Rabu, 04 Februari 2015

Ritmis Kenangan Silam

Rabu, 4 Februari 2015


Inilah kisah sepanjang hidupku
masa lalu yang tak akan terlupakan
kisah manis dan sedih menyatu padu
malam-malam di warung mama Fuad
usai shalat Maghrib
dengan Aliman dan kawan-kawan
menikmati secangkir teh manis
ditemani aneka gorengan
dan makanan pelepas lapar lainnya
aku mengambil guguduh dan tahu saja
banyak cerita mengalir
ngobrol ngalur ngidul
satukan hidup dalam kehidupan yang terus dijalani
mampukah membuai kesetiaan dalam hidup
bila warna hidup selalu berbeda
tak ada rasa
kini berubahlah keadaan semuanya
sementara aku disini seperti ini saja
yang berubah usia dan masalah yang dihadapi
keadaan seperti itu saja
namun itu bukanlah penghalang
terus merasa bosan dengan keadaan ini
mempertahankan segala resah
membelai banyak senyuman
dari api tradisi dan ambisi
mengeluarkan dengan sepenuh hati
akan terjadi mutasi besar-besaran
nyanyian lagu sendu yang memberi arti
dari rajutan kasih sepanjang  waktu
manifestasi ketidakmampuan dalam kesyahduan
lagu-lagu dengan frekuensi cukup tinggi
membawa lara hati
kultus individu merajam kesenduan
interaksi bumi yang sensitif
lalu lalang konjungsi apoligi
bisnis membuat sukses hidup
dari mimpi-mimpi yang tajir
dengan virus cinta
tak ada suka duka
sakitnya tuh disini
syahdu merindu menafakuri diri
selisih hidup berpadu ambisi
terus menjadi yang terbaik
ikuti dentang waktu nyanyian kejora
menumpuk perjalanan menuju renung kata
dalam suara mimpi yang sunyi
dari belaian peradaban yang konyol
mantra-mantra mendewakan waktu
dari hunjuran Meratus menantang tinggi
aku tak kuasa dengan hal ini


Kandangan, 22-01-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...