Selasa, 7 Februari 2023
Apa saja yang saya lakukan bila datang sawat ke madrasah, tempat saya bekerja. Jaga parkir sepeda listrik, dan sepeda biasa milik siswa. Dengan tujuan menata atau merapikan sepeda listrik dan sepeda biasa yang diletakkan sembarangan agar nantinya bisa bamuatan.
Saya atur sedemikian rupa agar nanti terlihat rapi, selain itu juga ada jalur untuk warga sekitar yang lewat bisa melintas dengan aman dan nyaman. Jarak tempat saya bekerja dengan rumah sekitar 1 kilometer, dengan menggunakan motor Honda merk Supra Fit butut saya biasa berangkat sekitar pukul 07.00 WITA atau kurang.
Saat tiba di sana, lantas parkir dulu sepeda motor. Lalu saya menuju ruang Tata Usaha (TU), buka laptop, dan hal penting lainnya. Bila kelar baru keluar ruang TU. Mengatur parkir siswa. Baik itu sepeda listrik maupun sepeda biasa.
Pintu ruang parkir sepeda biasa saya buka. Lahan kosong berpagar seng itu digunakan untuk parkir siswa Kelas IX. Sementara di parkiran yang ada atapnya digunakan parkir sepeda listrik. Khusus sepeda listrik hingga sekarang sudah ada 30 siswa yang menggunakannya.
Saya menyusun dan mengatur sebisa mungkin, agar bamuatan. Kalau tidak saya atur, mungkin bisa serampangan memarkir. Tanpa harus memikirkan muat tidaknya. Tempat terbatas untuk sisi kanan hanya muat untuk 10 buah sepeda listrik saja kalau disusun benar-benar. Tapi kalau tidak saya bereskan hanya memuat 5 buah saja.
Sementara untuk sisi kiri bisa memuat 20 an sepeda listrik. Bahkan ada pula sepeda biasa dan sepeda motor guru dan TU terparkir di sana. Kerja keras saya menyusun parkir pagi hari saya lakukan dengan sepenuh ikhlas, senang dan bahagia.
Maksud saya hadir sawat agar bisa mengatur dan mengontrol dengan leluasa. Saat siswa datang langsung diarahkan kemana diletakkan sepedanya. Kalau saya libur atau tidak hadir ke madrasah, tentu tak ada yang melakukannya. Mungkin suasana parkir tak beraturan kembali, tentu hal itu tak saya harapkan.***
Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (07/11/2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar