Senin, 12 Agustus 2013

KTAH 12.2

SENIN, 12 AGUSTUS 2013




TENTANG DPC PPNUI HSS

            Tahukah Anda partai politik di Hulu Sungai Selatan (HSS) yang bermasalah ? Salah satunya adalah Partai Persatuan Nahdlatul Ummat Indonesia (PPNUI) HSS. Kenapa ?

            Setelah adanya isu perselingkuhan sang ketuanya, Ahdizzairin dengan seorang wanita pengusaha biro perjalanan. Kini menimpa sekretarisnya. Keterlaluan memang ulah oknum sekretaris itu. Dia sampai sekarang belum melunasi hutangnya kepada seorang warga Desa yang ada di sebuah kecamatan di HSS. Walaupun uang itu tidak besar jumlahnya namun sangat berarti bagi warga desa itu. Karena merupakan uang hasil jerih payahnya bekerja di sawah.

            Uang itu sebelumnya ditabung warga desa itu disebuah bank. Namun oknum sekretaris DPC PPNUI HSS itu karena ada keperluan mendesak meminjam kepada warga desa itu karena dilain tidak ada lagi tempat untuk meminjam. Yang ironis hingga sekarang sekitar empat bulan lebih utang itu belum dilunasinya. Padahal warga itu sangat membutuhkannya untuk keperluan hidup sehari-hari.

            Juga warga desa itu mengeluh selama ikut parpol Islam tersebut. Karena tingkah laku oknum sekretaris tersebut yang menggerahkan. Pernah sang ketua membelikan HP kepada warga itu untuk melancarkan tugas. Namun apa yang terjadi ternyata sang sekretaris selalu ingin menguasai padahal ia juga sudah dibelikan oleh sang ketua. Usut punya usut ternyata HP itu diserahkan oleh sekretaris itu kepada isterinya.

            Juga yang tidak disukai warga desa itu terhadap sekretaris itu adalah ia selalu merasa digurui. Bila salah ucapan dan tingkah laku selalu dicela. Warga desa itu merasa dilecehkan. Apalagi sekretaris itu pernah berucap kepadanya. “Kalau ke Banjarmasin kamu pasti ditipu orang,” begitu ucap sekretaris itu. Seakan-akan warga desa itu sangat bodoh sekali.

            Warga desa itu berharap ulah oknum sekretaris DPC PPNUI HSS itu tidak berlanjut dikemudian hari.***

Kandangan, 04-10-2003






MEMANCING IKAN



            Hampir tiap warga di daerah memancing ikan itu jenis papuyu maupun haruan. Biasanya daerah yang menjadi tujuan adalah kawasan Bangkau dan Nagara. Berbagi profesi yang melakoninya. Ada PNS, guru, pedagang, petani, dll. Ada yang menjadikannya sebagai hobi atau profesi. Kesana mereka pakai sepeda, motor, maupun mobil.***



Kandangan, 13-10-2003










JANGAN MUDAH TERGODA

            Manusia harus konsisten dengan pendiriannya. Jangan sampai mudah tergoda. Karena itu perbuatan setan. Orang yang teguh pendirian akan kuat masa depannya.***

Kandangan, 13-10-2003



JANGAN LECEHKAN SESEORANG

            Sudah menjadi semacam kebiasaan orang-orang di kampung untuk meremehkan seseorang yang dianggap rendah dan terlihat bodoh. Mentang-mentang kaya. Ini dilakukan saat bertemu orang banyak. Sekedar bercanda atau benar-benar. Yang merasa berkeluarga dengan orang yang diremehkan akan tersinggung.***

Kandangan, 2003





KHATAMAN QUR’AN

                                 

            Setelah hampir  satu bulan melaksanakan Tadarus Qur’an selama bulan Ramadhan 1434 H. Selasa (06/08/2013) atau bertepatan malam ke 29 Ramadhan 1434 digelar Khataman Qur’an di Langgar Al Kautsar yang ada di RT.1 Desa Angkinang Selatan.

            Acara digelar usai shalat Tarawih. Diikuti peserta yang biasanya melaksanakan  tadarus pada malam bulan Ramadhan. Yakni saya sendiri, Rizal, Irul, Bandi, Lakum, Apai, Yus’an, dan Bandi.

            Yang ikut membaca surah pada batamat kali ini selain kami antara lain Ramli, Azmi, H. Junaidi, dan Tapjani. Even ini tak bisa saya lupakan. Karena hanya terjadi setahun sekali.

            Diawali dengan pembacaan Surah Ad Dhuha oleh ustadz yang menjadi imam shalat tarawih sebelumnya. Lalu secara bergantian yang lainnya membaca surah berikutnya.

            Usai Do’a Khatam dan Do’a Selamat jamaah disuguhi lamang dan hintalu jaruk serta nasi bungkus.

            “ Semoga Ramadhan tahun depan kita dapat melaksanakan kembali tadarus qur’an,” harap Rizal.***



Kandangan, 06-08-2013





USTADZ MAULANA

            Jamaah oh jamaah. Itulah salam pembuka ceramah ustadz yang satu ini. Tidak ingin membeda-bedakan yang disapa. Itulah alasan ustadz asal Makassar, Sulsel ini.

            Ustadz Muhammad Nur Maulana terkenal lewat Islam Itu Indah di Trans TV. Ceramahnya diunduh orang ke youtube.

            Kemungkinan oleh salah seorang pembeli yang memasukkan ke media social tersebut. Ustadz Maulana berprofesi sebagai guru agama, mengajar pramuka, dan TK. Tahun 1994-2010 jadi guru. Pramuka Pembina maha.

            Lagu-lagu digubah untuk anak-anak bertema religi. Kewajiban muslim terhadap muslim lainnya (2000) digubah menjadi lagu Titanic. Ketemu isteri di pesantren.***

Kandangan, 2012



MENGURAS AIRMATA

            Ada yang menarik saat aku menyaksikan Catatan Sang Da’i di ANTV, Selasa. Aku ikut meneteskan airmata menyaksikan bagian tayangannya. Iba hati melihatnya. Acara itu dipandu oleh Mandala Abadi Soji.

