Selasa, 7 Februari 2023
Saya mengikuti shalat fardhu Maghrib di Langgar Al Kautsar, malam Ahad, dengan Imam Yus’an. Saya berada di shaf depan kiri. Dengan posisi samping kanan Harmuni, dan samping kiri Andan. Baju yang saya kenakan sasirangan kuning, tapih barian H Amat, dan kopiah hitam III baru. Saat itu cuaca sedang cerah.
Kemudian untuk shalat fardhu Isya di tempat yang sama, Imam kembali Yus’an. Sementara shaf yang saya tempati berada di depan kanan. Kanan Ipung, dan kiri anak Kacit.
Saat itu banyak jamaah hadir di Langgar Al Kautsar. Kebetulan usai Isya ada acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1444 H sekaligus Haul Guru Sekumpul di halaman Pasar Angkinang.
Usai Isya saya hadiri peringatan Isra Mi’raj 1444 H sekaligus Haul Guru Sekumpul di halaman Pasar Angkinang, berjarak sekitar beberapa puluh meter dari rumah, dengan menyeberangi jalan. Saya duduk di bawah tenda batatai Kacit, anak Kacit, Abau, Harmuni, dll. Tengah asyik mengikuti pembacaan Burdah / Habsyi hujan turun.
Tempat duduk jamaah tergenang air. Saya tetap duduk di tempat semula, karena masih bisa diduduki. Sementara jamaah lain yang baru datang memilih duduk mengikuti acara di emperan pasar. Semoga ada Hikmah dan Rahmat dari Allah SWT atas turunnya hujan pada saat kegiatan tersebut.
Di panggung tampak Habib Faisal dan undangan. Yang saya ketahui undangan diantaranya ada Camat Angkinang Sabilarrasad, Kepala Desa (Kades) / Pambakal Angkinang Selatan Ahmad Fahriadi, Pambakal Bamban Selatan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Angkinang HM Arsyad Sa’dudin, dll.
Sebagai penceramah pada kegiatan itu Tuan Guru Muhammad Anshari El Kareem dari Binuang. Yang menyampaikan tentang akhlak Rasulullah SAW dan Guru Sekumpul. Dalam ceramahnya sidin kadang menyelingi dengan humor segar, agar jamaah tidak mengantuk.
Sebelumnya ada pembacaan ayat suci Al Qur’an atau Kalam Ilahi yang dibawakan Muhammad Ilmi. Ternyata Pambakal Bamban, saya tak tahu namanya, teman Tuan Guru Muhammad Anshari El Kareem waktu di Ponpes Al Falah Landasan Ulin Banjarbaru.
Belakangan saya tahu ternyata buku tentang Guru Sekumpul yang pernah saya baca adalah tulisan sidin. Bahkan kali ini sidin kembali promosikan buku tentang Guru Sekumpul sebanyak tiga judul. Yakni Biografi, 100 Karomah, dan Detik-Detik Wafatnya.
Satu buku mungkin sudah pernah saya baca. Sementara dua lainnya belum. Sayang malam itu saya tak ada duit. Harga satu buku Rp 50 ribu. Mungkin lain waktu dan kesempatan saya bisa membeli ketiga buku tersebut untuk dibaca, yang mengandung hikmah kebaikan di dalamnya.
Karena berada di pinggir jalan nasional / Trans Kalimantan, arus lalulintas cukup ramai. Sehingga perlu relawan untuk mengatur arus lalulintas. Rekan-rekan PMK Al Kautsar dari desa lain di Kecamatan Angkinang turut membantu pengaturan arus lalulintas termasuk pula untuk parkir kendaraan jamaah.
Acara kelar sekitar pukul 23.00 WITA. Saya langsung pulang menuju rumah, dengan kondisi tapih yang saya kenakan basah. Sesampai di rumah tapih saya lepas, juga pakaian lainnya, untuk nanti esoknya akan saya cuci. Semoga ada manfaat yang bisa saya ambil dari mengikuti acara ini.***
Dari Diary Akhmad Husaini, Sabtu (28/01/2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar