagus Tjetana Putra

Pemilik Grup Santrian. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha perhotelan (Griya Santrian, Puri Santrian, Santrian Club), resto (Arena Sport Cafe, Mezzanine, dan The Village), transportasi (Sekar Menuh), rafting dan seawalker. Saat ini mendirikan villa seluas 2,5 hektar di Nusa Dua.

Nyoman Dana Asmara

Pemilik CV Dana’s Company. Basis operasional di Denpasar. Bidang usaha rencana desain, desain, konstruksi hingga pemeliharaan produk dan eksportir rumah knock down dengan tarif antara US $100 – 600 ribu per proyek (biaya desain hingga pembangunan di luar transportasi, akomodasi, ongkos tukang, dan pengiriman material rumah dari Bali ke negara tujuan). Salah satu arsitek kelas dunia, anggota Asosiasi Arsitek Internasional. Karya: renovasi Bandara Ngurah Rai, Banyan Tree & Spa di Maladewa, rumah keluarga Raja Fahd Arab Saudi, dll.

I Gede Agus Hardiawan

Pemilik PT Hardys Retailindo. Basis operasional di Bali dan Jawa Timur. Bidang usaha super market yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali dan beberapa kota lain seperti Banyuwangi, Jember, dan Mataram. Hardy’s kini bekerja sama dengan PT Ramayana Lestari Sentosa.

Djuwito Tjahjadi

PT Putra Bhineka Perkasa, produsen kopi merk Kupu-kupu Bola Dunia. Bidang operasional di Denpasar. Berdiri sejak 1935 dan usaha di bidang pengolahan dan perdagangan kopi, termasuk semua hal yang berhubungan dengan kopi seperti pelatihan tentang kopi. Mendirikan Jazz Bar & Grill Cafe dan Kopi Bali House.

Desak Nyoman SuartiPemilik PT Suarti (Suarti Collection). Basis operasional di Gianyar sejak 1990. Bidang usaha perhiasan dan home wear dari perak murni. Punya gerai di Sanur, Ubud, dan Kuta serta satu toko di New York. Lebih dari 90 persen produk diekspor ke Inggris, Italia, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Gde Ngurah Wididana alias Pak Oles

Pemilik PT Karya Pak Oles Tokcer. Bidang usaha produksi dan perdagangan obat alternatif, pupuk alternatif, resto, media (dua koran dan tiga radio), klinik pengobatan, dan lembaga penelitian dan pendidikan. Jumlah produk 32 buah muali dari madu, jamu, gelang penyembuh, pupuk, hingga penghemat bahan bakar kendaraan. Punya 39 kantor cabang pemasaran.

Joseph Theodorus Wulianadi alias Joger

Pemilik CV Wira’s Garment Melania Soraya, produsen kaos Joger. Basis operasional di Kuta. Bidang usaha kaos dan merchandise Joger dan Jok Mah Li (pojok mahal sekali, barang-barang dari luar negeri dengan harga miring). Menjual sekitar 10 ribu item barang dengan marjin yang diambil 5,8 persen. Jumlah gerai hanya satu di Kuta tapi selalu penuh dengan wisatawan.

Bagus Sudibya

Pemilik Bagus Discovery. Basis operasional di Bali. Bidang usaha pariwisata dan agrobisnis. Berdiri pada 1978 dengan Baruna Water Sport, perintis bisnis menyelam di Bali dan Pulau Komodo. Mendirikan Nusa Dua Tour & Travel, Puri Bagus Manggis, Puri Bagus Candidasa Villa Resort & Spa, Puri Bagus Lovina Villa Resort & Spa, Bagus Jati Health & Wellbeing Retreat, The Baliyem Valley Resort di Wamena Papua, Bagus Agro Pelaga (agrobisnis dan agrowisata), dan Bagus Agro Ponjok (pemasok bahan baku ke hotel satu grup dan supermarket di Bali).

Jaya Susila

Pemilik Grup Alpha. Basis operasional di Denpasar di bidang kargo sejak 1978. Bidang usaha eksportir garmen dan kerajinan tangan (PT Alpha Sigma Bali), kargo (PT Alpha Sigma Cargo), konsultan bisnis dan pengadaan software (PT Sari Alpha Dwi Karya). Aset sekitar Rp 10 milyar.

Panudiana Kuhn

Pemilik PT Dianatina Ayu dan PT Dianasurya Ratna Cargo. Basis operasional di Kuta. Bidang usaha garmen, kargo, dan penginapan. Berdiri pada 1985 (CV Diana dan pada 1993 menjadi PT Dianatina Ayu). Memproduksi garmen pesanan dari merk internasional seperti Bebob, Transparant, dan Tbob dengan pasar Eropa, Kanada, AS, dan Australia. Pemilik Vila Diana Bali, Hotel Ratna Bali, dan Istana Ratna Hotel Yogyakarta.

Tjok Oka Artha Ardhana S

Pemilik Grup Tjampuhan. Basis operasional di Ubud. Bidang usaha puri, hotel, spa, dan sekolah. Meneruskan usaha keluarga pada 1984. Puri Tjampuhan mengembangkan usaha jadi 60 unit bungalow, mendirikan Puri Pita Maha, Hotel Royal Pita Maha, Kirana Spa, Sekolah Tinggi, dan berbagai yayasan.

M Sunhaji

Pemilk Grup Risun. Basis operasional di Bali. Bidang usaha budi daya dan perdagangan mutiara lepas dan perhiasan mutiara (Risun Pearl) dan jasa pemasaran serta penyewaan properti (tanah, vila, dan rumah). Pemilik tiga gerai di Sogo, Discovery Shopping Mall, dan Risun Pearl di Kuta. [b]

Sumber : Bale Bengong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...