Jumat, 30 Oktober 2015

Lebih Dekat Dengan Hj Galuh Bungsu Sumarni

Jum'at, 30 Oktober 2015



Hj Galuh Bungsu Sumarni, M.AP

Nama lengkapnya Hj Galuh Bungsu Sumarni, M.AP. Lahir di Amuntai, 8 Desember 1964. Tinggal di Jalan Brigjend H Hassan Basery RT 04 No 01 Desa Kota Raden Hulu, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan. Riwayat pendidikannya SDN Jingah Emas, SMPN 1 Amuntai, SMEAN Amuntai, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin FISIP (S1), STIA Bina Banua (S2). Jabatan sekarang Kepala Dispenda HSU.

Sebagai pejabat daerah, peran Hj Galuh begitu penting dalam pemerintahan Kabupaten HSU. Sosoknya sebagai perempuan, tak ayal menjadi pusat perhatian. Karena bisa menjadi seorang pemimpin di Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). Dia sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) HSU. Posisinya dipastikan penuh dengan kesibukan. Tapi prinsipnya untuk mengedepankan shalat, jadi kunci utama menjalani berbagai kegiatan.

Hj Galuh memegang shalat sebagai tiang agama. Ketika menjalankan shalat yang menjadi kewajiban, ia akui semua kegiatan bisa dijalanianya dengan lancar. Bahkan setiap hari, terbiasa bangun pukul 04.00 WITA. Waktu yang menurutnya puncak kedekatan antara umat dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Dikala Subuh, juga merupakan waktu untuk menyiapkan berbagai keperluan keluarga, sebelum berangkat ke tempat kerja.

Sudah menjadi kebiasaan, bahkan di hari libur pun. Tetap bangun pukul empat pagi. Ibu dua putera ini mengaku, kenyamanan dirinya untuk terus mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta, ketika tahun 2008. Saat ia menunaikan ibadah haji. Bisa mengunjungi Tanah Suci, menjadi pengalaman yang luar biasa. Sejak saat itu, ia mengaku mulai menjaga ibadah, termasuk sikapnya sehari-hari.

Shalat menjadi hal utama. Berusaha untuk mengerjakan di awal waktu. Dalam kondisi apapun, selalu menyempatkan diri untuk shalat di awal waktu. Prinsip hidupnya, menyandarkan seluruh permasalahan kepada Sang Maha Pencipta. Hal ini juga diajarkannya kepada kedua puteranya. Karena ia akui, setiap kali berada dalam kesulitan, Allah selalu menunjukkan jalan keluar terbaik dengan cara-Nya sendiri.

Hal lain, adalah menjaga kepercayaan dalam menjalankan jabatan yang diemban. Paling utama, menjaga diri. Baru, menjaga anak buah agar teguh dan tidak tergoda dengan peluang untuk melakukan tindakan yang bisa merugikan negara. Sebab, diakuinya Dispenda adalah tempat berkumpulnya uang dari setiap SKPD.

Ia selalu mengingatkan kepada pegawai untuk benar-benar bisa membedakan hak milik pribadi dan milik negara. Kini, sebagai Kadispenda menjadi amanah yang harus dijaga. Meski, dulu ia bercita-cita ingin menjadi guru. Lulusan FISIP Unlam ini telah mengabdikan diri menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 30 tahun.

Bukan tanpa rintangan, bisa menjadi PNS, sekaligus menjadi ibu, juga sebagai isteri. Tapi ia mampu menyalurkan semangatnya kepada keluarga dan pegawai yang berada dibawah naungannya. Perjuangan untuk menjalankan seluruh peran membutuhkan tenaga ekstra. Dengan niat ibadah, semua bisa dijalani setiap hari dengan sebaik mungkin.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...