Sabtu (24/10/2015) usai shalat Maghrib saya ke Barabai, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah (HST). Naik sepeda motor sendirian. Tujuan utama saya pada perjalanan malam
Minggu itu ke Masjid Agung Riadhusshalihin, Barabai.
Berjarak sekitar 40 km dari Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS),
tempat saya tinggal. Tiba di area masjid lalu saya meletakkan sepeda motor di
tempat parkir. Kemudian mengambil air wudhu yang berjarak sekitar 10 meter dari
tempat saya memarkir sepeda motor.
Tak lama kemudian tanda waktu shalat Isya tiba. Adzan berkumandang. Saya
masuk ke dalam masjid. Menunaikan shalat Tahiyatul Masjid dan shalat sunat
sebelum Isya. Kemudian shalat Isya berjamaah. Menyelesaikan hingga wirid, do’a,
dan shalat Ba’da Isya. Setelah itu saya melanjutkan jalan-jalan. Menuju ke
Pasar Barabai beli obat Asonfen dan Ifasma ke Toko Obat (TO) Ikhtiar Pasar
Barabai.
Lalu menuju sebuah taman di kota Barabai, beli nasi goreng dan es blender
melon. Setelah itu melanjutkan perjalanan. Tepat melewati depan Mapolres HST.
Tiba-tiba saya diarahkan oleh seorang anggota kepolisian ke halaman Kantor
Mapolres HST. Ternyata ada razia. Banyak orang selain saya yang digiring ke halaman
Polres HST. Saya deg-degan. Kada karuan
rasa. Terus terang saja saya paling alergi bila berhubungan dengan polisi.
Khawatir dan cemas kalau-kalau kena razia, tak bisa pulang ke rumah. Tapi
untunglah saat kena giliran saya, petugas menyuruh saya mengeluarkan Surat Izin
Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Namun karena panik saya
salah ambil. Ternyata yang saya sangka SIM ternyata Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Sehingga petugas tersebut menyuruh saya kembali mengambil SIM. Benar juga yang
saya ambil KTP.
Lalu saya ambil lagi di dompet SIM. Setelah itu saya sodorkan ke petugas. Lantas
setelah itu saya disuruh melanjutkan perjalanan. Alhamdulilah akhirnya lega
juga. Saya pulang. Ini pengalaman berkesan saya . Sejak beli motor bekas tahun
2009 baru kali ini kena razia. Apalagi kejadiannya tidak di Kabupaten HSS tapi
di Kabupaten HST.
Sampai di rumah pukul 21.00 WITA. Kejadian saat tiba di rumah es blender
melon yang saya beli di Barabai terhempas jatuh ke lantai rumah. Akibatnya
pecah. Tak bisa dinikmati. Hanya nasi goreng saja yang saya nikmati malam itu. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar