Minggu, 15 Februari 2015

Segenggam Ilusi Pagi

Senin, 16 Februari 2015


Dari banyak keinginan yang ditorehkan
tentu apapun bisa diraih
tidak tahu ujung pangkalnya
sepagi ini terus berimajinasi
untuk membawa arti yang pasti
tak tahu akan kemana lagi
arah yang dituju nanti
dulu dia pernah berkuasa
kini tak ada daya upaya
itulah manusia
tak ada yang sempurna
airmata yang teduh membumi
seragam arti merentak segenap ilusi
sunyi kerap menghambat hari-hariku
mari kita saling berpadu disini
dari segenap kegelisahan yang ada
ceriakan saja hari-harimu
sambut kedatanganku dengan penuh warna
perasaan yang penuh makna
terus terang saja aku merasa malu
menuai mimpi-mimpi semata yang resah
aku takkan pernah memperhatikan hal itu
selalu saja ada kerinduan hari
menuntaskan lara hati
biar tahu arah mana yang akan dituju
membiarkan segenap sunyi diinti diri
sampai sekarang aku tak punya apa-apa
tak ada yang bisa dibanggakan
semua mengalur waktu
aku pencinta dan pemuja kecantikan wanita
sementara kita bisa lakukan apa saja
sepanjang kebaikan yang tercipta manis
aku ingin seperti orang-orang
hidup menjadi lebih baik lagi
tercipta kenangan silam
yang pernah ditorehkan bersama
kita pasti akan mengalaminya
anak urang baduit
dulu yang pernah kita rasakan bersama
mengurai kesenduan diri
dari banyak ratapan yang pasrah
jalani dengan biasa saja
berjalan menelusuri langkah-langkah kembara
menghinggapi sunyi diri
terus teringat kawan-kawan waktu tsanawiyah dulu
yang berasal dari Telaga Langsat
ada Diding, Rahmi Pertiwi, Maria Ulfah, Kani
entah dimana sekarang mereka berada
kerja apa sekarang
sudah berkeluargakah sudah
rindu bertemu mereka kembali


Kandangan, 15-02-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...