Sabtu, 07 Februari 2015

Melankolisme Rindu

Sabtu, 7 Februari 2015


Pagi-pagi sudah menanti
dari beragam cuaca yang ada
secercah harapan memberi warna
kuasa hidup dari benaman cinta
kita tak pernah tahu hal itu
saling berbeda dalam kuasa
sepanjang rindu yang pernah kau kuasakan
secercah harapan mematri pilu
sudah pernah engkau merasa tahu
dari perputaran kekuatan cinta
meletupkan api rindu
sepanjang pertaruhan nyawa
hari-hari yang sunyi kulalui
dalam kesungguhan hati yang ada
aku sendiri disini menafakuri waktu
ini bukan wilayah hari-hariku
kejenuhan kian menikam diri
entah kenapa saat ini sedang masa krisis
tak tentu arah yang dituju
bilang sampai mendekati kelam
beranjak dari kepiluan hati
langkah-langkah semburat menafiri
petualangan meraih gunung
kenangan silam yang manis
masa yang paling indah bersamanya
untuk sebuah kepuasan diri
beranjak dari kekuatan sembilu hati
memutuskan banyak cerita
aku butuh semangat besar menjalani hari-hari
aku ingin guguduh
aku ingin katupat Kandangan
aku ingin teh gelas
aku ingin ini itu
misalkan saja mereka tahu semua itu
menghantam panas mesti menggantang
ini sungguh sebuah eksposisi
segera masuk ke kelas masing-masing
napa ibu kasawatan dia bilang
banyak masalah menghadang
kekuatan yang pernah didera mimpi-mimpi
dari tujuan pernah setia
suara-suara ketetapan hati
kebersamaan yang ringkih
terus menerus membawa kekeluan hati
dari deraian airmata kepalsuan
ada resah melanda
ajukan saja banyak harapan
menelaah setiap suara yang menubir sengketa


Kandangan, 24-01-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...