Oleh : Akhmad Husaini
Konon, terdapat sebuah dataran yang
subur. Terdapat pohon-pohon besar dan tinggi. Beraneka ragam hewan hidup damai
di dalamnya. Disana tinggal beberapa orang dengan anggota keluarganya.
Yang dapat hidup dengan aman, damai,
tenteram meskipun dengan mata pencaharian yang tak menentu. Baik berkebun,
menangkap ikan di sungai ataupun rawa-rawa. Daerah tersebut belum mempunyai
kesepakatan nama daerah ataupun wilayah.
Pada suatu waktu, di daerah tersebut
kedatangan seorang laki-laki yang gagah perkasa membawa sadapung (seikat) padi
yang sudah matang. Disambut dengan baik oleh sekelompok orang yang bertempat tinggal
di tempat tersebut. Dengan ramah, saling tegur sapa sehingga terjalin
persahabatan dan keserasian hubungan bermasyarakat.
Laki-laki tersebut mempunyai pengetahuan
yang banyak dan bermanfaat untuk kehidupan orang banyak. Terutama dibidang
pertanuian. Dengan bekal kemampuannya dan dengan modal benih yang dibawanya.
Dia memberikan pelajaran bagaimana cara
menanam padi sampai dengan memanen hasil pertanian tersebut. Sehingga semakin
lama pendiuduk di daerah tersebut mempunyai kebiasaan bercocok tanam sebagai
salah satu usaha pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Akhirnya, daerah yang awalnya hanya
dihuni oleh beberapa orang semakin berkembang dan semakin ramai karena
banyaknya pendatang. Baik yang hanya sekedar singgah maupun yang juga tinggal
dan menetap disana.
Seiring bergulirnya waktu lama kelamaan
diketahui bahwa seorang laki-laki tersebut ternyata mempunyai suatu kebiasaan
yaitu makan daun sirih atau yang oleh warga disebut manginang. Kemudian,
orang itu dianggap telah menabur kebaikan kepada mereka.
Maka mereka memberinya gelar Hangkinang.
Hang diartikan sebagai manusia perkasa atau pendekar. Kemudian Kinang
diartikan sebagai kebiasaan makan daun sirih (manginang). Akhirnya, lama
kelamaan gelar tersebut kemudian disepakaiti untuk dijadikan sebagai nama
daerah tempat mereka bertempat tinggal.
Dan dikenal sebagai kampung Hangkinang.
Seiring perkembangan waktu nama Hangkinang samapai kini masih melekat dan
dikenal menjadi nama Angkinang. Wilayah ini sekarang masuk wilayah Kabupaten
Hulu Sungai Selatan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar