Senin, 25 Januari 2021

Hujan di Loksado (Puisi Setia B Borneo)

Selasa, 26 Januari 2021

PUISI SETIA B BORNEO :

 

HUJAN DI LOKSADO

 

Hujan berderai di teras rumah kayu berdinding daun, di Loksado.

Pagi itu kau membawa selembar kertas, dengan pensil beraut

runcing, menulislah katamu. Ini hujan pertama kita.

Kemudian derai hujan menyemai butir-butir padi. Katak hijau

dan belalang berlompatan. Kecipak ikan meriak sungai, Enggang

terbang merendah dan Siamang bergayutan di ranting-ranting.

Kupu-kupu merentangkan sayapnya dan para jamur tumbuh

banyak-banyak di semak belukar.

Nun pagi itu, hujan menderas, kau pergi membawa beras yang

baru ditumbuk di lesung berkayu Ulin, mencucinya di arus sungai

Amandit. Aku tiba membawa payung dari daun pisang. Tetapi

kau tak mau, biarkan hujan merajam tubuhku, katamu. Aku

menyingkir ke batu-batu di tengah sungai, menengadah tangan

ke langit. Rintik-rintik menyelinap di mataku.

Secawan hujan tertampung dalam tempurung kelapa, lalu kau

meletakannya di meja kayu di sudut balai-balai, membiarkannya

satu malam di bawah letupan cahaya rembulan.

Hujan di Loksado. Musik kurung-kurung menghentakkan kaki

menari di balai-balai. Aku kembali menatap langit, tempias

mengirimkan sejuta rindu.

 

Banjarbaru 9 November 2017

5 Oktober 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...