            Pada tayangan itu para da’i muda dipandu oleh Tuan Guru. Mereka diberi wejangan. Yang kutangkap adalah da’i jangan hanya pamer.

            Lalu sebagai hukuman para da’i disuruh melakukan hal-hal yang tak wajar. Seperti membersihkan WC, membersihkan sepatu yang lain, memungut sampah, dsb.

            Pada bagian lain selesai melaksanakan hukuman itu para da’i berkumpul kembali ke ruangan. Disinilah semacam renungan suci muncul. Tuan Guru memberikan kata-kata menguras emosi dan rasa sedih. Seluruh da’i menangis dan meraung.

            Empat da’i maju ke depan. Tuan Guru menyuruh empat da’i itu melakukan apa saja kepadanya. Memukul atau menampar. Tapi para da’i malah semakin meraung tangisnya.

            Saya pun ikut meneteskan airmata melihat tayangan itu. Kita janganlah merasa lebih dari yang lain. Kita sewaktu-waktu butuh orang.***

Kandangan, 2011



KERASUKAN SETIAP HARI

            Ada-ada saja. Tiap hari ada saja siswi MTsN Angkinang yang kerasukan roh jahat. Namun orangnya itu-itu saja. Dan kelompok mereka. Apakah ini rekayasa ?

            Ini berawal dari dibangunnya ruang kelas baru bantuan Diknas Kalsel di belakang. Gusti Aprilisa Nurhuda dari Kelas VIII B adalah siswi yang pertama mengalami. Icha, begitu ia biasa disapa, tiba-tiba ambruk. Lalu digotong ke ruang UKS. Disana ia berontak. Melontarkan kata-kata ngawur.

            Hampier tiap hari Icha kerasukan yang diiringi pingsan. Biasanya beberapa saat setelah tiba di sekolah pagi hari.

            Selain Icha temannya yang lain adalah Amelia dan Nokhalishah mengalami hal yang sama. Puncaknya terjadi pada Senin (19/11/2012) di tengah suasana upacara bendera beberapa siswi mengalami kerasukan. Teriakan histeris menggema di seluruh sudut sekolah. Ada sekitar 8 siswi yang terkena.

            Berbagai upaya dilakukan. Seperti memanggil orangtua siswi bersangkutan. Juga memanggil orang pintar. Syukur Alahmdulillah biasa diatasi. Siswi tersebut dibawa pulang ke rumah masing-masing untuk ditenangkan.***

Kandangan, 20-11-2013









                                        CEMBURU ITU PERLU

(Dari Surat MQ tertanggal 13 Juni 2006)



            Ulun tulis surat ini dengan deraian airmata. Ulun batakun pian seriuslah awan ulun ? Mangawainilah ? Amun bararamian haja kasihani ulun. Ulun indah sakit hati. Ulun kada handak didustai. Ulun terus terang suka lawan pian. Amun pian kada sayang lagi lawan ulun bapadah ha ! Muyak pang malihat Atul nang kaya pantul. Jujur ulun padahakan orang me SMS rancak banar ka anu ulun mambawai pacaran. Tapi ulun indah. Ulun kada handak mahianati pian.

            Parak ulangan ini cinta kita seharusnya tambah lengket saja. Bukan sebaliknya. Do’akanlah ulun semoga naik kelas dan lulus.

            Amun pian kada sayang lagi awan ulun percuma ulun mengasihi dan mencintai pian. Ulun saying banar. Tapi please perasaan ulun jangan disinggung. Ulun apabila disinggung asa putus asa.

            Yank ulun manimbai buku samalam kana piankah ? Maaflah yank. Ulun minta maaf b banar kalau kejadian di hari Sabtu tadi mambuat pian kesal dan sarik wan ulun. Maklum ulun bila muyak kaya itu pang sudah. Ngarannya gin Atul Luta. Yank kana pipi piankah ? Ayuha kaina ulun cium amun ulun wani. Tapi ulun takutan karna ciuman itu awal dari parzinahan. Ulun uruti haja gin lah ? Hakunai kalo ?

            Napa yu hari Sabtu tadi sial bagi kita. Kita selalu ada masalah. Datang api camburu. Tasinggung pulang.

            Yank balas amun pian masih saying wan ulun. Amun pian bapandir jangan talalu lanji lagilah. Ulun supan anu kakawanan. Sualnya kakawanan mamadahi cuba pasani laki ikam, amun bapandir jangan talalu lanji. Asa galianan ulun mandangar. Githcu lo...!

Kandangan, 2006





AKHMAD YAMANI

            Di Hulu Sungai Selatan (HSS) siapa yang tidak kenal dengan Emen. Baik anak muda, tua, dewasa. Baik rakyat biasa, pejabat, PNS, dsb.

            Karena Emen terkenal sebagai MC kondang berbagai acara di HSS. Nama lengkapnya Akhmad Yamani. Seorang guru PNS di MTsN Angkinang. Aktif berorganisasi dan kegiatan seni dan olahraga. Juga pramuka.

            Puncak kesuksesan dalam dunia MC ia terpilih menjadi announcer pada STQ Tingkat Nasional di Banjarmasin.

            Walau lulusan Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin, tapi di sekolah ia mengajar Penjaskes. Dan sekarang wakil kepala madrasah bidang kesiswaan.

            Karena dialah banyak siswa MTsn Angkinang yang berprestasi. Suka berpenampilan parlente dan necis.

            Saya mengenalnya sejak tahun 2005 silam ketika saya pertama kali masuk MTsn Angkinang. Saat MTQ Tingkat Kabupaten HSS  di Kecamatan Angkinang ia juga yang jadi MC.

            Ia cukup komunikatif. Pernah mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Kalsel. Kini seiring waktu yang terus berjalan...

Kandangan, 21-02-2012











ARISAN AKHIR TAHUN

            Akhir tahun 2010 saya menghadiri acara arisan guru-guru MTsN Angkinang di tempat teman saya Ibu Barratutthaqiah di Loksado.

            Acaranya pada hari Minggu pagi. Rombongan berkumpul di sekolah. Menggunakan dua armada angkutan perdesaan yang disewa langsung dari Loksado.

            Sekitar pukul 09.00 WITA kami berangkat. Kami sangat menikmati pengalaman kali ini. Untuk pertama kalinya saya ke Loksado setelah tahun 1995 silam.

            Aneka canda tawa saat berada di dalam pick-up. Loksado telah menanti. Kami tiba di rumah ibu Qiah. Yang mana rumahnya tak jauh dari masjid Loksado.

            Hari Minggu ramai orang lewat di depan rumah ibu Qiah. Karena tak jauh terdapat dua buah gereja. Mungkin warga yang beribadah Minggu.

            Di depan rumah ibu Qiah ada petani kayu manis sedang beraktivitas. Tampak terlihat mereka menyerut kayu manis dan menjemurnya. Ada teman saya yang tertarik untuk membeli. Adapula sekedar bertanya.

            Selain itu kami jalan-jalan melintas Puskesmas dan SD Loksado. Cuci mata. Bersama Bapak Dedi, Bapak Abdurrahman, dan Bapak Samideri.

            Selesai disana di tempat Ibu Qiah kami pulang. Singgah di Air Panas Tanuhi.***



Kandangan, Desember 2013





WAYANG KULIT BANJAR (2)

            Pada tahun 1960 hingga 1970-an, kesenian wayang kulit Banjar menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu hampir semua kampung di Kalimantan Selatan. Wayang kulit Banjar pada masa lalu berkaitan erat dengan unsure-unsur magis. Kalau seorang dalang tidak memiliki kekuatan magis, dia dapat menghadapi bahaya bahkan kematian.

            Namun, kini permainan wayang kulit sudah disesuaikan dengan ajaran Islam. Melalui permainan wayang kulit, dalang menyampaikan pesan-pesan moral seperti yang dilakukan Wali Songo di tanah Jawa. Tidak berlebihan jika Rundi, salah satu dalang wayang kulit di Kalimantan Selatan, menyebut wayang kulit Banjar yang dia mainkan sebagai wayang tauhid.

            Sedikitnya ada dua jenis wayang kulit di Kalimantan Selatan, yakni wayang yang dimainkan untuk batatamba (pengobatan) atau sampir dan wayang karasmin (hiburan). Sekarang, perlu ada kerjasama dengan para seniman tradisional untuk melestarikan seni tradisi ini. Salah satunya memadukan wayang kulit dengan kesenian topeng Banjar dan permainan musik panting. Kolaborasi ini mirip permainan wayang kulit Jawa dengan musik campursari.***

Kandangan, 2012





PERJALANAN HIDUP ADE RAI

            Setiap malam Rabu Overa Van Java (OVJ) di Trans 7 menampilkan kisah perjalanan hidup seseorang. Kali ini tentang Ade Rai, binaragawan top Indonesia.

            Ada penampilan wayang Andre Taulany dengan pakaian senam. Mengajak penonton untuk senam. Lalu ada Sule dan Azis. Dibelakang stage tampak dua laki-laki berotot mau mendorong stage. Tiba-tiba muncul Ade Rai.

            Malam itu yang menjadi sinden Dewi Gita dan Gissele. Cukup Tak Lagi dari Geisha melantun manis dari dua sinden cantik malam itu.

            Dalang Parto duduk bersama Ade Rai. Agung Kusuma Yudha adalah nama asli Ade Rai. Dengan tubuh saat kecil kurus. 10 tahun 25 kilogram berat badannya. “ Saya senang olahraga waktu kecil,” ujar Ade Rai.***

Kandangan, 18-12-2012









ARUH SASTRA 2013 DI BANJARBARU

            Kalau tak ada aral Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) X Tahun 2013 akan berlangsung di Banjarbaru tanggal 11 s/d 13 Oktober 2013.

            ASKS merupakan even akbar sastrawan Kalimantan Selatan yang dihelat setahun sekali. Berbagai kegiatan digelar dalam even itu.

            Kilas balik ASKS. ASKS I di Kandangan tahun 2004. ASKS II di Pagatan, Tanah Bumbu, tahun 2005. ASKS III Tahun 2006 di Kotabaru. ASKS IV di Amuntai tahun 2007. ASKS V tahun 2008 di Paringin, Balangan. ASKS VI tahun 2009 di Marabahan, Barito Kuala. ASKS VII tahun 2010 di Tanjung, Tabalong. ASKS VIII tahun 2011 di Barabai, Hulu Sungai Tengah. ASKS IX tahun 2012 di Banjarmasin.

            Duta Hulu Sungai Selatan siap berpartisipasi dalam ASKS X kali ini. “ Kami ingin membuktikan sastrawan HSS masih eksis dan terus berkarya,” ujar Aliman Syahrani, salah seorang sastrawan HSS.***

Kandangan, 13-04-2013









KE TELAGA SILI-SILI

            Saya kembali ke Telaga Sili-Sili. Mau minta tanda tangan Bapak Hamdi Tanda untuk sertifikat tanah MTsN Angkinang.

            Saya lewat Bakarung. Jalan Awang yang lumayan payah. Rusak dan memprihatinkan. Belum lagi cuaca panas yang membuat gerah.

            Saat tiba Bapak Hamdi tidak ada di tempat. Kata isterinya sedang ada di sawah. Oleh cucunya , Lana, beliau dipanggil.

            Saya menunggu lumayan juga. Sementara disamping rumah di depan rumahnya ada banyak orang baharaguan. Setelah saya tanya kata isteri Bapak Hamdi, ternyata mau Maulid di Langgar hari Minggu (27/01/2013) khusus wanita.

            Sekitar 30 menit menunggu akhirnya Bapak Hamdi datang. Map berisi berkas saya sodorkan entah berapa kali tanda tangan. Setelah selesai saya pulang. Lewat jalan rusak kembali.***

Kandangan, 26-01-2013







PEMBURU AYAM

            Tak lama saya memelihara ayam kampung lalu berhenti. Kenapa ? Ini berlangsung sejak saya memelihara tahun 2006 lalu. Gairah memeliharanya. “ Panas-panas tahi ayam”. Kadang tinggi. Kadang turun. Kenapa ? Sering mati mendadak (uyuh). Dimakan kucing kuyangan dan hewan pemangsa lainnya.

            Karena kebutuhan ekonomi yang mendesak lantas ayam dijual habis. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi agar tetap eksis beternak ayam kampung :

            Membuat kandang ayam terpisah dari rumah sebanyak-banyaknya. Memburu pasar-pasar unggas di Banua Enam. Pembelian tempat minum ayam. Pembelian BR ayam. Mencari modal tambahan. Memilah ayam yang bervariasi usianya. Jadi setiap bulan kalau mau dijual masih ada tak habis-habis.

            Bukan saya saja yang selalu gagal beternak ayam. Sepanjang yang saya lihat di kampung saya maupun di tempat lain orang memelihara ayam tak berlangsung lama. Memelihara secara sambilan saja.

            Tapi sekarang saya ingin benar-benar serius menggeluti profesi yang satu ini. Ingin meraih keuntungan ekonomis lewat beternak ayam kampung ini.

            Saya ingin memastikan apakah jumlah ayam saya tetap 14 ekor ? Berapa sih dana yang diperlukan untuk perluasan kandang beternak ayam kampung ? Tukul, gergaji, paring bakabat, paku riing, tempat minum ayam, ayam remaja 10 ekor, ayam induk 2 ekor, ayam jantan 2 ekor, ayam bangkok 5 ekor, BR, dsb.

            Saya membayangkan bila ayam yang dipelihara semakin banyak. Tentu membutuhkan kandang yang luas. Umpan yang banyak. Perlu waktu yang banyak pula untuk member perhatian khusus kepada ayam.

            Saya membayangkan kalian wahai para ayam dalam keadaan kedinginan. Serta kenyamukan mala mini. Saya berharap kalian tetap fit dan sehat. Semoga kalian sabar menjalani.

            Pagi-pagi kalian akan saya beri minum dan pakan BR. Dimakannya. Biar kalian lekas besar. Saya senang lihat bila kalian sedang makan. Lekas dewasa. Kalian mematuk cepat sekali. Cepat berkembang lagi. Nanti kalau ada rejeki kalian akan saya buatkan kandang khusus tidak di kolong rumah lagi. Tapi tak janji lho !

Kandangan, 05-02-2012



















WAYANG KULIT BANJAR (1)

            Wayang kulit termasuk ke dalam jenis teater klasik. Kesenian wayang kulit ini sudah sejak lama dikenal dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat Hulu Sungai Selatan (HSS). Jenis kesenian ini sangat kompleks, karena didalamnya terkandung seni tatah, seni tetabuhan, seni suara, dan seni memainkan wayang itu sendiri. Para dalang yang memainkan wayang kulit ini juga banyak yang dikenal hingga tingkat nasional. Salah seorang diantaranya badalah Dalang Tulur, seorang seniman wayang kulit asal Desa Barikin, Hulu Sungai Tengah (HST). Pada masanya, Dalang Tulur bahkan pernah beberapa kali diundang untuk menggelar wayang kulit di Istana Negara oleh Presiden Soekarno.

            Dalam pertunjukan wayang kulit, lakon cerita yang dibawakan oleh para dadalang dengan menggunakan bahasa yang puitis lirik dan percakapan sehari-hari. Cerita yang dibawakan biasanya bersifat carangan, dengan nara sumber pada pakem Mahabarata atau pakem Ramayana yang diolah begitu rupa, dikaitkan dengan kondisi dan permasalahan masyarakat sekitar dalam konteks kekinian.

            Kesenian wayang kulit ini biasanya ditampilkan dalam rangka acara Manyampir atau Manyanggar Banua, bisa juga ditanggap sebagai hiburan rakyat, seperti karasmin untuk memeriahkan upacara perkawinan, dll.

            Sejumlah grup pagelaran wayang kulit di HSS yang pernah dan masih aktif bergelar diantaranya Darma Kasuma dari Desa Tabihi pimpinan Dalang Saidi. Asam Barimbun dari Desa Telaga Langsat pimpinan Dalang Rahmadi. Krisna pimpinan Dalang Ronde.

            Para tokoh seniman wayang kulit atau yang lebih dikenal dengan sebutan dalang yang pernah dan masih Berjaya di HSS adalah Dalang Diman asal Desa Barikin Kec. Haruyan, HST. Dalang Aini yang sering mengisi acara budaya di RRI Banjarmasin. Lalu Dalang Kadri asal Desa Telaga Langsat. Kemudian Dalang Kamsi, Dalang Muni (Alm), Dalang Jantera. Ketiganya tinggal di Tabihi. Kemudian Dalang Sastra dari Mandampa Kec. Telaga Langsat. Dalang Igus di Angkinang. Dalang Incit dari Ganda Baluti. Dalang Incit meninggal pada Minggu, 28 Oktober 2012 di Kandangan. Tepat dihari perkawinan anaknya. Berikutnya ada Dalang Ronde asal Pandai. Yang disebut terakhir ini boleh dibilang seorang dalang yang cukup sukses dan punya nama besar pada masanya. Dalang Ronde meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di Mekkah pada tahun 2010.***

Kandangan, 2013







MEMPERTAHANKAN KESENIAN RAKYAT

            Perubahan perilaku kehidupan manusia merupakan proses sejarah yang bersifat global. Perubahan demikian dipercepat oleh modernisasi sistem teknologi informasi dan pendidikan yang muncul sejak awal abad ke 20, dan pengaruh sosialnya sangat terasa sejak dua dasawarsa terakhir ini.

