Senin, 1 Februari 2021
PUISI MUHAMMAD YANI :
JIWA MERATUS
Ketika lanting usia tertambat di muara senja
aku merasakan ada yang hilang perlahan
dari nyanyian ranting dan tarian angin
tak lagi terdengar seperti aku kecil dulu
bermain air di kali Benawa yang menawan
di sepanjang undakan menanjak bukit Meratus
Oh, anak cucuku dan bubuhan dangsanakku
yang kini berkumpul di Bumi Murakata
Bangkitlah pertahankan sekuat tenaga
tak akan gentar melawan mereka
yang sudah berani menjarah hutan kita
Karena setiap pucuk pohon di hunjur Meratus
ialah jiwa bagi kehidupan manusia
Setiap sungai di kaki Meratus
adalah nyawa bagi anak cucu kita
Kulanjutkan kembali mengayuh lanting usiaku
yang renta namun tak pernah gentar dan lapuk
melawan arus berlarut ke hulu ditutup kabut malam
dan kurasakan memang ada yang akan hilang perlahan
apabila Meratus tak dipertahankan dari sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar