Tahun 2004 silam terakhir kali saya ke sawah yang ada di kampung Angkinang
Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Tahun
sesudahnya tak lagi ke sawah. Tahun 2004 saya aktif di dunia persawahan, maksudnya
sebagai petani. Baik untuk bekerja di lahan milik sendiri maupun mambilupah ke sawah orang lain.
Mulai dari awal hingga akhir proses pertanian. Manaradak, bapuntal, babalik, marumput, mangatam, baangkut haritan,
dsb. Semua dijalani dengan suka cita. Untuk pagi sesi waktunya mulai pukul
08.00 – 12.00 WITA. Sementara sore mulai pukul 14.00 – 17.00 WITA. Warga kampung
mencari upahan untuk bekerja di sawah.
Upah berupa uang akan diserahkan usai bekerja. Namun ada juga upah dibayar
saat mencari upahan. Untuk pagi hari upahan diberi menu nasi bungkus, kue dan
teh manis. Ada beberapa kali istirahat.
Sementara pada sore hari disuguhi kue dan teh manis saja. Pada musim panen
padi baangkut haritan merupakan
pekerjaan yang sering saya lakukan. Mengangkut padi yang sudah dipanen dari batangnya
ke tempat menumpuk padi yang nanti akan di rontok.
Butuh banyak tenaga untuk menyelasaikan setiap petak sawah. Kalau sendiri bisa
lama selesianya. Tapi kalau ada teman yang lain akan cepat. Baangkut haritan dilakukan saat matahari cukup terik.
Sehingga saat ditumpuk tidak basah. Itu akan meringankan beban pemilik
sawah setelah selesai di rontok tak perlu
di jemur lagi padinya. Ada banyak kegiatan rangkaian bahuma yang saya geluti selama tahun 2004 ke bawah. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar