Senin, 12 Agustus 2013

MEMPERTAHANAKAN KESENIAN RAKYAT

SELASA, 13 AGUSTUS 2013

Perubahan perilaku kehidupan manusia merupakan proses sejarah yang bersifat global. Perubahan demikian dipercepat oleh modernisasi sistem teknologi informasi dan pendidikan yang muncul sejak awal abad ke 20, dan pengaruh sosialnya sangat terasa sejak dua dasawarsa terakhir ini.
            Penemuan metode ilmiah yang berwatak empiris dan rasional secara menakjubkan membawa sains yang luar biasa canggihnya sehingga melahirkan kemudahan, disamping melahirkan kehidupan paradigm pemikiran baru. Fenomena serba mudah dan baru ini merupakan wujud dari pemikiran filsafat manusia modern.

            Salah satu bentuk tendensi dari modernisasi dan modernitas tersebut adalah kecenderungan berubahnya perilaku dan fungsi kebudayaan seperti kesenian tradisional. Hal ini merupakan akibat dari cara hidup manusia modern yang lebih terbuka, transparan, rasional, dan ekonomistis. Bagi manusia modern, rahasia kehidupan dunia dan alam semesta terletak dalam batas intelektual yang rasional, aying, dan sekuler.

            Di tengah kancah kehidupan global tersebut, kelompok aying pada manusia modern tertentu telah mengalami pergeseran makna yang sangat radikal yang disebabkan oleh :

A. Perubahan aying yang berlangsung dengan cepat,

B. Hubungan hangat antar manusia telah berubah menjadi hubungan yang gersang,

C. Lembaga tradisional telah berubah menjadi lembaga rasional,

D. Masyarakat yang ayingy telah berubah menjadi heterogen, dan

E. Stabilitas aying telah berubah menjadi mobilitas aying.

            Dikaitkan dengan kebudayaan daerah, perubahan tersebut menimbulkan kesadaran baru mengenai perlunya menata kembali pola berkesenian tradisional di tengah kehidupan masyarakat modern. Hal ini merupakan kritik atas pakem berkesenian tradisional kita yang selama ini menjadi acuan karena telah tidak lagi mampu memenuhi dahaga jiwa seni manusia modern disatu sisi, dan menggelarkan jenis kesenian tradisional yang terkesan modern di sisi lain. Tanpa suatu perencanaan dan antisipasi yang tepat setiap perubahan akan dapat merugikan tidak saja keberadaannya, tetapi juga eksistensi nilai-nilai kearifan ayin dari kesenian tradisionalnya itu sendiri.

            Tindakan preventif dalam situasi demikian perlu diupayakan secara maksimal. Nilai-nilai budaya, adat istiadat khususnya yang berkaitan dengan kesenian rakyat Hulu Sungai Selatan selayaknya terus dilakukan dengan cara pengenalan dan pelestariannya dari generasi ke generasi.

            Adat budaya dari kesenian rakyat yang bernilai positif dan menjadi identitas daerah sejatinya dikembangkan dan dipertahankan keberadaannya. Pemerintah bersama seluruh masyarakat melalui anak-anak didik di sekolah misalnya, hendaknya dapat terus melestarikan hasil karya berupa kesenian rakyat dari para pendahulu sebagai khazanah kebudayaan daerah dan nasional. Upaya demikian dimaksudkan sebagai pencarian identitas dan jatidiri budaya daerah yang dimiliki oleh rakyat Hulu Sungai Selatan. Selamat berkesenian !


Kandangan, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jembatan MTsN 3 HSS Jumat Pagi

 Jumat, 26 April 2024 Melihat kondisi jembatan kayu ulin MTsN 3 HSS, pada hari Jumat (26/04/2024) pagi. (ahu)