Sabtu (21/02/2015) malam saya baru
saja mau tidur. Tiba-tiba diluar rumah Mahmud, sepupu saya memanggil. “Aurkah. Umanya Jamah masuk rumah sakit. Kita
kasanaan,” ujar Amud.
Yang dimaksud dengan Umanya Jamah
adalah acil saya, Acil Rubiah. Kakak dari ibu saya dan ibu Mahmud. Lantas saya
berkemas. Ganti pakaian. Televisi yang saya tonton sebelumnya saya matikan.
Waktu itu sekitar pukul 21.30 WITA.
Saya ikut dibelakang sepeda motor yang
dibonceng Mahmud. Kami melewati Jalan HM Yusi atau Jalan Hanyar Kandangan. Sesampainya
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hassan Basery Kandangan kami
menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ternyata Acil Rubiah sudah berada
disana, terbaring di dipan. Ada Paman Titiw, Yani dan isterinya.
Menurut Paman Titiw Acil Rubiah
tidak makan dalam beberapa hari ini sehingga membuatnya sakit. Kami menunggu
beberapa saat. Saya tak mengerti urusan di rumah sakit. Saya alergi dengan hal
yang berhubungan dengan rumah sakit.
Lalu petugas jaga mengantar surat
untuk mendapatkan kamar. Saya membantu Paman Titiw ke tempat ruang registrasi
yang jaraknya sekitar 100 meter dari ruang IGD. Di tempat registrasi ini kami
menunggu beberapa lama. Di tempat lain ada satpam yang bertugas yakni Udin.
Yang jadi satpam di rumah sakit itu sudah beberapa tahun, ia tetangga kampung
saya. Sempat ngobrol beberapa saat.
Setelah itu kami kembali ke IGD. Tak
lama saya dengan Mahmud disana. Kami ke Pasar Kandangan beli guguduh dan untuk. Setelah itu kembali ke rumah sakit.
Saat tiba Acil Rubiah sudah dibawa.
Kami menuju dimana tempatnya berada. Ternyata ada di laboratorium. Ulis, anak
Acil Rubiah juga sudah ada disana. Beberapa saat kemudian petugas membawa ke
ruang yang akan ditempati. Yakni Ruang Akasia (Penyakit Dalam) Kelas II B. Di
dalam kamar ada 4 dipan tersedia. Saat kami datang ada satu pasien. Wanita tua
yang kena penyakit ginjal. Dalam kamar ada dua orang pasien. Sekitar pukul 23.30
WITA saya dan Mahmud pulang.
Hari Minggu (22/02/2015) sekitar
pukul 09.00 WITA bersama ibu saya berangkat ke Kandangan. Mau membezuk Acil
Rubiah yang masuk rumah sakit tadi malam. Baimbai
Mahmud dan mamanya yang sudah duluan berangkat.
Saat tiba di depan rumah sakit
ketemu Acil Imas dan Paman Titiw. Jadi kami bareng menuju tempat Acil Rubiah
dirawat. Saat tiba di kamar ternyata sudah penuh sesak. Dari yang tadinya dua
pasien menjadi 4 pasien. Belum lagi ditambah anggota keluarga.
Juga ada Jamah, anak Acil Rubiah
yang sekarang berdiam di Anjir. Saya sempat mencari air mineral gelas dan air panas dengan termos.
Ada juga M Hery Rusadi dan M Bakri, anak murid saya di MTsN Angkinang yang
datang menjenguk nenek Hery yang sakit. Juga ada Ahmad Dibah.
Di rumah sakit di pagi Minggu terasa
berkesan. Juga sempat melihat genangan air di tengah rumah sakit yang banyak
ikannya. Karena memang bekas persawahan dulunya. Ada haruan dan papuyu. Cukup
bagus untuk dipancing. Tapi takut terkontaminasi bahan kimia. Pukul 12.00 WITA
saya dan ibu saya pulang ke rumah. (akhmad
husaini)
Kandangan,
22-02-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar