Minggu, 17 Januari 2016

Sempana Rasa Kelana Senantiasa

Senin, 18 Januari 2016


Demi sebuah kesempurnaan hidup
perilaku kurang menyenangkan
hidup semakin tak terbantahkan
dari kepingan diri yang nyata
berbuat dengan macam-macam akibat
sempana rasa kelana senantiasa
agar senantiasa kau tahu itu
petunjuk yang semakin berkuasa
meninjau kesempurnaan cinta
perlu rarapan janggut
sebutkan sebanyak mungkin apa yang kau suka
dari garunum jiwa yang retas
ingin enak sendiri
ingin merasakan bahagia sendiri
malam yang dingin kian merasuk
ingin berpartisipasi lomba menulis surat
tak ada yang segigih kamu
menjalani kekuatan sebab akibat
ikut-ikutan membenci
ada semacam kepuasan batin
rentak cerita penjuru negeri
semampai waktu yang kian merona
gadis itu begitu cantiknya
tak membalas karena tak ada pulsa
sekarang bisa beli apa saja
sungguh ini kepastian yang nyata
ingin lebih dari yang lain
dulu pernah diajak ke rumah kost-annya
kalau gatal digaruk saja
negeri tanpa energi
pagi yang indah tanpa gundah
menghukum mereka yang kalah
dengan sepenuh rasa cinta
memakai celana yang basah
tentu akan merasa tak nyaman
teruskan saja mimpi itu
semua sudah terbiasa
aku ingin ini dan itu
sambut hari dengan ceria hati
nanti akan selesai juga akhirnya
tak ada lagi yang mereka takuti
janji-janji yang kerontang
yang terus terngiang setiap hari
membekas hati yang retas
pakai saja apa yang kamu suka
sepanjang itu enak kau rasakan

Kandangan, 17-01-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Didatangi Tokoh Nasional

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Senin (13/02/2023)  Guru Ibad perkenalkan Maulid Habsyi di Martapura tahun 1960-an. Sela...