Selasa, 03 Februari 2015

Kasih Ibu Sepanjang Jalan

Rabu, 4 Februari 2015




            Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali mengikuti tausyiah dari para guru Rabu (04/02/2015) pagi. Kali ini yang menyampaikan tausyiah adalah Drs Muhammad Sayuti. Dihadapan 300 lebih siswa MTsN Angkinang, guru Muatan Lokal (Mulok) Tajdwid ini menyampaikan materi tausyiah bertema Kasih Ibu Sepanjang Jalan.
            Menurut Muhammad Sayuti, seorang ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. “ Seorang ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang ataupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun, “ ucap Muhammad Sayuti dalam tausyiahnya.
            Dijelaskan Muhammad Sayuti, seorang ibu mendo’akan dan mengingat anaknya setiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. “ Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada ibu kita hanya pada waktu Hari Ibu saja. Sedangkan di hari-hari lainnya kita tidak pernah mengingatnya. Kita akan bisa lebih membahagiakan ibu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah,” jelasnya.
            Pada kesempatan itu Muhammad Sayuti mengajak para siswa untuk merenung. “Renungkanlah kapan terakhir kali kita mengajak ibu jalan-jalan ? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada ibu kita ? Dan Kapankah kita terakhir kali berdo’a untuk ibu kita,” ujar Muhammad Sayuti.
            Muhammad Sayuti menambahkan, berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup. “ Karena percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila ibu telah berangkat, karena ibu tidak akan bisa melihatnya lagi. Siapapun kita semua yang ada di dunia sekarang, baik itu seorang pelajar, pejabat, baik jenderal maupun kopral, baik seorang mahasiswa ataupun taruna, baik seorang menteri ataupu seorang peragawati. Kita semua terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan kita hingga sekarang menjadi seperti ini, “ tutur Muhammad Sayuti.
            Nor Adiyati, siswi Kelas VIII A, mengatakan tausyiah yang dibawakan Bapak Muhammad Sayuti tersebut cukup bagus dan sangat bermanfaat. “ Kami para siswa jadi termotivasi untuk terus menghormati orangtua, terutama ibu kita. Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita. Ketika kita belum bisa berjalan, ibu menuntun kita. Ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Ibu adalah segalanya,” ujar Nor Adiyati. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tumbuhan di Sekitaran Bawah Jembatan Birayang HST Ahad Siang

 Senin, 25 November 2024 Aneka tumbuhan di sekitaran bawah jembatan Birayang, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, p...