            Penemuan metode ilmiah yang berwatak empiris dan rasional secara menakjubkan membawa sains yang luar biasa canggihnya sehingga melahirkan kemudahan, disamping melahirkan kehidupan paradigm pemikiran baru. Fenomena serba mudah dan baru ini merupakan wujud dari pemikiran filsafat manusia modern.

            Salah satu bentuk tendensi dari modernisasi dan modernitas tersebut adalah kecenderungan berubahnya perilaku dan fungsi kebudayaan seperti kesenian tradisional. Hal ini merupakan akibat dari cara hidup manusia modern yang lebih terbuka, transparan, rasional, dan ekonomistis. Bagi manusia modern, rahasia kehidupan dunia dan alam semesta terletak dalam batas intelektual yang rasional, aying, dan sekuler.

            Di tengah kancah kehidupan global tersebut, kelompok aying pada manusia modern tertentu telah mengalami pergeseran makna yang sangat radikal yang disebabkan oleh :

A. Perubahan aying yang berlangsung dengan cepat,

B. Hubungan hangat antar manusia telah berubah menjadi hubungan yang gersang,

C. Lembaga tradisional telah berubah menjadi lembaga rasional,

D. Masyarakat yang ayingy telah berubah menjadi heterogen, dan

E. Stabilitas aying telah berubah menjadi mobilitas aying.

            Dikaitkan dengan kebudayaan daerah, perubahan tersebut menimbulkan kesadaran baru mengenai perlunya menata kembali pola berkesenian tradisional di tengah kehidupan masyarakat modern. Hal ini merupakan kritik atas pakem berkesenian tradisional kita yang selama ini menjadi acuan karena telah tidak lagi mampu memenuhi dahaga jiwa seni manusia modern disatu sisi, dan menggelarkan jenis kesenian tradisional yang terkesan modern di sisi lain. Tanpa suatu perencanaan dan antisipasi yang tepat setiap perubahan akan dapat merugikan tidak saja keberadaannya, tetapi juga eksistensi nilai-nilai kearifan ayin dari kesenian tradisionalnya itu sendiri.

            Tindakan preventif dalam situasi demikian perlu diupayakan secara maksimal. Nilai-nilai budaya, adat istiadat khususnya yang berkaitan dengan kesenian rakyat Hulu Sungai Selatan selayaknya terus dilakukan dengan cara pengenalan dan pelestariannya dari generasi ke generasi.

            Adat budaya dari kesenian rakyat yang bernilai positif dan menjadi identitas daerah sejatinya dikembangkan dan dipertahankan keberadaannya. Pemerintah bersama seluruh masyarakat melalui anak-anak didik di sekolah misalnya, hendaknya dapat terus melestarikan hasil karya berupa kesenian rakyat dari para pendahulu sebagai khazanah kebudayaan daerah dan nasional. Upaya demikian dimaksudkan sebagai pencarian identitas dan jatidiri budaya daerah yang dimiliki oleh rakyat Hulu Sungai Selatan. Selamat berkesenian !



Kandangan, 2012







KUCING

            Selain beternak itik keluarga Fika juga suka memelihara kucing. Fika sangat aying terhadap kucing. Apalagi kucing yang dipelihara kelihatan sehat dan gemuk.

            Tahun 2010 silam Fika memelihara 9 ekor kucing tapi sekarang hanya tinggal 2 ekor saja. Karena kucing-kucingnya itu entah kenapa ? karena tahu-tahu langsung mati. Tak terkecuali kucing-kucing tetangga pun juga seperti itu banyak yang mati. Seperti kena flu burung.

            Saat musim hamper panen banyak warga yang risau karena hama tikus yang menyerang. Bahkan banyak yang gagal panen. Apalagi bagi para penduduk yang lebih awal menanam padi.

            Namun tidak hanya dengan padi keluarga Fika. Padi mereka masih utuh dan tidak dimakan tikus. Padahal disekeliling sawah warga banyak padinya yang hamper habis walaupun jarak menanam padi mereka agak terlambat dari tanaman padi keluarga Fika.

            Herannya, tidak satu sawah saja yang seperti itu. Tapi sawah-sawah yang lain juga seperti itu. Karena jarak mereka tidak satu tempat yakni agak jauh dari satu dengan yang lainnya.

            Disaat ada keperluan tanpa sengaja ayah Fika melihat kucing mereka berada di sawah. Padahal saat pulang kucing itu masih ada.

            Disaat siang hari sawah ayah Fika selalu ada kucing-kucing yang menunggui. Entah itu kucing siapa yang jelas dari warna bukan kucing milik Fika. Kucing itu selalu ingin menjaga padi di areal persawahan keluarga Fika.

            Jadi dengan kejadian ini mereka dapat mengambil kesimpulan. Adanya kucing-kucing itu padi mereka terhindar dari serangan hama tikus. Semua itu adalah suatu kelebihan yang diberikan Tuhan kepada mereka.

            Yang patut disyukuri. Rejeki sudah diatur. Rejeki kucing-kucing itu yang diberikan Tuhan melalui tangan warga. Yaitu dengan mendapatkan hasil yang banyak. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan makan mereka selama setahun.

            Setelah panen sekitar dua bulan masih ada sawah ayah Fika yang belum panen. Itu disebabkan karena sawah itu jauh dari rumah. Sengaja diperlambat karena menyesuaikan dengan sawah petani lainnya.

            Tetapi ternyata hasil panen ayah Fika menurun. Karena dimakan tikus. Mereka pun hanya bisa berpasrah dan berdo’a. Karena semua sudah kehendak-Nya.

            Disaat waktu yang bersamaan kucing-kucing itu banyak yang mati. Mungkin terkena penyakit. Sekarang tinggal jadi dua.

            Harapan terbesar keluarga Fika walaupun kucing tidak banyak, “ Mudah-mudahan hasil panen kami tahun ini ataupun tahun-tahun mendatang akan memperoleh yang lebih banyak dan berberkah,” harap Fika.***

Kandangan, 2011









ULUN SUPAN

(Dari Surat MQ tertanggal, 13 April 2006)



            Apa pian tadi manggamit pipi ulun. Ulun supan banar kalau-kalau orang ada nang tahu. Ulun saying banar sama pian. Tapi ulun kada handak digamit apalagi dicium. Ulun supan banar tahulah. Urangti pian amunnya aying jangan digamit pipinya.

            Harga diri ulun jatuh apalagi kalau lalakian lain tahu. Dipadahakan macam-macam kaina. Ulun supan banar. Ka ! Jangan ulangi lagilah. Amunnya aying jangan digamit lagilah. Ampihlah.

            Ka ! Ulun saying banar lawan pian. Pian pang sayanglah lawan ulun ? Mohon surat-surat nang ulun kirim dibalas. Bila kada mambalas baarti pian kada aying lagi lawan ulun.  Jangan dipadahakanlah kajadian hari Kamis tadi. Awas amun pian bapadah awan urang ulun ampih sakulah.***

Kandangan, 2006



SIBUK  LUAR BIASA

            Menjelang pemeriksaan pihak Kemenag HSS ke sekolah-sekolah. Pihak MTsN Angkinang sibuk luar biasa.

            Mereka sibuk menyiapkan bahan yang akan diperiksa terutama administrasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Senin (28/01/2013) lusa.

            Pihak MTsN Angkinang terutama bagian Tata Usaha terpaksa kerja lembur. Sabtu mereka pulang hingga pukul 15.00 WITA. Rencananya hari Minggu (27/01/2013) akan dilanjutkan kembali.

            Adapun yang akan diperiksa adalah administrasi keuangan BOS. Seperti pengeluaran berupa materai, kuitansi, dsb. Semuanya harus sesuai dengan pengeluaran dan dana yang tersedia.

            Mereka berharap pada pemeriksaan nanti dapat berjalan dengan aying. “Mudahan tak ada kendala,” harap seorang staf TU MTsN Angkinang.

            Ada hikmahnya juga pemeriksaan kali ini. Pihak TU MTsN Angkinang menjadi lebih tahu dalam soal urusan keuangan BOS.***

Kandangan, 26-01-2013



JANGAN GANGGU AKU



            Pada suatu malam Madan kaget. Ia melihat sesosok tubuh meninggalkan rumahnya. Lewat pintu belakang. Ia meloncat dari kursi, meninggalkan teve yang masih menyala untuk mengejar orang itu. Tapi terlambat sosok itu telah mangalunyur ke belakang dan tertelan oleh kegelapan di sekitar pagar rumahnya. Tak terkejar lagi

            Madan tertegun memegang pintu yang masih melongo seakan-akan terkecoh. Ia tahu tak ada gunanya untuk memanggil. Tetapi seperti tak terkendali ia berseru juga. “ Heee ! Siapa itu !” suaranya melenceng seperti bola tenis dan kembali lagi ketelinganya dengan asing. Madan terpesona. Ia memanggil sekali lagi. “Siapa itu? Jangan main-main, siapa itu?”

            Dari kamar muncul Imah isteri Madan. Masih dengan pakaian tidur dengan mata bengkak karena dipagut kantuk, ia menempel disisi suaminya. Tak menanyakan apa-apa, tapi ikut memandang keluar. Ia pun hanya melihat gelap menghimpun diri dibawah tembok disamping gudang. Tak ada yang bergerak diluar. Tiba-tiba keduanya merasa sepi sekali. Dalam keadaan serupa itu suara nafas mereka seperti dua orang yang sedang berjalan lamban di tengah belantara Meratus yang terkenal sangat ganas.

            Madan berpikir dalam-dalam. Ia merasa ada sesuatu yang tak diketahuinya, bergumpal tidak bisa dijelaskan. Rasanya itu tak mungkin pencuri yang saat ini sedang marak keberadaannya. Juga bukan hantu yang sering menjadi inspirasi bagi Madan dalam berkarya. Ia tak merasa takut. Malahan hatinya tiba-tiba terasa dingin sekali oleh semacam keharuan. Perasaan itu sering dialaminya apabila memegang makna yang tersirat dalam berbagai peristiwa. Kematian, kelahiran, kecelakaan, dsb. Kini ia rasakan betul itu, tapi tak ada cara untuk melukiskannya. Lelaki itu menoleh isterinya, “ Anak-anak sudah tidur semua ?”

            Isterinya dengan mata yang sudah mulai enteng memandanginya dengan cemas. Wanita itu tak menjawab malahan bertanya, “Kau lihat lagi orang itu ?” Madan mengangguk.

            “Laki-laki atau perempuan?”

            Madan berpikir tapi kemudian tak bisa menentukan.

            “Hitam atau putih?”

            “Hitam.”

            “Jadi sekarang hitam?”

            “Ah mungkin juga putih.”

            Wanita itu tak berusaha bertanya lagi. Madan memang tak pernah dapat memastikan warnanya. Bahkan juga ukurannya atau detil-detil yang lain. Begitu ia mencoba memutuskan, begitu muncul kesangsian. Yang jelas ia telah melihat. Tak tahu kapan masuknya. Juga tak kelihatan jejak dan bekasnya.

            Jadi seperti pengalaman yang lalu, dengan termangu-mangu kemudian suami isteri itu menutup kembali pintu. Berjalan bersebelahan ke ruang tengah untuk menyambung tontonan teve yang belum tuntas. Ada keinginan untuk mempercakapkan sosok yang lewat tanpa permisi itu, tapi diganjal oleh rasa enggan. Karena akhirnya akan tetap melengkung jadi tanda ayin saja.

            Demikianlah keduanya, suami isteri Madan yang termasuk pegawai kelas menengah, mencoba mengalihkan perhatian. Tak ada waktu untuk memikirkan lebih jauh betapapun keduanya tak habis mengerti. Siapakah orang itu sebenarnya ? Benarkah ia berwujud sebagaimana yang dilihat Madan ? Kenapa hanya Madan yang melihatnya. Kenapa juga isteri Madan percaya saja bahwa seseorang telah menyeberangi rumah mereka pada malam hari itu ketika siaran teve selesai, isteri Madan telah hanyut dalam mimpi-mimpi indah.***

Kandangan, Mei 2004





DIMARAHI PREMAN



            Ini pengalaman yang tak akan terlupakan seumur hidup saya, saya dimarahi seorang preman bertato di Pasar Raya Los Batu Kandangan, Minggu (30/12/2012).

            Ceritanya usai dari Kantor Kemenag HSS melihat Jalan Santai dalam rangka HAB Kemenag ke 67, saya pulang lewat Pasar Kandangan.

            Tiba-tiba pikiran saya berubah. Lihat Pasar Raya Los Batu yang baru buka. Saya singgah. Lalu memarkir motor di teras depan. Ambil kamera digital foto-foto seisi Los Batu mulai lantai bawah sampai ke lantai atas. Setelah itu turun lagi.

            Saya mau mengambil motor ingin pulang. Inilah hikmah kalau memotret itu harus hati-hati. Belum tentu orang lain senang difoto. Saya memoto aktivitas penjaga aying di depan Pasar Raya Los Batu. Tiba-tiba seorang tukang parker mencak-mencak kepada saya.

            “ Kenapa memotret kami. Mau melaporkan ya ?” ujar orang itu yang dilengannya ada tato.

            Sambil mata melotot. Tanda tidak suka difoto. Juga temannya memandang saya dengan raut yang tidak mengenakkan. Tapi saya berusaha untuk tenang. “ Tidak,” jawab saya singkat.

            Saya cepat-cepat mengambil motor bayar parker lalu tancap gas, pulang. Hati saya tak enak.

            Mungkin saya, menurut perkiraan saya, karena kegiatan parkier mereka masih illegal jadi takut dilaporkan ke pihka berwenang yang mengatur hal itu.***

Kandangan, 30-12-2012









CATATAN YANG TERCECER



            Seandainya aku orang berpunya Re ai, secepatnya kau kulamar  jadi isteriku. Tapi aying seperti inilah  inilah jalan hidupku. Liur haja handak kaya urang tapi kada paduitan.

            Hari-hari kulalui dengan kesuraman. Tidak bergairah menjalani hidup. Tapi aku harus tetap mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan padaku. Dengan segala keterbatasan  mudahan ada hikmah yang terkandung didalamnya. Cepat atau lambat, pada akhirnya nanti  aku akan  melamarmu.

            Yang selalu terucap : Syukurlah. Lebih cepat lebih baik. Saya senang mendengarnya. Sayaka Takahashi adalah pebulutangkis puteri Jepang.

Kandangan, 06-08-2013









MEMBAHAGIAKAN ORANGTUA



            Airmata saya menetes. Saya sedih. Sampai sekarang tak bisa membahagiakan kedua orangtua. Diusia kepala tiga. Masih satu rumah dengan orangtua, belum berumah tangga.

            Saya ingin menaikhajikan orangtua. Tapi itu mimpi. Saya masih ingat saat duduk dibangku Aliyah dulu. Orangtua saya pontang-panting cari duit untuk membiayai sekolah saya. Tiap hari mengambil upah memarut kelapa di tempat orang berjualan ketupat. Upahnya tak seberapa. Demi anak tercinta. Rela saya gunakan untuk pergi ke sekolah naik taksi.

            Ya Allah ampunilah dosa hamba ini. Menjadi hamba yang berbakti kepada kedua orangtua. Kasihani mereka. Berikan kesehatan dan kekuatan untuk tetap beriman kepada-Mu Ya Allah.***

Kandangan, 25-01-2013





KORBAN TENGGELAM DITEMUKAN



            Seorang korban tenggelam di sungai Amandit ditemukan Jum’at (25/01/2013) setelah tenggelam sehari sebelumnya.

            Korban warga Pamasiran Kecamatan Padang Batung tenggelam akibat terjatuh ke sungai pada dinihari. Korban diperkirakan berusia 57 tahun. Upaya dilakukan warga dibantu tim SAR gabungan menyisir sungai. Ada yang memakai speedboat. Juga dengan peralatan seadanya. Seperti dilakukan personel BPK Hipta Angkinang. Mereka membantu pencarian korban dengan pelampung dari ucus (ban dalam) dari titik nol hingga ke Kandangan Hulu.

