Kamis (24/11/2016) pukul 10.00 WITA saya ke Kandangan. Tepatnya ke Kantor
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Hulu Sungai Selatan (HSS) yang berjarak
sekitar 10 kilometer dari Angkinang, tempat saya tinggal. Saat saya tiba disana
peserta lain belum ada yang datang.
Menunggu yang lain datang saya duduk di ruang tamu Kantor Disbudpar HSS.
Ada Bapak Yono, yang mengurusi masalah kesenian. Juga Ibu Murlinah. Beberapa
puluh menit menanti peserta rapat yang merupakan para sastrawan dan seniman HSS
mulai berdatangan.
Kami kemudian memasuki ruang rapat. Dari pihak Disbudpar HSS selain Bapak
Yono dan Ibu Murlinah, juga beberapa stafnya . Sementara sastrawan dan seniman
HSS yang hadir selain saya ada Bapak Hardiansyah Asmail, Aliman Syahrani,
Muhammad Radi, Bapak Hairin Nazrin, Rahman Rijani atau Bagan, dan beberapa
orang lainnya, yang saya tidak kenal namanya.
Pada kesempatan tersebut Bapak Yono menyampaikan soal rencana Aruh Sastra
Kalimantan Selatan (ASKS) XIII Tahun 2016 yang akan berlangsung di Pelaihari
tanggal 2 s.d 4 Desember 2016. Kabupaten HSS akan berpartisipasi pada kegiatan
itu dengan mengirim 15 orang sastrawan
ditambah puluhan anggota seniman untuk pagelaran sastra.
Dimana HSS akan menampilkan musikalisasi puisi dibawah arahan Bapak Hairin
Nazrin dan rekan dari Sanggar Sampuraga. Menurut rencana pilihan puisi yang
dimusikalisasikan adalah puisi Topeng karya Aan Maulana dan Sajak Urang Kandangan
karya Hardiansyah Asmail.
Dalam rapat juga disepakati soal pemberangkatan peserta yakni para sastrawan
akan berangkat pada hari Jum’at (02/12/2016) pukul 14.00 WITA. Sementara para seniman
dan anggota pagelaran sastra berangkat pada hari Sabtu (03/12/2016).
Selain itupula Kabupaten HSS pada ASKS XIII akan menampilkan dua orang sastrawan
sebagai pembicara Sastrawan Masuk Sekolah yakni Hardiansyah Asmail dan Miranda
Seftiana.
Kabar duka saya dengar saat mengikuti rapat ini, anak Ibu Murlinah meninggal
dunia beberapa hari lalu karena kecelakaan lalu lintas di Rantau, Kabupaten
Tapin. Ibu Mumur mengatakan anaknya meninggal setelah sempat koma di rumah
sakit.
Saat kecelakaan terjadi dinihari, anaknya mau pulang ke Kandangan. Karena
tak ada saksi, entah kecelakaan tunggal atau kecelakaan dengan pengguna jalan
lainnya. Menurut Ibu Mumur kamera milik anaknya hilang setelah peristiwa tersebut.
(akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar