Rabu, 14 Agustus 2013

PENJUAL KORAN DI RUMAH SAKIT

RABU, 14 AGUSTUS 2013

Kali ini saya akan menceritakan tentang seorang bapak, atau malah mungkin bisa kita sebut kakek, beliau adalah penjual Koran di Rumah Sakit Damanhuri Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Sebenarnya saya sudah beberapa kali melihat beliau di Rumah Sakit ini, dan bahkan beberapa kali pernah membeli Koran dari beliau. Kebetulan saya beberapa kali ke Rumah sakit ini, Istri  pernah op name, istri juga melahirkan anak ke dua  di Rumah Sakit ini, dan kami juga beberapa kali memeriksakan kesehatan anak kami di sini, dan yang terakhir adalah ketika kami memeriksakan anak kedua kami, dan saya kembali lagi bertemu dan membeli Koran dari beliau.
Entah siapa nama beliau, berapa umurnya dan dimana beliau tinggal, saya kurang tahu dan memang tidak mencari tahu. Saya hanya ingin menyampaikan pesan bahwa perjuangan itu akan dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Begitupula dengan apa yang saya saksikan dengan si kakek. Perjuangan mencari nafkah dengan cara menjual Koran di Rumah Sakit.
Seribu Rupiah akan sangat berarti bagi  orang yang mendapatkannya dengan mengumpulkan dari seratus perak, ke seratus yang lain.
Begitupula Sepuluh Ribu rupiah akan sangat berarti bagi orang yang mendapatkannya dengan mengumpulkan dari seribu rupiah ke seribu rupiah yang lain.
Dan begitu juga seratus ribu dan satu juta rupiah, . . . . nilainya bukan sekedar dari nilai yang tertulis, namun nilainya sebanding dengan nilai pengorbanan dan perjuangan dalam mendapatkannya.
Maka jangan pernah meremehkan harga seratus rupiah, karena ia akan sangat berharga bagi orang yang mengumpulkannya sedikit demi sedikit.
Dan sangat mungkin inilah yang dilakukan si kakek penjual Koran ini, dari keuntungan menjual satu Koran yang tidak seberapa inilah beliau kumpulkan untuk bisa menjadi sepuluh ribu rupiah. Dengan terus berjalan dengan lambat dan terseok-seok mengelilingi Rumah Sakit Damanhuri Barabai  seraya menawarkan kepada orang yang ada di Rumah Sakit tersebut, dengan terus mengharapkan ada yang akan membeli Koran dan beliau aka nada untung dari penjualan ini.
Harga uang akan sebanding dengan nilai perjuangan dan pengorbanan mendapatkannya.
Semoga keberkahan dan keluasan rezki selalu terlimpahkan bagi orang-orang yang ikhlas dalam mencari rezki yang halal.***

Sumber : Muhammad Afif Bizri (avivsyuhada.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...