Oleh : Muhammad
Hanafi (IX B MTsN Angkinang)
Nama Juru kunci
keramat datu Taniran : Muhammad Rusli
Nama Kaum masjid
Taniran kubah ( As-Sa’adah ) : Muhammad Muhdhar
Masjid
As-Sa'adah Taniran Kubah, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Tujuan
haulan setiap tahun dilaksanakan ini merupakan implementasi dari penghargaan
dan terima kasih kita selaku kaum muslimin bahwa berkat segala usaha dan kerja
beliau maka perkembangan Islam di daerah ini dapat menyebar hingga ke pelosok
desa. Semoga kerja keras, amal bakti dan
pengabdian beliau mendapat limpahan balasan pahalanya yang berlipat ganda dari
Allah SWT.
Bagi
kita, generasi sekarang diharapkan dapat meneruskan cita cita serta mewujudkan segala ajaran
beliau. Tentu saja hal demikian harus kita implementasikan dengan
semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, serta semakin
meningkatkan syiar Islam ke seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Sejarah
Keramat Datu Taniran penulisan riwayat singkat Al Alimul Allamah Haji M. Thaib
dengan gelar Haji Sa’duddin ini bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan
seorang muballigh Islam kenamaan yang telah
menunaikan tugas dakwahnya sesuai dengan tuntunan zamannya pada abad ke
13 Hijriah atau ke 19 Masehi, di kawasan HSS yg sekarang di sebut Banua Lima.
Nama-nama
dan silsilah Datu Taniran, almarhum yang dinamakan di Kubah Taniran ini bernama
Haji M. Thaib yang bergelar Haji Sa’duddin bin Haji Muhammad As’ad bin Puan
Syarifah binti Al Alimul Allamah Syaikh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai
nama diketahui Syaikh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari adalah ulama besar
Kalimantan, pengarang Kitab Sabilal Muhtadin dan Kitab-kitab agama Islam lainya,
yang di baca dan di pedomankan dalam praktek hidup beragama Islam di Kalimantan
Hulu Sungai Selatan, pesisir Utara Sumatera, semenanjung Malaysia sampai daerah
Fathani , Thailand Selatan.
Beliau merupakan
anak kelima dari 12 orang bersaudara dari keturunan Haji Muhammad As’ad
1.Alimul Allamah
Haji M. Abu Tahlan.Wafat dan dimakamkan di Tenggarong, Kutai, Kalimantan Timur
2.Alimul Allamah
Haji M. Abu Hamid.Wafat dan dimakamkan di Ujung Pandaran, Sampit, Kalimantan Tengah
3.Alimul Allamah
Haji Ahmad .Wafat dan dimakamkan di Balimau Kandangan Kalimantan Selatan
4.Alimul Allamah
Haji M. Arsyad.Wafat dan dimakamkan di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
5.Alimul Allamah
Haji Sa'duddin wafat dan dimakamkan di kampung Taniran Kubah, Kandangan, Kalimantan Selatan.
6.Saudah
7.Rahmah
8 Saidah
9.Shalehah
10.Sunbul
11.Limir
12.Afiah
Kelahiran Datu
Taniran (Haji M.Thaib)
Beliau
dilahirkan di kampung Dalam Pagar, Martapura di tahun 1194 Hijriah yang
bertepatan dengan 1174 Masehi. Beliau sempat hidup dan bertemu Syaikh Haji Muhammad
Arsyad Al Banjari, sebab pada tahun 1227 Hijriah ketika Syaikh Haji Muhammad Arsyad
Al Banjari. Wafat beliau berusia 33 tahun, namun beliau tidak berada di Tanah
Air ketika Syaikh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari wafat, baru setelah 2 tahun mangkatnya
Syaikh yang mulia tersebut beliau kembali ke Tanah Air.
Wafatnya
Haji Sa’duddin kurang lebih 45 tahun guru besar ini mencurahkan darma baktinya
terhadap agama, bangsa dan umatnya, setelah berhasil mencetak ulama-ulama penerus
yang tersebar di sekitar Hulu Sungai tempo dahulu, maka pada tanggal 5 Shafar
1278 Hijriah atau sekitar 1858 Masehi, beliau berpulang ke Rahmatullah dalam
usia lebih dari 1000 bulan, yaitu 84 tahun.
Sedikit
cerita tentang wafatnya Datu Taniran tiga hari menjelang kewafatannya, beliau
mencuci kain kafan. Salah seorang sahabat
beliau yang bernama Ninggal mengatakan bahwa “tuan akan pulang “
menurut
penuturan orang-orang tua yang sambung bersambung di kampung Taniran sini, pada
waktu jenazah almarhum dishalatkan, banyak sekali orang yang turut
melaksanakannya dan di antaranya ada
terlihat tiga orang yang cukup menarik perhatian, tetapi tidak
seorangpun mengetahui dari mana mereka dan datang. Dan bagaimana cara mereka
pergi selesai shalat dan pemakaman jenazah tersebut.
Setelah
pemakaman, berdatanglah segala jenis burung dan selama tiga hari berturut-turut
mengerumuni dahan dan ranting pepohonan di sekitar kubur almarhum seakan-akan
turut memberikan ta'ziah dan menzirahi makam seorang mujahid dakwah, yang telah
menunaikan tugasnya seraya mengucapkan selamat sejahtera atas seorang hamba yang
baik sejak ia dilahirkan. Hingga ia wafat dan ketika nanti ia di bangkitkan
kembali
Datu Taniran Syekh Haji Muhammad Thaib (H. Sa’duddin)
paling jauh orang yangberkunjung
ke Makam Keramat Datu Taniran salah satunya adalah
warga Samarinda dan Martapura .
Keramat Belakang
1. Syekh Alimul
Fadhil H. Abdul Kadir bin Syekh Alimul Allamah H.M Thaib Sa’duddin
2.H.Abdullah bin
Syekh Alimul Fadhil H.Abdul Kadir
3 H.M Arsyad bin
Sya,dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar