TENTANG DPC PPNUI HSS
Tahukah Anda partai politik di Hulu
Sungai Selatan (HSS) yang bermasalah ? Salah satunya adalah Partai Persatuan
Nahdlatul Ummat Indonesia (PPNUI) HSS. Kenapa ?
Setelah adanya isu perselingkuhan
sang ketuanya, Ahdizzairin dengan seorang wanita pengusaha biro perjalanan.
Kini menimpa sekretarisnya. Keterlaluan memang ulah oknum sekretaris itu. Dia
sampai sekarang belum melunasi hutangnya kepada seorang warga Desa yang ada di
sebuah kecamatan di HSS. Walaupun uang itu tidak besar jumlahnya namun sangat
berarti bagi warga desa itu. Karena merupakan uang hasil jerih payahnya bekerja
di sawah.
Uang itu sebelumnya ditabung warga
desa itu disebuah bank. Namun oknum sekretaris DPC PPNUI HSS itu karena ada
keperluan mendesak meminjam kepada warga desa itu karena dilain tidak ada lagi
tempat untuk meminjam. Yang ironis hingga sekarang sekitar empat bulan lebih
utang itu belum dilunasinya. Padahal warga itu sangat membutuhkannya untuk
keperluan hidup sehari-hari.
Juga warga desa itu mengeluh selama
ikut parpol Islam tersebut. Karena tingkah laku oknum sekretaris tersebut yang
menggerahkan. Pernah sang ketua membelikan HP kepada warga itu untuk melancarkan
tugas. Namun apa yang terjadi ternyata sang sekretaris selalu ingin menguasai
padahal ia juga sudah dibelikan oleh sang ketua. Usut punya usut ternyata HP
itu diserahkan oleh sekretaris itu kepada isterinya.
Juga yang tidak disukai warga desa
itu terhadap sekretaris itu adalah ia selalu merasa digurui. Bila salah ucapan
dan tingkah laku selalu dicela. Warga desa itu merasa dilecehkan. Apalagi
sekretaris itu pernah berucap kepadanya. “Kalau ke Banjarmasin kamu pasti
ditipu orang,” begitu ucap sekretaris itu. Seakan-akan warga desa itu sangat bodoh
sekali.
Warga desa itu berharap ulah oknum
sekretaris DPC PPNUI HSS itu tidak berlanjut dikemudian hari.***
Kandangan, 04-10-2003
MEMANCING IKAN
Hampir tiap warga di daerah
memancing ikan itu jenis papuyu maupun haruan. Biasanya daerah yang menjadi
tujuan adalah kawasan Bangkau dan Nagara. Berbagi profesi yang melakoninya. Ada
PNS, guru, pedagang, petani, dll. Ada yang menjadikannya sebagai hobi atau
profesi. Kesana mereka pakai sepeda, motor, maupun mobil.***
Kandangan,
13-10-2003
JANGAN MUDAH TERGODA
Manusia
harus konsisten dengan pendiriannya. Jangan sampai mudah tergoda. Karena itu
perbuatan setan. Orang yang teguh pendirian akan kuat masa depannya.***
Kandangan, 13-10-2003
JANGAN LECEHKAN SESEORANG
Sudah
menjadi semacam kebiasaan orang-orang di kampung untuk meremehkan seseorang
yang dianggap rendah dan terlihat bodoh. Mentang-mentang kaya. Ini dilakukan
saat bertemu orang banyak. Sekedar bercanda atau benar-benar. Yang merasa berkeluarga
dengan orang yang diremehkan akan tersinggung.***
Kandangan, 2003
KHATAMAN QUR’AN
Setelah hampir satu bulan melaksanakan Tadarus Qur’an selama
bulan Ramadhan 1434 H. Selasa (06/08/2013) atau bertepatan malam ke 29 Ramadhan
1434 digelar Khataman Qur’an di Langgar Al Kautsar yang ada di RT.1 Desa
Angkinang Selatan.
Acara digelar usai shalat Tarawih.
Diikuti peserta yang biasanya melaksanakan tadarus pada malam bulan Ramadhan. Yakni saya
sendiri, Rizal, Irul, Bandi, Lakum, Apai, Yus’an, dan Bandi.
Yang ikut membaca surah pada batamat
kali ini selain kami antara lain Ramli, Azmi, H. Junaidi, dan Tapjani. Even ini
tak bisa saya lupakan. Karena hanya terjadi setahun sekali.
Diawali dengan pembacaan Surah Ad
Dhuha oleh ustadz yang menjadi imam shalat tarawih sebelumnya. Lalu secara
bergantian yang lainnya membaca surah berikutnya.
Usai Do’a Khatam dan Do’a Selamat
jamaah disuguhi lamang dan hintalu jaruk serta nasi bungkus.
“ Semoga Ramadhan tahun depan kita
dapat melaksanakan kembali tadarus qur’an,” harap Rizal.***
Kandangan, 06-08-2013
USTADZ MAULANA
Jamaah
oh jamaah. Itulah salam pembuka ceramah ustadz yang satu ini. Tidak ingin
membeda-bedakan yang disapa. Itulah alasan ustadz asal Makassar, Sulsel ini.
Ustadz Muhammad Nur Maulana terkenal
lewat Islam Itu Indah di Trans TV. Ceramahnya diunduh orang ke youtube.
Kemungkinan oleh salah seorang
pembeli yang memasukkan ke media social tersebut. Ustadz Maulana berprofesi
sebagai guru agama, mengajar pramuka, dan TK. Tahun 1994-2010 jadi guru.
Pramuka Pembina maha.
Lagu-lagu digubah untuk anak-anak
bertema religi. Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya (2000) digubah menjadi
lagu Titanic. Ketemu isteri di pesantren.***
Kandangan, 2012
MENGURAS AIRMATA
Ada yang menarik saat aku
menyaksikan Catatan Sang Da’i di ANTV, Selasa. Aku ikut meneteskan airmata
menyaksikan bagian tayangannya. Iba hati melihatnya. Acara itu dipandu oleh
Mandala Abadi Soji.
Pada tayangan itu para da’i muda
dipandu oleh Tuan Guru. Mereka diberi wejangan. Yang kutangkap adalah da’i
jangan hanya pamer.
Lalu sebagai hukuman para da’i
disuruh melakukan hal-hal yang tak wajar. Seperti membersihkan WC, membersihkan
sepatu yang lain, memungut sampah, dsb.
Pada bagian lain selesai
melaksanakan hukuman itu para da’i berkumpul kembali ke ruangan. Disinilah
semacam renungan suci muncul. Tuan Guru memberikan kata-kata menguras emosi dan
rasa sedih. Seluruh da’i menangis dan meraung.
Empat da’i maju ke depan. Tuan Guru
menyuruh empat da’i itu melakukan apa saja kepadanya. Memukul atau menampar.
Tapi para da’i malah semakin meraung tangisnya.
Saya pun ikut meneteskan airmata melihat
tayangan itu. Kita janganlah merasa lebih dari yang lain. Kita sewaktu-waktu
butuh orang.***
Kandangan, 2011
KERASUKAN SETIAP HARI
Ada-ada saja. Tiap hari ada saja
siswi MTsN Angkinang yang kerasukan roh jahat. Namun orangnya itu-itu saja. Dan
kelompok mereka. Apakah ini rekayasa ?
Ini berawal dari dibangunnya ruang
kelas baru bantuan Diknas Kalsel di belakang. Gusti Aprilisa Nurhuda dari Kelas
VIII B adalah siswi yang pertama mengalami. Icha, begitu ia biasa disapa,
tiba-tiba ambruk. Lalu digotong ke ruang UKS. Disana ia berontak. Melontarkan
kata-kata ngawur.
Hampier tiap hari Icha kerasukan
yang diiringi pingsan. Biasanya beberapa saat setelah tiba di sekolah pagi
hari.
Selain Icha temannya yang lain
adalah Amelia dan Nokhalishah mengalami hal yang sama. Puncaknya terjadi pada
Senin (19/11/2012) di tengah suasana upacara bendera beberapa siswi mengalami
kerasukan. Teriakan histeris menggema di seluruh sudut sekolah. Ada sekitar 8
siswi yang terkena.
Berbagai upaya dilakukan. Seperti
memanggil orangtua siswi bersangkutan. Juga memanggil orang pintar. Syukur
Alahmdulillah biasa diatasi. Siswi tersebut dibawa pulang ke rumah
masing-masing untuk ditenangkan.***
Kandangan, 20-11-2013
CEMBURU
ITU PERLU
(Dari
Surat MQ tertanggal 13 Juni 2006)
Ulun tulis surat ini dengan deraian
airmata. Ulun batakun pian seriuslah awan ulun ? Mangawainilah ? Amun
bararamian haja kasihani ulun. Ulun indah sakit hati. Ulun kada handak
didustai. Ulun terus terang suka lawan pian. Amun pian kada sayang lagi lawan
ulun bapadah ha ! Muyak pang malihat Atul nang kaya pantul. Jujur ulun
padahakan orang me SMS rancak banar ka anu ulun mambawai pacaran. Tapi ulun
indah. Ulun kada handak mahianati pian.
Parak ulangan ini cinta kita seharusnya
tambah lengket saja. Bukan sebaliknya. Do’akanlah ulun semoga naik kelas dan
lulus.
Amun pian kada sayang lagi awan ulun
percuma ulun mengasihi dan mencintai pian. Ulun saying banar. Tapi please
perasaan ulun jangan disinggung. Ulun apabila disinggung asa putus asa.
Yank ulun manimbai buku samalam kana
piankah ? Maaflah yank. Ulun minta maaf b banar kalau kejadian di hari Sabtu
tadi mambuat pian kesal dan sarik wan ulun. Maklum ulun bila muyak kaya itu
pang sudah. Ngarannya gin Atul Luta. Yank kana pipi piankah ? Ayuha kaina ulun
cium amun ulun wani. Tapi ulun takutan karna ciuman itu awal dari parzinahan.
Ulun uruti haja gin lah ? Hakunai kalo ?
Napa yu hari Sabtu tadi sial bagi
kita. Kita selalu ada masalah. Datang api camburu. Tasinggung pulang.
Yank balas amun pian masih saying
wan ulun. Amun pian bapandir jangan talalu lanji lagilah. Ulun supan anu
kakawanan. Sualnya kakawanan mamadahi cuba pasani laki ikam, amun bapandir
jangan talalu lanji. Asa galianan ulun mandangar. Githcu lo...!
Kandangan, 2006
AKHMAD YAMANI
Di Hulu Sungai Selatan (HSS) siapa
yang tidak kenal dengan Emen. Baik anak muda, tua, dewasa. Baik rakyat biasa,
pejabat, PNS, dsb.
Karena Emen terkenal sebagai MC
kondang berbagai acara di HSS. Nama lengkapnya Akhmad Yamani. Seorang guru PNS di
MTsN Angkinang. Aktif berorganisasi dan kegiatan seni dan olahraga. Juga
pramuka.
Puncak kesuksesan dalam dunia MC ia
terpilih menjadi announcer pada STQ Tingkat Nasional di Banjarmasin.
Walau lulusan Fakultas Dakwah IAIN
Antasari Banjarmasin, tapi di sekolah ia mengajar Penjaskes. Dan sekarang wakil
kepala madrasah bidang kesiswaan.
Karena dialah banyak siswa MTsn
Angkinang yang berprestasi. Suka berpenampilan parlente dan necis.
Saya mengenalnya sejak tahun 2005
silam ketika saya pertama kali masuk MTsn Angkinang. Saat MTQ Tingkat Kabupaten
HSS di Kecamatan Angkinang ia juga yang
jadi MC.
Ia cukup komunikatif. Pernah
mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Kalsel. Kini seiring waktu
yang terus berjalan...
Kandangan, 21-02-2012
ARISAN AKHIR TAHUN
Akhir
tahun 2010 saya menghadiri acara arisan guru-guru MTsN Angkinang di tempat
teman saya Ibu Barratutthaqiah di Loksado.
Acaranya pada hari Minggu pagi.
Rombongan berkumpul di sekolah. Menggunakan dua armada angkutan perdesaan yang
disewa langsung dari Loksado.
Sekitar pukul 09.00 WITA kami berangkat.
Kami sangat menikmati pengalaman kali ini. Untuk pertama kalinya saya ke
Loksado setelah tahun 1995 silam.
Aneka canda tawa saat berada di
dalam pick-up. Loksado telah menanti. Kami tiba di rumah ibu Qiah. Yang mana
rumahnya tak jauh dari masjid Loksado.
Hari Minggu ramai orang lewat di
depan rumah ibu Qiah. Karena tak jauh terdapat dua buah gereja. Mungkin warga
yang beribadah Minggu.
Di depan rumah ibu Qiah ada petani
kayu manis sedang beraktivitas. Tampak terlihat mereka menyerut kayu manis dan
menjemurnya. Ada teman saya yang tertarik untuk membeli. Adapula sekedar
bertanya.
Selain itu kami jalan-jalan melintas
Puskesmas dan SD Loksado. Cuci mata. Bersama Bapak Dedi, Bapak Abdurrahman, dan
Bapak Samideri.
Selesai disana di tempat Ibu Qiah
kami pulang. Singgah di Air Panas Tanuhi.***
Kandangan, Desember 2013
WAYANG KULIT BANJAR (2)
Pada
tahun 1960 hingga 1970-an, kesenian wayang kulit Banjar menjadi hiburan yang
ditunggu-tunggu hampir semua kampung di Kalimantan Selatan. Wayang kulit Banjar
pada masa lalu berkaitan erat dengan unsure-unsur magis. Kalau seorang dalang
tidak memiliki kekuatan magis, dia dapat menghadapi bahaya bahkan kematian.
Namun, kini permainan wayang kulit
sudah disesuaikan dengan ajaran Islam. Melalui permainan wayang kulit, dalang
menyampaikan pesan-pesan moral seperti yang dilakukan Wali Songo di tanah Jawa.
Tidak berlebihan jika Rundi, salah satu dalang wayang kulit di Kalimantan
Selatan, menyebut wayang kulit Banjar yang dia mainkan sebagai wayang tauhid.
Sedikitnya ada dua jenis wayang
kulit di Kalimantan Selatan, yakni wayang yang dimainkan untuk batatamba
(pengobatan) atau sampir dan wayang karasmin (hiburan). Sekarang, perlu ada kerjasama
dengan para seniman tradisional untuk melestarikan seni tradisi ini. Salah
satunya memadukan wayang kulit dengan kesenian topeng Banjar dan permainan
musik panting. Kolaborasi ini mirip permainan wayang kulit Jawa dengan musik
campursari.***
Kandangan, 2012
PERJALANAN HIDUP ADE RAI
Setiap
malam Rabu Overa Van Java (OVJ) di Trans 7 menampilkan kisah perjalanan hidup
seseorang. Kali ini tentang Ade Rai, binaragawan top Indonesia.
Ada penampilan wayang Andre Taulany
dengan pakaian senam. Mengajak penonton untuk senam. Lalu ada Sule dan Azis.
Dibelakang stage tampak dua laki-laki berotot mau mendorong stage. Tiba-tiba
muncul Ade Rai.
Malam itu yang menjadi sinden Dewi
Gita dan Gissele. Cukup Tak Lagi dari Geisha melantun manis dari dua sinden
cantik malam itu.
Dalang Parto duduk bersama Ade Rai.
Agung Kusuma Yudha adalah nama asli Ade Rai. Dengan tubuh saat kecil kurus. 10
tahun 25 kilogram berat badannya. “ Saya senang olahraga waktu kecil,” ujar Ade
Rai.***
Kandangan, 18-12-2012
ARUH SASTRA 2013 DI BANJARBARU
Kalau
tak ada aral Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) X Tahun 2013 akan
berlangsung di Banjarbaru tanggal 11 s/d 13 Oktober 2013.
ASKS merupakan even akbar sastrawan Kalimantan Selatan yang dihelat setahun
sekali. Berbagai kegiatan digelar dalam even itu.
Kilas balik ASKS. ASKS I di
Kandangan tahun 2004. ASKS II di Pagatan, Tanah Bumbu, tahun 2005. ASKS III
Tahun 2006 di Kotabaru. ASKS IV di Amuntai tahun 2007. ASKS V tahun 2008 di
Paringin, Balangan. ASKS VI tahun 2009 di Marabahan, Barito Kuala. ASKS VII tahun
2010 di Tanjung, Tabalong. ASKS VIII tahun 2011 di Barabai, Hulu Sungai Tengah.
ASKS IX tahun 2012 di Banjarmasin.
Duta Hulu Sungai Selatan siap
berpartisipasi dalam ASKS X kali ini. “ Kami ingin membuktikan sastrawan HSS
masih eksis dan terus berkarya,” ujar Aliman Syahrani, salah seorang sastrawan
HSS.***
Kandangan, 13-04-2013
KE TELAGA SILI-SILI
Saya
kembali ke Telaga Sili-Sili. Mau minta tanda tangan Bapak Hamdi Tanda untuk
sertifikat tanah MTsN Angkinang.
Saya lewat Bakarung. Jalan Awang yang
lumayan payah. Rusak dan memprihatinkan. Belum lagi cuaca panas yang membuat
gerah.
Saat tiba Bapak Hamdi tidak ada di
tempat. Kata isterinya sedang ada di sawah. Oleh cucunya , Lana, beliau
dipanggil.
Saya menunggu lumayan juga.
Sementara disamping rumah di depan rumahnya ada banyak orang baharaguan.
Setelah saya tanya kata isteri Bapak Hamdi, ternyata mau Maulid di Langgar hari
Minggu (27/01/2013) khusus wanita.
Sekitar 30 menit menunggu akhirnya
Bapak Hamdi datang. Map berisi berkas saya sodorkan entah berapa kali tanda
tangan. Setelah selesai saya pulang. Lewat jalan rusak kembali.***
Kandangan, 26-01-2013
PEMBURU AYAM
Tak
lama saya memelihara ayam kampung lalu berhenti. Kenapa ? Ini berlangsung sejak
saya memelihara tahun 2006 lalu. Gairah memeliharanya. “ Panas-panas tahi
ayam”. Kadang tinggi. Kadang turun. Kenapa ? Sering mati mendadak (uyuh).
Dimakan kucing kuyangan dan hewan pemangsa lainnya.
Karena kebutuhan ekonomi yang
mendesak lantas ayam dijual habis. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi
agar tetap eksis beternak ayam kampung :
Membuat kandang ayam terpisah dari
rumah sebanyak-banyaknya. Memburu pasar-pasar unggas di Banua Enam. Pembelian
tempat minum ayam. Pembelian BR ayam. Mencari modal tambahan. Memilah ayam yang
bervariasi usianya. Jadi setiap bulan kalau mau dijual masih ada tak
habis-habis.
Bukan saya saja yang selalu gagal
beternak ayam. Sepanjang yang saya lihat di kampung saya maupun di tempat lain
orang memelihara ayam tak berlangsung lama. Memelihara secara sambilan saja.
Tapi sekarang saya ingin benar-benar
serius menggeluti profesi yang satu ini. Ingin meraih keuntungan ekonomis lewat
beternak ayam kampung ini.
Saya ingin memastikan apakah jumlah
ayam saya tetap 14 ekor ? Berapa sih dana yang diperlukan untuk perluasan
kandang beternak ayam kampung ? Tukul, gergaji, paring bakabat, paku riing,
tempat minum ayam, ayam remaja 10 ekor, ayam induk 2 ekor, ayam jantan 2 ekor,
ayam bangkok 5 ekor, BR, dsb.
Saya membayangkan bila ayam yang
dipelihara semakin banyak. Tentu membutuhkan kandang yang luas. Umpan yang
banyak. Perlu waktu yang banyak pula untuk member perhatian khusus kepada ayam.
Saya membayangkan kalian wahai para
ayam dalam keadaan kedinginan. Serta kenyamukan mala mini. Saya berharap kalian
tetap fit dan sehat. Semoga kalian sabar menjalani.
Pagi-pagi kalian akan saya beri
minum dan pakan BR. Dimakannya. Biar kalian lekas besar. Saya senang lihat bila
kalian sedang makan. Lekas dewasa. Kalian mematuk cepat sekali. Cepat
berkembang lagi. Nanti kalau ada rejeki kalian akan saya buatkan kandang khusus
tidak di kolong rumah lagi. Tapi tak janji lho !
Kandangan, 05-02-2012
WAYANG KULIT BANJAR (1)
Wayang
kulit termasuk ke dalam jenis teater klasik. Kesenian wayang kulit ini sudah
sejak lama dikenal dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat Hulu Sungai
Selatan (HSS). Jenis kesenian ini sangat kompleks, karena didalamnya terkandung
seni tatah, seni tetabuhan, seni suara, dan seni memainkan wayang itu sendiri.
Para dalang yang memainkan wayang kulit ini juga banyak yang dikenal hingga
tingkat nasional. Salah seorang diantaranya badalah Dalang Tulur, seorang
seniman wayang kulit asal Desa Barikin, Hulu Sungai Tengah (HST). Pada masanya,
Dalang Tulur bahkan pernah beberapa kali diundang untuk menggelar wayang kulit
di Istana Negara oleh Presiden Soekarno.
Dalam pertunjukan wayang kulit,
lakon cerita yang dibawakan oleh para dadalang dengan menggunakan bahasa yang
puitis lirik dan percakapan sehari-hari. Cerita yang dibawakan biasanya
bersifat carangan, dengan nara sumber pada pakem Mahabarata atau pakem Ramayana
yang diolah begitu rupa, dikaitkan dengan kondisi dan permasalahan masyarakat
sekitar dalam konteks kekinian.
Kesenian wayang kulit ini biasanya ditampilkan
dalam rangka acara Manyampir atau Manyanggar Banua, bisa juga ditanggap sebagai
hiburan rakyat, seperti karasmin untuk memeriahkan upacara perkawinan, dll.
Sejumlah grup pagelaran wayang kulit
di HSS yang pernah dan masih aktif bergelar diantaranya Darma Kasuma dari Desa
Tabihi pimpinan Dalang Saidi. Asam Barimbun dari Desa Telaga Langsat pimpinan
Dalang Rahmadi. Krisna pimpinan Dalang Ronde.
Para tokoh seniman wayang kulit atau
yang lebih dikenal dengan sebutan dalang yang pernah dan masih Berjaya di HSS
adalah Dalang Diman asal Desa Barikin Kec. Haruyan, HST. Dalang Aini yang
sering mengisi acara budaya di RRI Banjarmasin. Lalu Dalang Kadri asal Desa
Telaga Langsat. Kemudian Dalang Kamsi, Dalang Muni (Alm), Dalang Jantera. Ketiganya
tinggal di Tabihi. Kemudian Dalang Sastra dari Mandampa Kec. Telaga Langsat.
Dalang Igus di Angkinang. Dalang Incit dari Ganda Baluti. Dalang Incit
meninggal pada Minggu, 28 Oktober 2012 di Kandangan. Tepat dihari perkawinan
anaknya. Berikutnya ada Dalang Ronde asal Pandai. Yang disebut terakhir ini
boleh dibilang seorang dalang yang cukup sukses dan punya nama besar pada
masanya. Dalang Ronde meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji dan
dimakamkan di Mekkah pada tahun 2010.***
Kandangan, 2013
MEMPERTAHANKAN KESENIAN RAKYAT
Perubahan
perilaku kehidupan manusia merupakan proses sejarah yang bersifat global.
Perubahan demikian dipercepat oleh modernisasi sistem teknologi informasi dan
pendidikan yang muncul sejak awal abad ke 20, dan pengaruh sosialnya sangat
terasa sejak dua dasawarsa terakhir ini.
Penemuan metode ilmiah yang berwatak
empiris dan rasional secara menakjubkan membawa sains yang luar biasa
canggihnya sehingga melahirkan kemudahan, disamping melahirkan kehidupan
paradigm pemikiran baru. Fenomena serba mudah dan baru ini merupakan wujud dari
pemikiran filsafat manusia modern.
Salah satu bentuk tendensi dari
modernisasi dan modernitas tersebut adalah kecenderungan berubahnya perilaku
dan fungsi kebudayaan seperti kesenian tradisional. Hal ini merupakan akibat
dari cara hidup manusia modern yang lebih terbuka, transparan, rasional, dan
ekonomistis. Bagi manusia modern, rahasia kehidupan dunia dan alam semesta
terletak dalam batas intelektual yang rasional, aying, dan sekuler.
Di tengah kancah kehidupan global
tersebut, kelompok aying pada manusia modern tertentu telah mengalami
pergeseran makna yang sangat radikal yang disebabkan oleh :
A.
Perubahan aying yang berlangsung dengan cepat,
B.
Hubungan hangat antar manusia telah berubah menjadi hubungan yang gersang,
C.
Lembaga tradisional telah berubah menjadi lembaga rasional,
D.
Masyarakat yang ayingy telah berubah menjadi heterogen, dan
E.
Stabilitas aying telah berubah menjadi mobilitas aying.
Dikaitkan dengan kebudayaan daerah,
perubahan tersebut menimbulkan kesadaran baru mengenai perlunya menata kembali
pola berkesenian tradisional di tengah kehidupan masyarakat modern. Hal ini
merupakan kritik atas pakem berkesenian tradisional kita yang selama ini menjadi
acuan karena telah tidak lagi mampu memenuhi dahaga jiwa seni manusia modern
disatu sisi, dan menggelarkan jenis kesenian tradisional yang terkesan modern
di sisi lain. Tanpa suatu perencanaan dan antisipasi yang tepat setiap
perubahan akan dapat merugikan tidak saja keberadaannya, tetapi juga eksistensi
nilai-nilai kearifan ayin dari kesenian tradisionalnya itu sendiri.
Tindakan preventif dalam situasi demikian
perlu diupayakan secara maksimal. Nilai-nilai budaya, adat istiadat khususnya
yang berkaitan dengan kesenian rakyat Hulu Sungai Selatan selayaknya terus
dilakukan dengan cara pengenalan dan pelestariannya dari generasi ke generasi.
