Sosialisasi
Kantin Sehat dan Ramah Lingkungan yang diikuti para pedagang dan perwakilan
siswa berlangsung di ruang Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu
(13/02/2016) pagi.
Acara dihadiri Wakil Kepala Madrasah (Wakamad)
Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) MTsN Angkinang, Abdurrahman, Kepala
Puskesmas Angkinang Agustina Dwi Astianti, SKM, Pembina UKS, dan Pengurus OSIM
(Organisasi Siswa Intra Madrasah). Juga hadir para pedagang yang berjualan di
lingkungan madrasah dan siswa perwakilan setiap kelas yang ada di MTsN
Angkinang.
Wakamad Humas Abdurrahman, menyampaikan
kehadiran peserta di Laboratorium IPA untuk mengikuti acara Sosialisasi Kantin
Sehat dan Ramah Lingkungan. “Serta hal lainnya yang berhubungan dengan persiapan
menghadapi penilaian Adiwiyata Tahun 2016. Peserta diberikan bimbingan dan
pengetahuan baru oleh Kepala Puskesmas Angkinang dan pihak MTsN Angkinang,”
ungkap Abdurrahman.
Menurut Abdurrahman ada sekitar 10 pedagang
yang hadir pada kesempatan tersebut. “Selain itu juga ada 28 siswa perwakilan seluruh
kelas di MTsN Angkinang untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Peserta mendapatkan
materi berupa pengelolaan kantin yang sehat, sampah, makanan sehat, dsb. Dalam
upaya menjadikan kegiatan di MTsN Angkinang menjadi madrasah berwawasan
lingkungan,” tutur Abdurrahman.
Sementara itu Kepala Puskesmas
Angkinang, Agustina Dwi Astianti menjelaskan kepada peserta sosialisasi bahwa kantin
sehat memiliki beberapa syarat. “Diantaranya ada persediaan air bersih untuk
mengolah makanan, mencuci tangan dan mencuci peralatan makan. Kemudian
mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan dan peralatan makan yang bebas dari
serangga dan hewan pengerat,” ujar Agustina Dwi Astianti.
Selain itu ditegaskan Agustina, ada
tempat khusus penyimpanan bahan bukan pangan (sabun cuci piring, cairan anti
serangga) yang terpisah dari tempat penyimpanan bahan pangan. “Tempat yang
bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan. Pastikan
juga jajanan kemasan yang dijual di kantin belum kadaluwarsa dan sudah lolos
sertifikasi BPOM,” tegas Agustina.
Norhamsiah, salah seorang pedagang yang
dimintai keterangan seputar kegiatan ini mengaku cukup bagus sekali. “Dengan
adanya sosialisasi ini kami bisa mengetahui apa-apa yang berhubungan dengan
pekerjaan kami sebagai pedagang di lingkungan madrasah. Kami jadi tahu kriteria
jajanan yang sehat dan bisa dijual di madrasah,” ujar Norhamsiah. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar