Kamis, 08 Oktober 2015

Pangantinan Keluarga

Jum'at, 9 Oktober 2015


Rabu (30/09/2015) sepupu saya, Akhmad Syarkawi atau yang biasa disapa Awi, melakukan walimah perkawinan. Sebelumnya akad nikah dilangsungkan pada Senin (28/09/2015) di Kantor Urusan Agama (KUA) Angkinang. Adapun perempuan yang dipersunting adalah Nor Hidayanti dari Bakarung.

Selama tiga hari saya tidak hadir ke madrasah, tempat saya bekerja. Membantu keluarga dalam proses kegiatan kesuksesan pernikahan dan walimah perkawinan. Terutama pada hari H walimah perkawinan. Saya bangun lebih awal.

Pukul 02.00 WITA bersama ibu menuju rumah sepupu saya tadi berjalan kaki menyeberang jalan. Jaraknya sekitar 200 meter. Ternyata anggota keluarga masih tidur. Hanya satu dua orang saja yang bangun.

Pukul 02.30 WITA saya dan ibu membangunkan beberapa tetangga yang nantinya membantu memasak menu masakan untuk walimah perkawinan. Ada beberapa ibu-ibu yang sudah minta dibangunkan. Ada Umanya Madan, Umanya Kari, Umanya Atung, Uwai, Bini Masri, dan Umanya Irul. Lalu kami secara bersama-sama ke rumah. Lumayan juga jaraknya sekitar 400 meter.

Tugas-tugas mulai dijalankan. Ada mangawah dan memasak ikan haruan yang sudah dipanggang. Ketika pekerjaan mulai berkurang saya pulang ke rumah. Mandi dan menunaikan shalat Subuh di Langgar Al Kautsar.

Setelah itu para jamaah shalat Subuh ke rumah sepupu saya untuk selamatan agar pelaksanaan aruh walimah perkawinan berjalan dengan sukses dan lancar. Sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pukul 06.00 WITA saya ke madrasah tempat bekerja. Mengambil pinger print di lemari lalu meletakkan di tempat biasa. Lalu mengkonsep waktunya. Setelah itu saya memencetnya. Tak lama berada disana saya kembali ke rumah. Langsung meletakkan motor. Kemudian ke tempat aruh sepupu saya. Membantu proses kelancaran aruh bakawinan.

Saya mencari air untuk mencuci pabasuhan. Karena jauh sekitar 10 meter. Dengan memakai ember beberapa kali bulik. Setelah itu saya stand by di tempat urang manajak sarubung. Untuk memastikan apa yang kurang.

Ada beberapa menu masakan yang disajikan kali ini. Ada lontong, nasi sop, dan masak haruan. Alhamdulillah undangan bisa terjamu dengan baik. Pukul 12.00 WITA undangan mulai berkurang. Untuk itu kami marubuh sarubung. Paring, meja, kursi, dsb dibenahi. Barang milik orang dikembalikan kepada pemiliknya.

Yakni untuk kursi dan meja di antar ke Pakumpayan anu Arul dan ke Kantor Kepala Desa Angkinang Selatan. Saya ikut mengantar dengan naik mobil pick up milik Budi. Akhirnya kasusuban itu bisa keluar juga. Tak ada beban lagi yang dipikirkan. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...