Selasa, 29 Maret 2016

Lampau yang Tak Boleh Kosong

Selasa, 29 Maret 2016


Warga suku Dayak di Pegunungan Meratus, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) punya tradisi menyimpan padi yang berorientasi pada antisipasi mandiri. Tempat penyimpanan atau lumbung padi itu disebut lampau.

Sampai sekarang, tradisi menyimpan hasil panen di lampau tersebut masih dipertahankan. Warga Balai Tamburasak, Parlin mengatakan, tiap musim panen, selepas aruh adat, masing-masing warga menyimpan hasil panen baru tersebut di lampau.

Di dalamnya terdapat lebih dari satu wadah untuk meletakkan padi yang disebut lulung, yang terbuat dari kelopak kayu damar. Bentuk lampau mirip dengan rumah adat. Namun di lampau selalu dipasang janur yang oleh masyarakat setempat disebut tihang bandira.

Menurut Parlin, itu sebagai simbol permohonan mereka kepada Yang Maha Kuasa dan roh leluhur agar memberkahi hasil pertanian.

Mulyadi, warga lainnya di Desa Haruyan Dayak menjelaskan, tiap warga Dayak Meratus, memiliki lumbung padi yang disebut lampau tersebut. Meski pun jarang mengalami gagal panen, mereka tetap menghargai padi sebagai bahan pangan pokok yang harus disimpan. “Sebagai antisipasi masa-masa sulit, jika gagal panen,” ujarnya.

Sudah menjadi tradisi pula, imbuh dia, lampau tak boleh kosong dan harus selalu diisi padi. Masa penyimpanan padi gogo itupun bisa dua sampai tiga tahun. Sebagai bukti bahwa warga Meratus sangat menghargai padi, mereka pun tak memperjualbelikan dan lebih mengutamakan untuk dikonsumsi dikalangan mereka.

“Bukannya tak boleh dijual. Tetapi hampir tak ada yang mau membisniskan padi hasil panen di ladang dalam skala besar seperti di perkotaan atau desa lainnya di luar suku adat kami. Itu karena kami sangat menghargai hasil panen kami yang sakral,” terang Mulyadi.

Saat ini, warga di pegunungan Meratus sedang menantikan hasil panen mereka. Bagi warga setempat, setiap proses bertani, mulai menanam, hingga memanen selalu disambut dengan syukuran atau aruh adat. (hanani)

Sumber : Banjarmasin Post, Edisi Selasa (23/02/2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...