Mengenang
masa lalu waktu masih Aliyah dulu, orangtua saya harus mambilupah mamarut nyiur kepada tetangga yang berjualan ketupat
setiap hari. Uangnya saya pakai sangu
ke sekolah. Bertahun-tahun seperti itu, untuk anaknya yang tercinta.
Kelapa
beberapa biji diambil jelang siang. Setelah dikupas, lalu dikarik bagian luar yang berwarna gelap. Kemudian diparut menggunakan parudan. Butuh waktu beberapa jam hingga selesai.
Hasil
parutan kelapa itu diantar kepada pemiliknya sebelum Ashar. Upahnya memang tak
seberapa. Tapi yang penting setiap hari ada duit pemasukan digunakan sangu saya sekolah, juga untuk kebutuhan
setiap hari. Sedih rasanya hati saya mengingat kenangan itu. Sekarang orangtua
saya tak lagi mamarut nyiur. (ahu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar