Rabu, 06 Januari 2016

Anita dan Airin Si Arwah Penasaran

Kamis, 7 Januari 2016


Cerpen Aminah (Kelas IX A MTsN Angkinang) :

Anita dan Airin Si Arwah Kesepian

Kini pagi telah datang dan seperti biasa aku bersiap untuk berangkat ke sekolah. Oh iya, perkenalkan namaku Anita. Aku sekarang duduk dibangku Kelas IX SMP. Aku adalah anak yang periang dan mudah bergaul. Sehingga aku memiliki banyak teman di sekolah. Tetapi meskipun aku memiliki banyak teman hanya ada satu yang paling akrab denganku yaitu Dinda. Itu dikarenakan kami sudah bersahabat dari kecil.

Ditambah lagi Dinda adalah tetanggaku sendiri. Aku selalu menjalani hari-hari dengan bahagia bersama sahabatku. Dengan cara mengukir kenangan indah dalam hidup kami. Hingga suatu hari aku merasa hari ini sangat melelahkan dari hari-hari sebelumnya. Belum lagi kepalaku sering terasa sakit yang begitu hebat bahkan aku juga sering mimisan, setelah aku melakukan kegiatan yang cukup melelahkan.

Semakin lama kesehatanku semakin menurun dan terkadang aku jatuh pingsan. Tetapi aku tidak berani mengatakan hal tersebut pada kedua orangtuaku karena aku tidak ingin mereka mengkhawatirkanku.

Hari demi hari aku terus sakit-sakitan sampai akhirnya semua temanku menjauhiku dan yang paling tidak aku sangka Dinda juga ikut-ikutan menjauhiku dengan alasan takut tertular penyakitku. Padahal mereka semua tidak tahu penyakit apa yang kuderita. Aku sendiri saja tak tahu pasti.

Akupun jadi sendirian. Pada akhirnya kondisiku semakin lemah. Melihat hal itu orangtuaku langsung melarikan aku ke sebuah rumah sakit dan setelah itu diperiksa. Ternyata aku mengidap penyakit kanker otak yang sudah mencapai stadium 3. Hanya dalam beberapa hari saja kanker ganas yang bersarang di otakku bisa mencapai stadium akhir. Kemungkinan untuk hidup lebih lama sangatlah kecil mungkin hanya 50 persen.

Mendengar penjelasan dokter tersebut orangtuaku langsung syok berat. Belum lagi aku sendiri yang mendengarnya. Rasanya seperti hujan yang lebat. Guntur dan petir beserta dengan badai besar menghampiriku. Pikiranku jadi kacau. Akupun merintih dalam hati. Oh Tuhan mengapa kenyataan hidup begitu pahit. Rasanya tak sanggup aku menerima kenyataan pahit ini. Kedua orangtuaku pun merangkulku dengan mata yang berkaca-kaca. Seakan-akan mereka mencoba menyembunyikan kesedihan mereka.

Aku yang sedari tadi tak dapat lagi membendung airmata. Akupun menangis. Aku larut dalam pelukan hangat orangtua. Tanpa disadari kini aku sudah dua hari dirawat di rumah sakit. Aku juga merasa sangat kesepian di rumah sakit karena kedua orangtuaku sibuk bekerja untuk membiayai pengobatanku. Suster pun mencoba menghiburku dan mengajakku ke taman belakang rumah sakit. Agar aku dapat menghirup udara segar di pagi hari. Lalu aku meminta tolong kepada suster untuk membelikan es krim.

Suster pun berlalu pergi membelikan es krim untukku sambil menunggu akupun melihat-lihat suasana di taman. Pandanganku pun tertuju pada seorang gadis. Jika dilihat-lihat dia seumuran denganku. Lalu tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri dan menyapanya. Hai kamu lagi sendirian yah, oh ya dimana orangtua kamu soalnya dari tadi kamu sendirian. Tanyaku dengan heran. Ia pun menjawab.

Aku tidak sendirian kok tuh orangtuaku lagi membeli es krim kesukaanku. Jawab gadis itu dengan tenang. Oh ternyata kamu juga suka es krim yah. Aku juga suka es krim lo. Jawabku dengan senang. Lalu gadis itu balik bertanya padaku. Oh ya berarti kita sama dong. Ehhm kalau boleh tahu nama orangtua kamu dan siapa nama kamu. Tanya gadis itu dengan mimik wajah serius.

Akupun menjawab kedua orantuaku sedang sibuk bekerja jadi aku disini ditemani seorang suster. Aku hampir lupa. Perkenalkan namaku Anita. Lalu nama kamu siapa. Tanyaku sambil mengulurkan tangan. Mulanya ia enggan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku. Tapi aku terus memaksa untuk berkenalan denganku. Akhirnya dia mau berkenalan denganku. Namaku Airin.

Jawabnya gugup sambil bersalaman denganku. Tetapi saat aku berjabat tangan dengannya tiba-tiba aku merasa hawa dingin menyelimuti. Ditambah lagi tangan Airin sangat dingin dan wajahnya begitu pucat seperti orang yang sudah mati. Lalu ketika suster telah selesai membelikan es krim untukku. Susterpun kebingungan mencariku. Tapi untungnya aku melihat suster tersebut dan aku langsung menghampirinya. Setelah aku menghampirinya suster pun menanyai aku dimana tadi aku berada.

Lalu aku memberitahukan suster bahwa tadi aku berada di pojok taman bersama dengan gadis sebayaku. Tapi saat aku menunjukkan gadis yang bernama Airin tersebut sudah tidak ada lagi. Akupun jadi bingung, kemana perginya Airin. Lalu aku mencoba bertanya pada suster yang merawatku. Suster apakah suster tahu dimana pasien yang bernama Airin tersebut dirawat. Suster pun langsung terkejut, tapi akhirnya suster menceritakan juga kejadian itu padaku. Sebenarnya memang di rumah sakit ini ada pasien yang bernama Airin.

Di sebelah kamarmu tapi sayangnya dia telah meninggal dua hari yang lalu. Kematiannya disebabkan karena dia mengalami pendarahan yang cukup besar di kepalanya akibat terbentur saat terjadi kecelakaan tiga hari yang lalu. Setelah menceritakan hal tersebut suster juga mengingatkanku agar berhati-hati. Jikalau nanti aku bertemu dengan hantu Airin. Karena Airin adalah arwah kesepian dia bisa saja membunuh aku jika dia mau, karena sebelumnya satu hari yang lalu ada seorang anak kecil yang dirawat di rumah sakit ini.

Penyakit asma anak tersebut kambuh sehingga ia dibawa ke rumah sakit ini. Tapi ketika kedua orangtuanya meninggalkan sebentar, hantu Airin masuk ke kamar anak tersebut dan melepaskan oksigennya hingga anak tersebut meninggal dunia. Kejadian tersebut diketahui pihak rumah sakit setelah melihat rekaman CCTV yang ada di ruangan tempat anak tersebut dirawat. Awalnya orangtua anak itu menuduh suster yang melakukakan hal tersebut. Tapi setelah pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman tersebut akhirnya orangtua anak itu percaya.

Selesai suster menceritakan kejadian itu aku lalu berpesan kepada suster agar terus menemaniku selagi orangtuaku belum datang. Dan suster pun menyetujuinya dan segera mengantarkanku ke kamar tempat aku dirawat. Karena hari telah siang. Sesampainya aku di kamar rawat inapku. Tiba-tiba saja suster kebelet ingin ke WC. Akhirnya suster yang merawatku masuk ke WC dan aku sendirian di kamar. Aku mulai mengantuk. Tetapi disaat aku sudah tertidur pulas. Hantu Airin masuk ke kamar tempat aku dirawat. Seketika hawa dingin mulai terasa. Padahal aku tidak menyalakan AC.

Di ruangan itu suasana pun kini berubah menjadi hening mencekam. Karena aku merasa kedinginan aku pun bangun dari tidur pulas. Untuk mencari selimut. Tapi yang aku lihat hanyalah seorang wanita berambut panjang berada di pojok kamar rawat inapku. Tadinya aku mengira dia adalah suster yang merawatku. Tapi ternyata setelah aku mendekati dia dan membalikkan badan dia adalah Airin gadis yang aku temui di taman belakang rumah sakit tadi pagi. Loh Airin kenapa kamu bisa ada di sini.

Airin pun menjawab dia. Nit aku Airin aku kesini karena aku ingin membunuhmu Nita. Ucap Airin dengan nada tinggi, mendengar ucapan Airin aku tidak berkutik lagi. Kini aku benar-benar sudah tidak dapat melepaskan diri. Karena percuma saja aku berusaha keluar dari kamar ini. Pintunya telah terkunci rapat. Kini aku hanya bisa berteriak berharap akan ada yang menolongku.

Disaat itu juga suster yang merawatku mendengar teriakanku dan berusaha menolong aku tapi sayangnya Airin. Langsung mendorong suster tersebut hingga terbentur dinding dan jatuh pingsan. Tanpa membuang-buang waktu lagi Airin langsung mencekikku hingga akhirnya aku tewas dalam sekejap ditangan Airin. Melihat aku sudah tak bernyawa lagi Airin hanya tersenyum sinis, disaat Airin telah berhasil membunuhku tiba-tiba saja ayah, ibu, dan teman-teman se kelasku termasuk juga Dinda.

Sahabatku datang. Mereka sengaja ikut menjengukku dengan kedua orangtuaku. Karena mereka ingin meminta maaf padaku atas semua perlakuan mereka terhadapku. Tapi saat mereka sampai di depan pintu dan mencoba membuka pintu. Pintunya terkunci. Ayah dan ibuku pun panik karena saat ibu dan ayah memanggil-manggilku dari luar kamar aku tidak menjawabnya. Akhirnya orangtuaku pun memanggil satpam untuk  membuka pintu dan akhirnya pintu terbuka disaat itulah mereka semua terkejut melihat telah jatuh dari tempat tidurku dan sudah tak bernyawa lagi ditambah lagi suster yang merawat tergeletak dilantai dalam keadaan pingsan.

Semua yang ada di ruangan ini larut dalam kesedihan yang mendalam. Suster yang baru saja bangun dari pingsannya langsung menceritakan kejadian tragis yang telah menimpaku. Kini deraian airmata mereka semakin deras mendengar cerita tersebut. Apalagi teman-temanku merasa sangat menyesal karena pada akhirnya. Mereka tak sempat minta maaf padaku. Secara tiba-tiba hantu Airin muncul dihadapan teman-temanku dan mengatakan bahwa dia yakin membunuh teman-temanku. Termasuk Dinda sahabatku karena mereka meminta maaf disaat aku telah tiada.

Menurut Airin seharusnya mereka meminta maaf padaku di hari-hari sebelumnya. Tanpa pikir panjang Airin langsung membunuh mereka satu-persatu tidak lupa juga dia membunuh suster yang telah menceritakan cerita tersebut pada mereka hingga yang tersisa tinggal Dinda. Dan kedua orangtuaku, aku yang kini telah menjadi arwah memunculkan diriku dihadapan mereka.

Berusaha menghentikan perbuatan Airin dengan cara memohon kepada Airin agar melepaskan mereka bertiga dan membiarkannya tetap hidup. Airin aku mohon jangan ayah, ibu dan dinda. Sudah cukup kamu membunuh teman-temanku Rin. Ucapku sambil terus memohon. Akhirnya Airin mengabulkan permintaanku dengan satu syarat yaitu aku harus menemaninya sebagai arwah kesepian. Semenjak itu aku menjadi arwah kesepian yang gentayangan bersama Airin.***


Angkinang, November 2015





Biodata Siswa

Nama : Aminah
TTL : Amuntai, 16 Oktober 2001
Alamat : Angkinang, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS
Ayah : H Abran
Ibu : Wahidah
Pekerjaan : Pelajar Kelas IX A MTsN Angkinang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alumni MTsN 3 HSS Hadir ke Ruang Tata Usaha Madrasah

 Ahad, 17 November 2024 Para alumni Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS) Tahun Pelajaran 2023/2024 hadir ke ruang T...