Adat budaya dari kesenian rakyat
yang bernilai positif dan menjadi identitas daerah sejatinya dikembangkan dan dipertahankan
keberadaannya. Pemerintah bersama seluruh masyarakat melalui anak-anak didik di
sekolah misalnya, hendaknya dapat terus melestarikan hasil karya berupa
kesenian rakyat dari para pendahulu sebagai khazanah kebudayaan daerah dan
nasional. Upaya demikian dimaksudkan sebagai pencarian identitas dan jatidiri
budaya daerah yang dimiliki oleh rakyat Hulu Sungai Selatan. Selamat
berkesenian !
Kandangan, 2012
KUCING
Selain
beternak itik keluarga Fika juga suka memelihara kucing. Fika sangat aying
terhadap kucing. Apalagi kucing yang dipelihara kelihatan sehat dan gemuk.
Tahun 2010 silam Fika memelihara 9
ekor kucing tapi sekarang hanya tinggal 2 ekor saja. Karena kucing-kucingnya
itu entah kenapa ? karena tahu-tahu langsung mati. Tak terkecuali kucing-kucing
tetangga pun juga seperti itu banyak yang mati. Seperti kena flu burung.
Saat musim hamper panen banyak warga
yang risau karena hama tikus yang menyerang. Bahkan banyak yang gagal panen.
Apalagi bagi para penduduk yang lebih awal menanam padi.
Namun tidak hanya dengan padi
keluarga Fika. Padi mereka masih utuh dan tidak dimakan tikus. Padahal
disekeliling sawah warga banyak padinya yang hamper habis walaupun jarak
menanam padi mereka agak terlambat dari tanaman padi keluarga Fika.
Herannya, tidak satu sawah saja yang
seperti itu. Tapi sawah-sawah yang lain juga seperti itu. Karena jarak mereka
tidak satu tempat yakni agak jauh dari satu dengan yang lainnya.
Disaat ada keperluan tanpa sengaja
ayah Fika melihat kucing mereka berada di sawah. Padahal saat pulang kucing itu
masih ada.
Disaat siang hari sawah ayah Fika selalu
ada kucing-kucing yang menunggui. Entah itu kucing siapa yang jelas dari warna
bukan kucing milik Fika. Kucing itu selalu ingin menjaga padi di areal
persawahan keluarga Fika.
Jadi dengan kejadian ini mereka
dapat mengambil kesimpulan. Adanya kucing-kucing itu padi mereka terhindar dari
serangan hama tikus. Semua itu adalah suatu kelebihan yang diberikan Tuhan
kepada mereka.
Yang patut disyukuri. Rejeki sudah
diatur. Rejeki kucing-kucing itu yang diberikan Tuhan melalui tangan warga.
Yaitu dengan mendapatkan hasil yang banyak. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan
makan mereka selama setahun.
Setelah panen sekitar dua bulan
masih ada sawah ayah Fika yang belum panen. Itu disebabkan karena sawah itu
jauh dari rumah. Sengaja diperlambat karena menyesuaikan dengan sawah petani
lainnya.
Tetapi ternyata hasil panen ayah
Fika menurun. Karena dimakan tikus. Mereka pun hanya bisa berpasrah dan
berdo’a. Karena semua sudah kehendak-Nya.
Disaat waktu yang bersamaan
kucing-kucing itu banyak yang mati. Mungkin terkena penyakit. Sekarang tinggal
jadi dua.
Harapan terbesar keluarga Fika
walaupun kucing tidak banyak, “ Mudah-mudahan hasil panen kami tahun ini
ataupun tahun-tahun mendatang akan memperoleh yang lebih banyak dan berberkah,”
harap Fika.***
Kandangan, 2011
ULUN SUPAN
(Dari
Surat MQ tertanggal, 13 April 2006)
Apa pian tadi manggamit pipi ulun.
Ulun supan banar kalau-kalau orang ada nang tahu. Ulun saying banar sama pian.
Tapi ulun kada handak digamit apalagi dicium. Ulun supan banar tahulah. Urangti
pian amunnya aying jangan digamit pipinya.
Harga diri ulun jatuh apalagi kalau
lalakian lain tahu. Dipadahakan macam-macam kaina. Ulun supan banar. Ka ! Jangan
ulangi lagilah. Amunnya aying jangan digamit lagilah. Ampihlah.
Ka ! Ulun saying banar lawan pian. Pian
pang sayanglah lawan ulun ? Mohon surat-surat nang ulun kirim dibalas. Bila
kada mambalas baarti pian kada aying lagi lawan ulun. Jangan dipadahakanlah kajadian hari Kamis
tadi. Awas amun pian bapadah awan urang ulun ampih sakulah.***
Kandangan, 2006
SIBUK LUAR BIASA
Menjelang
pemeriksaan pihak Kemenag HSS ke sekolah-sekolah. Pihak MTsN Angkinang sibuk
luar biasa.
Mereka sibuk menyiapkan bahan yang
akan diperiksa terutama administrasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada
Senin (28/01/2013) lusa.
Pihak MTsN Angkinang terutama bagian
Tata Usaha terpaksa kerja lembur. Sabtu mereka pulang hingga pukul 15.00 WITA.
Rencananya hari Minggu (27/01/2013) akan dilanjutkan kembali.
Adapun yang akan diperiksa adalah
administrasi keuangan BOS. Seperti pengeluaran berupa materai, kuitansi, dsb.
Semuanya harus sesuai dengan pengeluaran dan dana yang tersedia.
Mereka berharap pada pemeriksaan
nanti dapat berjalan dengan aying. “Mudahan tak ada kendala,” harap seorang
staf TU MTsN Angkinang.
Ada hikmahnya juga pemeriksaan kali
ini. Pihak TU MTsN Angkinang menjadi lebih tahu dalam soal urusan keuangan
BOS.***
Kandangan, 26-01-2013
JANGAN GANGGU AKU
Pada suatu malam Madan kaget. Ia
melihat sesosok tubuh meninggalkan rumahnya. Lewat pintu belakang. Ia meloncat
dari kursi, meninggalkan teve yang masih menyala untuk mengejar orang itu. Tapi
terlambat sosok itu telah mangalunyur
ke belakang dan tertelan oleh kegelapan di sekitar pagar rumahnya. Tak terkejar
lagi
Madan tertegun memegang pintu yang
masih melongo seakan-akan terkecoh. Ia tahu tak ada gunanya untuk memanggil.
Tetapi seperti tak terkendali ia berseru juga. “ Heee ! Siapa itu !” suaranya
melenceng seperti bola tenis dan kembali lagi ketelinganya dengan asing. Madan
terpesona. Ia memanggil sekali lagi. “Siapa itu? Jangan main-main, siapa itu?”
Dari kamar muncul Imah isteri Madan.
Masih dengan pakaian tidur dengan mata bengkak karena dipagut kantuk, ia
menempel disisi suaminya. Tak menanyakan apa-apa, tapi ikut memandang keluar.
Ia pun hanya melihat gelap menghimpun diri dibawah tembok disamping gudang. Tak
ada yang bergerak diluar. Tiba-tiba keduanya merasa sepi sekali. Dalam keadaan
serupa itu suara nafas mereka seperti dua orang yang sedang berjalan lamban di
tengah belantara Meratus yang terkenal sangat ganas.
Madan berpikir dalam-dalam. Ia
merasa ada sesuatu yang tak diketahuinya, bergumpal tidak bisa dijelaskan.
Rasanya itu tak mungkin pencuri yang saat ini sedang marak keberadaannya. Juga
bukan hantu yang sering menjadi inspirasi bagi Madan dalam berkarya. Ia tak
merasa takut. Malahan hatinya tiba-tiba terasa dingin sekali oleh semacam
keharuan. Perasaan itu sering dialaminya apabila memegang makna yang tersirat
dalam berbagai peristiwa. Kematian, kelahiran, kecelakaan, dsb. Kini ia rasakan
betul itu, tapi tak ada cara untuk melukiskannya. Lelaki itu menoleh isterinya,
“ Anak-anak sudah tidur semua ?”
Isterinya dengan mata yang sudah
mulai enteng memandanginya dengan cemas. Wanita itu tak menjawab malahan
bertanya, “Kau lihat lagi orang itu ?” Madan mengangguk.
“Laki-laki atau perempuan?”
Madan berpikir tapi kemudian tak
bisa menentukan.
“Hitam atau putih?”
“Hitam.”
“Jadi sekarang hitam?”
“Ah mungkin juga putih.”
Wanita itu tak berusaha bertanya
lagi. Madan memang tak pernah dapat memastikan warnanya. Bahkan juga ukurannya
atau detil-detil yang lain. Begitu ia mencoba memutuskan, begitu muncul
kesangsian. Yang jelas ia telah melihat. Tak tahu kapan masuknya. Juga tak
kelihatan jejak dan bekasnya.
Jadi seperti pengalaman yang lalu,
dengan termangu-mangu kemudian suami isteri itu menutup kembali pintu. Berjalan
bersebelahan ke ruang tengah untuk menyambung tontonan teve yang belum tuntas.
Ada keinginan untuk mempercakapkan sosok yang lewat tanpa permisi itu, tapi
diganjal oleh rasa enggan. Karena akhirnya akan tetap melengkung jadi tanda ayin
saja.
Demikianlah keduanya, suami isteri
Madan yang termasuk pegawai kelas menengah, mencoba mengalihkan perhatian. Tak
ada waktu untuk memikirkan lebih jauh betapapun keduanya tak habis mengerti.
Siapakah orang itu sebenarnya ? Benarkah ia berwujud sebagaimana yang dilihat
Madan ? Kenapa hanya Madan yang melihatnya. Kenapa juga isteri Madan percaya
saja bahwa seseorang telah menyeberangi rumah mereka pada malam hari itu ketika
siaran teve selesai, isteri Madan telah hanyut dalam mimpi-mimpi indah.***
Kandangan, Mei 2004
DIMARAHI PREMAN
Ini pengalaman yang tak akan
terlupakan seumur hidup saya, saya dimarahi seorang preman bertato di Pasar
Raya Los Batu Kandangan, Minggu (30/12/2012).
Ceritanya usai dari Kantor Kemenag
HSS melihat Jalan Santai dalam rangka HAB Kemenag ke 67, saya pulang lewat
Pasar Kandangan.
Tiba-tiba pikiran saya berubah.
Lihat Pasar Raya Los Batu yang baru buka. Saya singgah. Lalu memarkir motor di
teras depan. Ambil kamera digital foto-foto seisi Los Batu mulai lantai bawah
sampai ke lantai atas. Setelah itu turun lagi.
Saya mau mengambil motor ingin
pulang. Inilah hikmah kalau memotret itu harus hati-hati. Belum tentu orang
lain senang difoto. Saya memoto aktivitas penjaga aying di depan Pasar Raya Los
Batu. Tiba-tiba seorang tukang parker mencak-mencak kepada saya.
“ Kenapa memotret kami. Mau
melaporkan ya ?” ujar orang itu yang dilengannya ada tato.
Sambil mata melotot. Tanda tidak
suka difoto. Juga temannya memandang saya dengan raut yang tidak mengenakkan.
Tapi saya berusaha untuk tenang. “ Tidak,” jawab saya singkat.
Saya cepat-cepat mengambil motor
bayar parker lalu tancap gas, pulang. Hati saya tak enak.
Mungkin saya, menurut perkiraan
saya, karena kegiatan parkier mereka masih illegal jadi takut dilaporkan ke
pihka berwenang yang mengatur hal itu.***
Kandangan, 30-12-2012
CATATAN YANG TERCECER
Seandainya aku orang berpunya Re ai,
secepatnya kau kulamar jadi isteriku.
Tapi aying seperti inilah inilah jalan
hidupku. Liur haja handak kaya urang tapi
kada paduitan.
Hari-hari kulalui dengan kesuraman.
Tidak bergairah menjalani hidup. Tapi aku harus tetap mensyukuri nikmat Tuhan
yang diberikan padaku. Dengan segala keterbatasan mudahan ada hikmah yang terkandung
didalamnya. Cepat atau lambat, pada akhirnya nanti aku akan melamarmu.
Yang selalu terucap : Syukurlah.
Lebih cepat lebih baik. Saya senang mendengarnya. Sayaka Takahashi adalah
pebulutangkis puteri Jepang.
Kandangan, 06-08-2013
MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA
Airmata saya menetes. Saya sedih.
Sampai sekarang tak bisa membahagiakan kedua orangtua. Diusia kepala tiga.
Masih satu rumah dengan orangtua, belum berumah tangga.
Saya ingin menaikhajikan orangtua.
Tapi itu mimpi. Saya masih ingat saat duduk dibangku Aliyah dulu. Orangtua saya
pontang-panting cari duit untuk membiayai sekolah saya. Tiap hari mengambil
upah memarut kelapa di tempat orang berjualan ketupat. Upahnya tak seberapa.
Demi anak tercinta. Rela saya gunakan untuk pergi ke sekolah naik taksi.
Ya Allah ampunilah dosa hamba ini.
Menjadi hamba yang berbakti kepada kedua orangtua. Kasihani mereka. Berikan
kesehatan dan kekuatan untuk tetap beriman kepada-Mu Ya Allah.***
Kandangan, 25-01-2013
KORBAN TENGGELAM DITEMUKAN
Seorang korban tenggelam di sungai
Amandit ditemukan Jum’at (25/01/2013) setelah tenggelam sehari sebelumnya.
Korban warga Pamasiran Kecamatan
Padang Batung tenggelam akibat terjatuh ke sungai pada dinihari. Korban
diperkirakan berusia 57 tahun. Upaya dilakukan warga dibantu tim SAR gabungan
menyisir sungai. Ada yang memakai speedboat. Juga dengan peralatan seadanya.
Seperti dilakukan personel BPK Hipta Angkinang. Mereka membantu pencarian
korban dengan pelampung dari ucus (ban dalam) dari titik nol hingga ke
Kandangan Hulu.
Namun upaya itu tak juga membuahkan
hasil. Akhirnya setelah puluhan jam pencarian pun berbuah hasil. Kondisi sungai
sedang pasang. Karena hujan lebat sebelumnya.***
Kandangan, 25-01-2013
PERJUMPAAN MALAM
Entah
sampai kapan nasibku akan berubah
merindukan
hadirnya kebahagiaan
tanpa
arah dan rintangan
tanpa
hinaan dan cacian
tanpa
pelecehan diri yang nista
Angkinang, 08-04-2006
MAJULAH
Tunjukanlah
dan buktikanlah
pada
bumi yang bersejarah
tempat
menunggu segala rasa
jangan
tertindas oleh keadaan yang tak pasti
mereka
juga manusia
hadapi
dengan ketulusan dan keikhlasan
itu
jalan terbaik yang ada
Kandangan, November 2003
RESAH DAN
GELISAH
Mimpi
apalagi yang bisa kuharapkan
dari
banyak asa
dulu
dipuja sekarang dibenci
hujan
hari ini kian mendesah
antara
caci maki
sekarang
dalam lamunan
penyesalan
itu cukup terlambat
Kandangan,
08-05-2012
SEBERAPA JAUH
Jauh
darimu
hatiku
tidak tenang
seberapa
jauh mengejar mimpi
tapi
kini aku tidak enak hati
ingin
menjual
ingin
jauh dariku
membangunkan
mimpi-mimpi indah
Kandangan,
26-04-2012
GUNDAH
Hati
gundah mala mini
tidak
tenang
apa
sebabnya ?
resah
terus
tekadku
sudah bulat
mimpi
apalagi
Kandangan,
11-03-2012
PADAM LAGI
Sepi
lagi
kenapa
lagi-lagi begini
ingin
mengeluh
kemana
?
ada
banyak cerita indah disini
mimpi-mimpi
yang belum terkejar
kali
ini saja aku berharap
cepatlah
menyala kembali
hanya
sebuah ilusi
Kandangan,
24-03-2012
KARANG TARUNA
YANG TANGGUH
Apa
kata mereka tentang Karang Taruna
datang
hanya sekali dalam setahun
yang
kemudian menghilang
tiada
makna
Selama
ini apa yang bisa kita berikan
kepada
masyarakat ?
Siapa
bilang Karang Taruna tak ada guna
tempat
kita memadu janji
janji
tentang masa depan anak negeri
memberi
harap tentang suasana di ranah estetika
mendendangkan
nyanyi paramuda
dalam
dentang puisi perjuangan masa kini
Kau
yang taat, tanggap, tangguh, tandas
tangkas,
terampil, dan tulus
menyebar
di hati nurani semua
Rantau,
September 2007
KEINDAHAN
Hidupku
hanya untuk menikmati keindahan
kureguk
dan kurasakan sendiri
ini
sebuah pengalaman
karena
dulu ciptaan orang lain tak nyaman
sehingga
aku merasa bosan
aku
benci kesedihan dan kehinaan
rasa
senang adalah pesona dunia
jalani
dengan mata hati ria
Kandangan, Juni
2002
DATANG
Kenapa
engkau ragu menanti kedatanganku
yang
pasti hadirnya
takkan
engkau merasa gembira
hadirnya
akan membawa bahagia
tinggalkan
sejuta lara
pertama
datang tampakkan duka
karena
kita belum bersua
apa
salahnya kalau kita berjumpa
yang
pada akhirnya adalah mesra
Kandangan, 3
Maret 2004
LANGKAH KAKI
Selintas
cakrawala menebar sunyi
Langkah
kaki beriring kini
Dalam
cakupan dentang waktu
Yang
ingin terus meratap pilu
Kandangan, 2
Maret 2004
HANYA TINGGAL
CERITA
Bagai
menjalani sebuah kegagalan
aku
meratapi dosa
takkan
aku mampu berjalan
menemukan
sebuah harapan
lajur-lajur
yang patah dilewati angin
dan
melesatlah dari ingatan
tak
lagi ada kebaikan
hanya
ada sejuta penyesalan
menyeruak
ke jurang-jurang keangkuhan
Bjb-Kdgn, 17
Agustus 2004
KOSTUM IMAJINASI
Dalam
sunyi
dalam
hati
aku
sendiri disini
ingin
member arti
datanglah
dengan suasana hati
ingin
memiliki
ada
banyak mimpi disini
tak
perlu menyesali diri
relung
hati yang paling dalam
Ada
semacam keraguan tentang kehidupan
lihat
kenyataan yang memporakporandakan mata hati
tasbih
nyata alam karya
berjuta
kenikmatan
pelajaran
hidup yang kudapatkan
manifestasi
tuntas bayu nirmala
Kandangan,
03-11-2011
KATA ASMARA
Mautkan datang menjelang
mana kecantikan yang dulu dipuja-puja
meraba nyala dalam hati
melangkah tinggalkan nista
dari lamunan dan khayalan
lahirlah puisi tentang keindahan
hidupuku
Kandangan,
22 Februari 2005
GEMPA LAGI
Pulau
Nias menangis
Senin
malam 28 maret 2005
ratusan
nyawa melayang
musibah
Aceh terulang kembali
gempa
berkekuatan 8,7 skala richter
alam
memberi tanda
untuk
kita selalu siaga
Kandangan, 29
Maret 2005
ESOK
Hari
kemarin adalah masa lalu
hari
esok adalah masa depan
jangan
lupakan masa lalu
namun
belajarlah melalui pengalaman
untuk
menjelang masa depan nan gemilang
kuingin
meraih masa depan nan gemilang
dengan
asa dan tekad membaja
akan
kutata hari esok penuh makna
kupersembahkan hatiku dalam asa
Kandangan, 2005
TAK SELALU
MEMILIKI
Kasih.....
malam
ini dibawah sinar sang rembulan
kududuk
seorang diri
kuteringat
akan dirimu
tak
terasa butir airmata jatuh ke pipi
hati
meratap sedih
Kasih...
kini
baru kusadari
aku
memang jauh darimu
sungguh
hatiku sakit berpisah denganmu
tapi
kini aku mencoba untuk melupakanmu
Kasih....
cintailah
dirinya seperti kau mencintai dirimu sendiri
jangan
pernah kau sakiti hatinya
dan
jangan biarkan dusta dan pengkhianatan
menjadi
alat untuk menghancurkan
hubungan
suci seseorang
Angkinang,
Desember 2005
RENUNGAN
Di
usia dewasa ini aku merenung
sudahkah
aku berbuat baik
sudahkah
aku bertobat
apa
yang dapat kupersembahkan bagi orang lain
orangtuaku,
agama, negara, dan bangsa
disini
dalam renungan yang tak bertepi
Kandangan, 10
Juli 2001
CERITA KITUT
Saya punya tetangga kampung bernama
Kitut. Nama aslinya Bambang Bardaini. Bermacam profesi pernah digelutinya.
Pernah jadi tukang becak, memburuh, mambatang, dsb. Kini ia bekerja sebagai
mandor di sebuah perusahaan sawit di Pulau Pinang, Tapin.
Bermacam cerita terlontar dari mulut
lelaki yang mempunyai tiga anak itu. Tentu seputar pekerjaannya. Dari yang
aneh, lucu, hingga yang mengenaskan.
Saat bekerja di Sampit, Kalteng, ia
pernah kecelakaan terjatuh dari sepeda motor. Proses penyembuhan mengalami
jalan yang begitu terjal dan panjang.
Di perusahaan sawit sebagai kerja
sampingan Kitut ikut memancing. Pernah dapat seekor haruan sebesar paha.***
Kandangan, 30-07-2013
PETUAH APAI
Malam Selasa hingga Selasa dinihari
saya malawat ke orang meninggal dunia. Yakni keluarga Ramlah binti Adul atau
Julak Mail. Saat itu saya duduk ngobrol dengan Sarpaini Lahmi, tetangga saya.
Biasa dipanggil Apai.
Suami Yenni Puspita Dewi itu banyak
mengurai cerita malam itu. Diantaranya soal motivasi menjalani kehidupan yang
super ketat ini.
“ Cobai kaena sambahyang tahajud,”
ujar Apai.
Saya terpantik apa yang
diungkapkannya. Selama ini saya memang pernah tahajjud. Tapi kadang-kadang
saja. Ujiannya berat sekali.
Alangkah indahnya persahabatan itu.
Semoga ini tetap terjalin sampai kapanpun.***
Kandangan, 30-07-2013
CENGKERAMA RAMADHAN
Saya shalat Dzuhur di Langgar Al
Kautsar. Usai shalat tak langsung pulang ke rumah. Tapi santai dulu dibangku
pelataran langgar. Hal yang sama dilakukan jamaah lain. Tidak ada yang
dikerjakan juga kalau pulang ke rumah.
Suasana santai diselingi dengan
banyolan dan cerita lucu menggelitik. Berbau saling mengalahkan. Yang jadi juru
cerita adalah Tatam, seorang pensiunan guru. Juga Rasyidi.
Jual beli cerita terjadi. Kami dan
yang lain menjadi pendengar setia. Kalau ceritanya lucu kami tertawa. Kalau
tidak lucu cuman tersenyum simpul.
Hingga akhirnya waktu terus berlalu.
Cerita-cerita terus lahir. Saya lupa mengingat cerita-cerita itu. Karena saya
cuma manusia biasa. Mudah lupa. Hanya beberapa saja yang diingat.***
Kandangan, 29-07-2013
KENANGAN MASA KECIL
Mengingat masa kecil perlu juga.
Kita akan tersenyum kembali mengingat masa lalu itu. Seperti yang kami lakukan
pada malam Rabu. Usai tadarus Qur’an saya nongkrong dibangku pelataran langgar
Al Kautsar. Selain saya ada Rizal, Yadi, dan Ahyar. Sebelumnya ada Lana tapi
pulang lebih duluan.
Teman-teman saya mengungkap kisah
lama yang mengasyikkan. Terlontarlah pengalaman-pengalaman yang menarik.
Ada istilah mangaluang. Yakni mengambil buah milik orang. Biasa dilakukan pada
bulan Ramadhan. Menurut Yadi, ia pernah mangaluang
rambutan usai tadarus bersama teman-temannya. Dulu Yadi akrab berteman dengan kakawanannya di Pasar Angkinang. Sampai
berkadut-kadut hasilnya.
Semua dilakukan karena iseng atau
sekadar bararamian saja. Bukan untuk dijual atau dibisniskan.
Hal yang lain dilakukan adalah
mangampas. Yakni mendatangi warung-warung malam yang bertebaran di bulan
Ramadhan. Berusaha mencuri perhatian penjaga warung.
Mengingat masa lalu membuat
tersenyum mengenangnya.***
Kandangan, 31-07-2013
BUKBER ALUMNI MTsN ANGKINANG
Buka puasa bersama Alumni MTsN
Angkinang. Dihadiri Alumni MTsN Angkinang. Juga guru dan mantan Kepala MTsN
Angkinang. Kegiatan digelar pada Senin, 5 Agustus 2013 bertepatan pada malam ke
28 Ramadhan 1434 H.
Dalam rangka memperat tali silaturrahmi
antar alumni MTsN Angkinang. Suasana cukup meriah. Didominasi oleh alumni
angkatan tahun 2008. Serta alumni angkatan ke atasnya.
Para pengagas acara ini antara lain
Novia Sherlyana, M. Amrullah, dan H.A Walidinnor. Menurut M. Amrullah yang memberikan
kata sambutan pada kesempatan tersebut berharap kegiatan seperti ini tetap
terus berlangsung ditahun-tahun mendatang.
Ada wacana yang mengemuka untuk membuat ikatan alumni MTsN Angkinang. “
Untuk sementara sarana kita adalah ada rekan kita membuat akun facebook Alumni
MTsN Angkinang. Manfaatkanlah untuk wadah kita saling berbagi, “ ujar Novia
Sherlyana.
Yang hadir pada kesempatan itu dari
pihak sekolah antara lain Saleh Suaidi, Akhmad Yamani, M. Syakhrul, AB dan
Akhmad Husaini.
Saya
pangling melihat beberapa alumni yang berubah tidak seperti saat masih
tsanawiyah dulu. Seperti Hj. Nabilah dan Anis Eudyanisa. Terlihat sasain babungas.***
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNaaah hnyar mliat, ngran ulun tbuat.
BalasHapusAlhamdulillah pian ingat haja ngaran ulun .. hihiii
Naaah hnyar mliat, ngran ulun tbuat.
BalasHapusAlhamdulillah pian ingat haja ngaran ulun .. hihiii