Selasa, 19 Januari 2021

Hypophrenia (Puisi Munawarah Kotabaru)

Rabu, 20 Januari 2021

PUISI MUNAWARAH :

 

HYPOPHRENIA

 

Bertabur ragam dalam keramaian

Membawa senang di hadapan

Tak berselang lama sendu di kedalaman

 

Seperti aktris lihai memainkan rona

Mengaktingkan ceria semula

Beralih ke suram di simpangnya

Sejejak mendepak rona bersemu merah

Sejejak mendekap rona muram mematah

Mood yang terbang ke antah berantah

Macam sulap peralihannya

 

Penjara ketenangan dibesuk

Hinggap di lerung mata

Memberisikkan kaca hidup

Mengalirkan bulirannya tak jelas asal

Tak tahu mengapa rapuh

Sebab di kepala pun menjawab dungu

 

Kesendirian adalah lampu penghidupnya

Rasa yang berlebih menjalar di dalamnya

Berfase mengikat tiba-tiba

Lumpuhlah akhirnya selalu tanpa sebab awalnya

 

Dalam langkah-langkah tegap

Tersimpan ke gontai hati merunduk

Mungkin debu-debu hitam terlalu menumpuk

Hati menganga memakannya lama

Hingga tanpa goresan pun dapat memberi luka

Dan jika itu tiba merintanginya tertunduklah dia

Dalam duka yang begitu nyata

: Hypophrenia.

 

Kotabaru, 30 September 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...