Rabu
(30/09/2015) sepupu saya, Akhmad Syarkawi atau yang biasa
disapa Awi, melakukan walimah perkawinan. Sebelumnya akad nikah dilangsungkan
pada Senin (28/09/2015) di Kantor Urusan Agama (KUA)
Angkinang. Adapun perempuan yang dipersunting adalah Nor Hidayanti dari Bakarung.
Selama tiga hari
saya tidak hadir ke madrasah, tempat saya bekerja. Membantu
keluarga dalam proses kegiatan kesuksesan
pernikahan dan walimah perkawinan. Terutama pada hari H walimah
perkawinan. Saya bangun lebih awal.
Pukul 02.00 WITA
bersama ibu menuju rumah sepupu saya tadi berjalan kaki menyeberang
jalan. Jaraknya sekitar 200 meter. Ternyata anggota keluarga
masih tidur. Hanya satu dua orang saja yang bangun.
Pukul 02.30 WITA
saya dan ibu membangunkan beberapa tetangga yang
nantinya membantu memasak
menu masakan untuk walimah perkawinan. Ada beberapa ibu-ibu yang sudah minta dibangunkan.
Ada Umanya Madan, Umanya Kari, Umanya Atung, Uwai, Bini Masri,
dan Umanya Irul. Lalu kami secara
bersama-sama ke rumah. Lumayan juga jaraknya sekitar 400 meter.
Tugas-tugas
mulai dijalankan. Ada mangawah dan memasak
ikan haruan yang
sudah dipanggang. Ketika
pekerjaan mulai berkurang saya pulang ke rumah. Mandi dan menunaikan
shalat Subuh di Langgar Al Kautsar.
Setelah itu para
jamaah shalat
Subuh ke rumah sepupu saya untuk selamatan
agar pelaksanaan aruh walimah perkawinan berjalan dengan sukses dan lancar. Sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Pukul 06.00 WITA
saya ke madrasah tempat bekerja. Mengambil pinger print di lemari
lalu meletakkan di tempat biasa. Lalu mengkonsep
waktunya. Setelah itu saya memencetnya. Tak
lama berada disana saya kembali ke rumah. Langsung
meletakkan motor. Kemudian ke tempat aruh sepupu saya. Membantu proses
kelancaran aruh bakawinan.
Saya mencari
air untuk mencuci pabasuhan.
Karena jauh sekitar 10 meter. Dengan memakai ember
beberapa
kali bulik. Setelah itu saya stand by
di tempat urang manajak sarubung.
Untuk memastikan apa yang kurang.
Ada beberapa
menu masakan yang disajikan kali ini. Ada lontong, nasi sop, dan masak haruan.
Alhamdulillah undangan bisa terjamu dengan baik. Pukul 12.00 WITA
undangan mulai berkurang. Untuk itu kami marubuh sarubung.
Paring, meja, kursi, dsb dibenahi.
Barang milik orang dikembalikan
kepada pemiliknya.
Yakni untuk
kursi dan meja di antar ke Pakumpayan anu Arul
dan ke Kantor Kepala
Desa Angkinang Selatan.
Saya ikut mengantar dengan naik mobil pick up milik Budi. Akhirnya kasusuban itu bisa keluar juga. Tak ada
beban lagi yang dipikirkan. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar