Minggu, 27 Maret 2016

Gagasan Kayla Untara

Senin, 28 Maret 2016


Sebagai kota kedua saya setelah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebagai kota spirituil dan kelahiran, maka Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menjadi petualangan hidup dan kehidupan yang kiranya akan saya jalani hingga akhir hayat. Maka saya akan mencoba berbagi pikir sebagai tanggungjawab sebagai warga yang berharap turut serta mencoba membuat perubahan di kota yang baru saja memiliki pemimpin baru setelah sebelumnya tadi malam ada sedikit melihat postingan status Yanni Kalsel.

Kepada pemegang kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST, saya mengusulkan:

1. Harusnya Pemkab mengadakan pertemuan dengan komunitas anak muda yang saat ini mulai menjamur.

- Tujuannya adalah; memberikan ruang keikutsertakan komunitas anak muda dalam pembangunan dan perubahan bagi kebaikan kota.

Dengan maksud menjadikan komunitas sebagai mitra pemda untuk mempromosikan program-program pemerintah semisal bidang kepariwisataan, penghijauan, sadar sampah, sadar narkoba, pengembangan seni dan budaya serta program-program pembangunan lainnya yang memang memungkinkan mereka (komunitas) lakukan.

- Sebagai contoh;

Komunitas pecinta alam dan fotografi, diberikan ruang untuk mengenalkan kesadaran lingkungan dan hutan dengan himbauan memakai media baliho pemda, model dan konsep promonya (desain dan bahasa yang digunakan) tetap diberikan kepada komunitas biar mereka lebih kreatif dan bisa lebih menyentuh kepada anakmuda/masyarakat luas. Tidak kaku dan (terlalu) formil sebagaimana biasa bahasa pemda. Bahkan bisa saja rekan pecinta alam sekalian menjadi "model dadakan" di setiap tempat wisata yang mereka promosikan.

Komunitas bersepeda (macam BBM-Bubuhan Basapida Murakata) dan komunitas trail, juga layak dan tepat digandeng untuk memberikan informasi keadaan desa/kampung yang mereka lalui karena biasanya mereka melalui track yang jarang tersentuh oleh kendaraan bermotor. Baik keadaan infrastrukturnya, potensi wisatanya, sosial masyarakatnya, atau bagaimana intensitas pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya.

Murakata VidGram juga bisa digandeng, komunitas yang didominasi anak-anak remaja tanggung ini bisa mengeksplore video-video lucunya namun dengan misi tentang kesadaran lingkungan, kebersihan, kuliner dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas videotron (layar besar) di RTH dwi warna, video mereka bisa secara berkala diupload dan ditampilkan disana. Saya yakin, pasti "baganal gulu baju".

Komunitas biker juga menjamur, kenapa tidak dimanfaatkan acara kumpul dan kongkow itu secara berkala konvoi kedesa-desa dikawal Patwal tetapi sembari promo tentang jangan buang sampah ke sungai, say no to drugs dan masalah lain-lain? Atau, ikutsertakan dalam jum'at bersih, misal bersih-bersih pasar tapi pakai jaket komunitas, diliput koran, tampilkan di medsos, beritakan di radio pemda, dan lagi-lagi, manfaatkan media videotron untuk menayangkan dokumentasi kegiatan mereka. So, ini lebih asyik kan? TeOPeGete! smile emotikon

Komunitas musik dan seni budaya, Juga potensi yang besar untuk disertakan dalam program-program pembangunan dn perbaikan kota. Bikin puisi/lagu tentang selamatkan hutan, tentang indahnya meratus, tentang kebersihan, dan masih banyak lagi. bikin baliho-baliho yang memuat puisi dan foto si penulisnya. Cipta lagu tentang save from sawit misalkan

Nah, Pemda tinggal mengakomodir fasilitas yang mereka butuhkan, semisal panggung terbuka, parkir/jalur khusus sepeda dipusat kota atau ruang publik lainnya, arena latihan (skateboard, tari, band, dll). Secara pribadi, saya meyakini satu atau dua tahun akan nampak sesuatu yang baru di kota kita ini. Sebab jika semua unsur masayarakat merasa dilibatkan secara langsung dalam menjalankan pembangunan, maka akan berdampak positif dan tentu menjadi nilai plus yang mungkin tidak didapat pada pemerintahan2 periode sebelumnya.

2. Harusnya Pemda serta pejabatnya memiliki akun medsos yang secara kontinyu dikelola (bukan alakadarnya) untuk menjangkau komunikasi yang lebih personal kepada masyarakat karena, mungkin, 70% warganya pengguna medsos. apakah FB, Twitter, IG, dll. Setidaknya akan lebih banyak mengetahui informasi apa saja yang jadi keluhan, kebutuhan ataupun saran dari banyak orang. Jangan hanya pada saat kampanye saja medsos aktif, setelah duduk enak bahkan passwordnya saja lupa... grin emotikon. Mungkin begini, ada akun resmi dari institusi, ada akun pribadi... biar lebih asyik lah...

Sebenarnya masih ada beberapa hal yang hendak berbagi pikir, untuk sementara ini sajalah, semoga bisa ditindaklanjuti pemda. Semoga saja... ini usulan jilid satu, ntar menyusul jilid duanya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...