Perubahan
perilaku kehidupan manusia merupakan proses sejarah yang bersifat global.
Perubahan demikian dipercepat oleh modernisasi sistem teknologi informasi dan
pendidikan yang muncul sejak awal abad ke 20, dan pengaruh sosialnya sangat
terasa sejak dua dasawarsa terakhir ini.
Penemuan metode ilmiah yang berwatak
empiris dan rasional secara menakjubkan membawa sains yang luar biasa
canggihnya sehingga melahirkan kemudahan, disamping melahirkan kehidupan
paradigm pemikiran baru. Fenomena serba mudah dan baru ini merupakan wujud dari
pemikiran filsafat manusia modern.
Salah satu bentuk tendensi dari
modernisasi dan modernitas tersebut adalah kecenderungan berubahnya perilaku
dan fungsi kebudayaan seperti kesenian tradisional. Hal ini merupakan akibat
dari cara hidup manusia modern yang lebih terbuka, transparan, rasional, dan
ekonomistis. Bagi manusia modern, rahasia kehidupan dunia dan alam semesta
terletak dalam batas intelektual yang rasional, aying, dan sekuler.
Di tengah kancah kehidupan global
tersebut, kelompok aying pada manusia modern tertentu telah mengalami
pergeseran makna yang sangat radikal yang disebabkan oleh :
A.
Perubahan aying yang berlangsung dengan cepat,
B.
Hubungan hangat antar manusia telah berubah menjadi hubungan yang gersang,
C.
Lembaga tradisional telah berubah menjadi lembaga rasional,
D.
Masyarakat yang ayingy telah berubah menjadi heterogen, dan
E.
Stabilitas aying telah berubah menjadi mobilitas aying.
Dikaitkan dengan kebudayaan daerah,
perubahan tersebut menimbulkan kesadaran baru mengenai perlunya menata kembali
pola berkesenian tradisional di tengah kehidupan masyarakat modern. Hal ini
merupakan kritik atas pakem berkesenian tradisional kita yang selama ini menjadi
acuan karena telah tidak lagi mampu memenuhi dahaga jiwa seni manusia modern
disatu sisi, dan menggelarkan jenis kesenian tradisional yang terkesan modern
di sisi lain. Tanpa suatu perencanaan dan antisipasi yang tepat setiap
perubahan akan dapat merugikan tidak saja keberadaannya, tetapi juga eksistensi
nilai-nilai kearifan ayin dari kesenian tradisionalnya itu sendiri.
Tindakan preventif dalam situasi demikian
perlu diupayakan secara maksimal. Nilai-nilai budaya, adat istiadat khususnya
yang berkaitan dengan kesenian rakyat Hulu Sungai Selatan selayaknya terus
dilakukan dengan cara pengenalan dan pelestariannya dari generasi ke generasi.
Adat budaya dari kesenian rakyat
yang bernilai positif dan menjadi identitas daerah sejatinya dikembangkan dan dipertahankan
keberadaannya. Pemerintah bersama seluruh masyarakat melalui anak-anak didik di
sekolah misalnya, hendaknya dapat terus melestarikan hasil karya berupa
kesenian rakyat dari para pendahulu sebagai khazanah kebudayaan daerah dan
nasional. Upaya demikian dimaksudkan sebagai pencarian identitas dan jatidiri
budaya daerah yang dimiliki oleh rakyat Hulu Sungai Selatan. Selamat
berkesenian !
Kandangan, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar