Senin, 23 Februari 2015

Catatan Dari Rumah Sakit

Senin, 23 Februari 2015




            Sabtu (21/02/2015) malam saya baru saja mau tidur. Tiba-tiba diluar rumah Mahmud, sepupu saya memanggil. “Aurkah. Umanya Jamah masuk rumah sakit. Kita kasanaan,” ujar Amud.

            Yang dimaksud dengan Umanya Jamah adalah acil saya, Acil Rubiah. Kakak dari ibu saya dan ibu Mahmud. Lantas saya berkemas. Ganti pakaian. Televisi yang saya tonton sebelumnya saya matikan. Waktu itu sekitar pukul 21.30 WITA.

            Saya ikut dibelakang sepeda motor yang dibonceng Mahmud. Kami melewati Jalan HM Yusi atau Jalan Hanyar Kandangan. Sesampainya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H Hassan Basery Kandangan kami menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ternyata Acil Rubiah sudah berada disana, terbaring di dipan. Ada Paman Titiw, Yani dan isterinya.

            Menurut Paman Titiw Acil Rubiah tidak makan dalam beberapa hari ini sehingga membuatnya sakit. Kami menunggu beberapa saat. Saya tak mengerti urusan di rumah sakit. Saya alergi dengan hal yang berhubungan dengan rumah sakit.

            Lalu petugas jaga mengantar surat untuk mendapatkan kamar. Saya membantu Paman Titiw ke tempat ruang registrasi yang jaraknya sekitar 100 meter dari ruang IGD. Di tempat registrasi ini kami menunggu beberapa lama. Di tempat lain ada satpam yang bertugas yakni Udin. Yang jadi satpam di rumah sakit itu sudah beberapa tahun, ia tetangga kampung saya. Sempat ngobrol beberapa saat.

            Setelah itu kami kembali ke IGD. Tak lama saya dengan Mahmud disana. Kami ke Pasar Kandangan beli guguduh dan untuk. Setelah itu kembali ke rumah sakit.

            Saat tiba Acil Rubiah sudah dibawa. Kami menuju dimana tempatnya berada. Ternyata ada di laboratorium. Ulis, anak Acil Rubiah juga sudah ada disana. Beberapa saat kemudian petugas membawa ke ruang yang akan ditempati. Yakni Ruang Akasia (Penyakit Dalam) Kelas II B. Di dalam kamar ada 4 dipan tersedia. Saat kami datang ada satu pasien. Wanita tua yang kena penyakit ginjal. Dalam kamar ada dua orang pasien. Sekitar pukul 23.30 WITA saya dan Mahmud pulang.

            Hari Minggu (22/02/2015) sekitar pukul 09.00 WITA bersama ibu saya berangkat ke Kandangan. Mau membezuk Acil Rubiah yang masuk rumah sakit tadi malam. Baimbai Mahmud dan mamanya yang sudah duluan berangkat.

            Saat tiba di depan rumah sakit ketemu Acil Imas dan Paman Titiw. Jadi kami bareng menuju tempat Acil Rubiah dirawat. Saat tiba di kamar ternyata sudah penuh sesak. Dari yang tadinya dua pasien menjadi 4 pasien. Belum lagi ditambah anggota keluarga.

            Juga ada Jamah, anak Acil Rubiah yang sekarang berdiam di Anjir. Saya sempat mencari air  mineral gelas dan air panas dengan termos. Ada juga M Hery Rusadi dan M Bakri, anak murid saya di MTsN Angkinang yang datang menjenguk nenek Hery yang sakit. Juga ada Ahmad Dibah.

            Di rumah sakit di pagi Minggu terasa berkesan. Juga sempat melihat genangan air di tengah rumah sakit yang banyak ikannya. Karena memang bekas persawahan dulunya. Ada haruan dan papuyu. Cukup bagus untuk dipancing. Tapi takut terkontaminasi bahan kimia. Pukul 12.00 WITA saya dan ibu saya pulang ke rumah. (akhmad husaini)




Kandangan, 22-02-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...