Siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
(HSS) kembali mengikuti tausyiah dari para guru Rabu (04/02/2015) pagi. Kali ini
yang menyampaikan tausyiah adalah Drs Muhammad Sayuti. Dihadapan 300 lebih
siswa MTsN Angkinang, guru Muatan Lokal (Mulok) Tajdwid ini menyampaikan materi
tausyiah bertema Kasih Ibu Sepanjang Jalan.
Menurut Muhammad Sayuti, seorang ibu
melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan
pamrih apapun juga. “ Seorang ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam
sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang ataupun malam, tidak ada
perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun, “ ucap Muhammad
Sayuti dalam tausyiahnya.
Dijelaskan Muhammad Sayuti, seorang
ibu mendo’akan dan mengingat anaknya setiap hari bahkan tiap menit dan ini
sepanjang masa. “ Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu.
Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada ibu kita
hanya pada waktu Hari Ibu saja. Sedangkan di hari-hari lainnya kita tidak
pernah mengingatnya. Kita akan bisa lebih membahagiakan ibu kita untuknya,
waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Muhammad Sayuti
mengajak para siswa untuk merenung. “Renungkanlah kapan terakhir kali kita
mengajak ibu jalan-jalan ? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan
manis dengan ucapan terima kasih kepada ibu kita ? Dan Kapankah kita terakhir
kali berdo’a untuk ibu kita,” ujar Muhammad Sayuti.
Muhammad Sayuti menambahkan,
berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup. “ Karena percuma kita
memberikan bunga maupun tangisan apabila ibu telah berangkat, karena ibu tidak
akan bisa melihatnya lagi. Siapapun kita semua yang ada di dunia sekarang, baik
itu seorang pelajar, pejabat, baik jenderal maupun kopral, baik seorang
mahasiswa ataupun taruna, baik seorang menteri ataupu seorang peragawati. Kita semua
terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan
kita hingga sekarang menjadi seperti ini, “ tutur Muhammad Sayuti.
Nor Adiyati, siswi Kelas VIII A, mengatakan
tausyiah yang dibawakan Bapak Muhammad Sayuti tersebut cukup bagus dan sangat
bermanfaat. “ Kami para siswa jadi termotivasi untuk terus menghormati
orangtua, terutama ibu kita. Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita.
Ketika kita belum bisa berjalan, ibu menuntun kita. Ketika kata belum terucap
beliau membimbing kita. Ibu adalah segalanya,” ujar Nor Adiyati. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar