Selasa, 23 Desember 2014

Semburat Dinihari yang Merekah Sendu

Rabu, 24 Desember 2014


Suara kulai-kulai terus menggema malam ini
hujan turun
aku akan banyak
mencari Afenson dan Ifasma
kesenduan yang kuterima dinihari ini
terus membawa cinta
sejauh mata memandang
aku harus berbagi
malam ini kita harus biasa apalagi
ingin mempercepat banyak cerita
lewat goresan pena
Umi Alina yang selalu terbayang
banyak belajar
betapa pura-pura tidak tahu
prestasi itu perlu proses
bukan hasil yang instan
kemenangan bukan untuk sekarang
harus disadari semuanya
pasti akan berakhir
tak ada listrik disini
tak ada perabot rumah dan kursi
hanya ada pakaian batagar dan tahi lambuan
ketika Sanwari membaca Buletin Habar Antaludin
pasrah merenda ambisi pilu


Kandangan, 21-12-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...