Selasa, 20 April 2021
[SABTU, 17 APRIL 2021]
>Shalat Tarawih di Langgar Al Kautsar, malam Ahad, Imam Ustadz Saiful Kamrani. Pembaca Shalawat dan Do’a H Mastur, Yus’an, Lakum, dan Kaspul Madah. Posisi saya saat shalat Tarawih shaf depan kanan. Samping kanan Rasyidi, dan samaping kiri Ipung. Pakaian yang saya kenakan baju muslim hijau, tapih bigi raman etnik, dan kopiah hitam III baru. Sebelumnya shalat Isya, Imam Saiful Kamrani. Posisi saya saat shalat Isya shaf kedua kanan. Samping kanan bocah tak tahu namanya, dan samping kiri saya lupa. Usai shalat Isya ada Kultum dibawakan Ustadz Saiful Kamrani. Materi seputar Ramadhan. Yang saya ingat tentang shalat sunat sebelum dan sesudah Isya diibaratkan seperti manangguk iwak. Kalau mengerjakannya kita dapat iwak ganal-ganal. Sementara meninggalkannya hanya dapat yang kecil-kecil saja. Malam Ahad saya tak ikut Tadarus Qur’an, usai Tarawih langsung pulang ke rumah.
>Sabtu sore usai Ashar, ke Kantor Kecamatan Angkinang bersepeda motor. Ikut menghadiri pemakamam Asma Ashar binti Madiuni. Asma dimakamkan di belakang Kantor Kecamatan Angkinang, yang merupakan Alkah Keluarga besarnya. Dishalatkan di Langgar Al Kautsar. Saya baru tahu Asma meninggal kala pulang dari tempat kerja, Sabtu siang, dari ibu saya. Asma tinggal bersama suami dan anak-anaknya di Kabupaten Barito Kuala. Saya tak tahu apa penyebab ia meninggal, apakah karena penyakit atau apa. Dari Batola dibawa ke Angkinang. Saya ikut mengangkat tabala jenazah Asma menuju pemakaman dari mobil BPK asal Batola yang membawanya. Ada tiga panalaqin pada pemakaman Asma. Yakni Saiful Kamrani, Ustadz Fadil, dan Fandi Sungai Batung.
>Tulisan saya berujudul “Yang Menarik dari Angkinang” dimuat di SKH Banjarmasin Post, edisi bulan Oktober 2005, saya lupa tanggalnya. Tulisan panjang itu seingat saya dimuat di halaman Surat Pembaca di media tersebut. Awal tulisan mengutarakan tentang Makam Datu Taniran. Kemudian industri kerupuk di Bamban. Kemudian tentang sekolah, dan instansi lainnya. Lalu tempat ibadah seperti Langgar dan Masjid. Pasar tradisional yang ada di Kecamatan Angkinang. Tempat memancing ikan. Olahraga yang memiliki prestasi cukup mumpuni, seperti sepakbola. Kemudian pejabat daerah dan pusat yang pernah berkunjung ke Kecamatan Angkinang.
>Sabtu sore jelang berbuka, Abahnya Ahyar baduhara datang ke rumah mambari’i wadai bingka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar