Selasa, 26 Januari 2021

Usai Perayaan (Puisi Samsuni Sarman)

Rabu, 27 Januari 2021

PUISI SAMSUNI SARMAN :

 

USAI PERAYAAN

 

Subuh yang bertabur bintang di batas kota, sebutir embun

terjatuh ke tanah, basah menyiram mata kaki, lelaki dalam

pelukan pelangi meminta angin hembuskan wangi semusim agar

kata-kata terpahat dalam rinai hujan.

 

Siapa dan kemana tertatih sepagi ini pdahal rupa-rupa cerita

tak bermula tak bertepi hingga sunyi.

 

Mengapa dalam teriak yang menggema ada nafasmu

mendedahkan huruf demi huruf agar bersahutan lapar di

panggung malam. Selalu ada kisah yang berbisik di pelatar janji

hingga dermaga tak lagi benderang. Arus pun menepi luruhkan

pinta sesiapa dan tawa terbahak-bahak di ujung lelangit rumah

berjendela besar setinggi awan. Sungai tertidur mengeja aksara

terbata-bata menanya rindu pada pijar lampu kota dan riuh

perahu penjaja cahaya sementara rembulan diam jadi saksi.

 

Sekotak permata, sebuncu kain bersulam, selendang biru

bermanik kaca, adalah rupa dan jejak pertanda nama simpanan

kata biar sajak tak silap melepas tanya. Dan, sembunyi pada siapa

pemilik kebesaran nama yang di mana.

 

Di pucuk pohon rambai menebar kunang-kunang lukisan senja,

pelataran sajak kembali di pangkuan sunyi, hening, dan runcing

meniduri malam. Mesti ada pena menoreh rembulan agar kisah

tak berhenti sebatas dahaga walau sebutir kata sekuntum rasa

setajam mata dan jejak-jejak terhimpun usai bersenda tawa.

 

banjarmasin 10/10/19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana di Rumah Malam Sabtu

 Jumat, 26 April 2024 Suasana di dalam rumah saya, pada hari Jumat (26/04/2024) malam Sabtu sekitar pukul 22.15 WITA. (ahu)