            Namun upaya itu tak juga membuahkan hasil. Akhirnya setelah puluhan jam pencarian pun berbuah hasil. Kondisi sungai sedang pasang. Karena hujan lebat sebelumnya.***

Kandangan, 25-01-2013



PERJUMPAAN MALAM

Entah sampai kapan nasibku akan berubah

merindukan hadirnya kebahagiaan

tanpa arah dan rintangan

tanpa hinaan dan cacian

tanpa pelecehan diri yang nista



Angkinang, 08-04-2006





MAJULAH

Tunjukanlah dan buktikanlah

pada bumi yang bersejarah

tempat menunggu segala rasa

jangan tertindas oleh keadaan yang tak pasti

mereka juga manusia

hadapi dengan ketulusan dan keikhlasan

itu jalan terbaik yang ada

Kandangan, November 2003





RESAH DAN GELISAH



Mimpi apalagi yang bisa kuharapkan

dari banyak asa

dulu dipuja sekarang dibenci

hujan hari ini kian mendesah

antara caci maki

sekarang dalam lamunan

penyesalan itu cukup terlambat



Kandangan, 08-05-2012







SEBERAPA JAUH



Jauh darimu

hatiku tidak tenang

seberapa jauh mengejar mimpi

tapi kini aku tidak enak hati

ingin menjual

ingin jauh dariku

membangunkan mimpi-mimpi indah



Kandangan, 26-04-2012





GUNDAH



Hati gundah mala mini

tidak tenang

apa sebabnya ?

resah terus

tekadku sudah bulat

mimpi apalagi



Kandangan, 11-03-2012





PADAM LAGI



Sepi lagi

kenapa lagi-lagi begini

ingin mengeluh

kemana ?

ada banyak cerita indah disini

mimpi-mimpi yang belum terkejar

kali ini saja aku berharap

cepatlah menyala kembali

hanya sebuah ilusi



Kandangan, 24-03-2012



KARANG TARUNA YANG TANGGUH



Apa kata mereka tentang Karang Taruna

datang hanya sekali dalam setahun

yang kemudian menghilang

tiada makna



Selama ini apa yang bisa kita berikan

kepada masyarakat ?



Siapa bilang Karang Taruna tak ada guna

tempat kita memadu janji

janji tentang masa depan anak negeri

memberi harap tentang suasana di ranah estetika

mendendangkan nyanyi paramuda

dalam dentang puisi perjuangan masa kini



Kau yang taat, tanggap, tangguh, tandas

tangkas, terampil, dan tulus

menyebar di hati nurani semua



Rantau, September 2007















KEINDAHAN



Hidupku hanya untuk menikmati keindahan

kureguk dan kurasakan sendiri

ini sebuah pengalaman

karena dulu ciptaan orang lain tak nyaman

sehingga aku merasa bosan

aku benci kesedihan dan kehinaan

rasa senang adalah pesona dunia

jalani dengan mata hati ria



Kandangan, Juni 2002





DATANG



Kenapa engkau ragu menanti kedatanganku

yang pasti hadirnya

takkan engkau merasa gembira

hadirnya akan membawa bahagia

tinggalkan sejuta lara

pertama datang tampakkan duka

karena kita belum bersua

apa salahnya kalau kita berjumpa

yang pada akhirnya adalah mesra



Kandangan, 3 Maret 2004







LANGKAH KAKI



Selintas cakrawala menebar sunyi

Langkah kaki beriring kini

Dalam cakupan dentang waktu

Yang ingin terus meratap pilu



Kandangan, 2 Maret 2004







HANYA TINGGAL CERITA



Bagai menjalani sebuah kegagalan

aku meratapi dosa

takkan aku mampu berjalan

menemukan sebuah harapan

lajur-lajur yang patah dilewati angin

dan melesatlah dari ingatan

tak lagi ada kebaikan

hanya ada sejuta penyesalan

menyeruak ke jurang-jurang keangkuhan



Bjb-Kdgn, 17 Agustus 2004



KOSTUM IMAJINASI



Dalam sunyi

dalam hati

aku sendiri disini

ingin member arti

datanglah dengan suasana hati

ingin memiliki

ada banyak mimpi disini

tak perlu menyesali diri

relung hati yang paling dalam



Ada semacam keraguan tentang kehidupan

lihat kenyataan yang memporakporandakan mata hati

tasbih nyata alam karya

berjuta kenikmatan

pelajaran hidup yang kudapatkan

manifestasi tuntas bayu nirmala



Kandangan, 03-11-2011





KATA ASMARA



Mautkan datang menjelang

mana kecantikan yang dulu dipuja-puja

meraba nyala dalam hati

melangkah tinggalkan nista

dari lamunan dan khayalan

lahirlah puisi tentang keindahan hidupuku



Kandangan, 22 Februari 2005





GEMPA LAGI



Pulau Nias menangis

Senin malam 28 maret 2005

ratusan nyawa melayang

musibah Aceh terulang kembali

gempa berkekuatan 8,7 skala richter

alam memberi tanda

untuk kita selalu siaga



Kandangan, 29 Maret 2005





ESOK



Hari kemarin adalah masa lalu

hari esok adalah masa depan

jangan lupakan masa lalu

namun belajarlah melalui pengalaman

untuk menjelang masa depan nan gemilang

kuingin meraih masa depan nan gemilang

dengan asa dan tekad membaja

akan kutata hari esok penuh makna

kupersembahkan  hatiku dalam asa



Kandangan, 2005









TAK SELALU MEMILIKI



Kasih.....

malam ini dibawah sinar sang rembulan

kududuk seorang diri

kuteringat akan dirimu

tak terasa butir airmata jatuh ke pipi

hati meratap sedih



Kasih...

kini baru kusadari

aku memang jauh darimu

sungguh hatiku sakit berpisah denganmu

tapi kini aku mencoba untuk melupakanmu



Kasih....

cintailah dirinya seperti kau mencintai dirimu sendiri

jangan pernah kau sakiti hatinya

dan jangan biarkan dusta dan pengkhianatan

menjadi alat untuk menghancurkan

hubungan suci seseorang



Angkinang, Desember 2005





RENUNGAN



Di usia dewasa ini aku merenung

sudahkah aku berbuat baik

sudahkah aku bertobat

apa yang dapat kupersembahkan bagi orang lain

orangtuaku, agama, negara, dan bangsa

disini dalam renungan yang tak bertepi



Kandangan, 10 Juli 2001







CERITA KITUT



            Saya punya tetangga kampung bernama Kitut. Nama aslinya Bambang Bardaini. Bermacam profesi pernah digelutinya. Pernah jadi tukang becak, memburuh, mambatang, dsb. Kini ia bekerja sebagai mandor di sebuah perusahaan sawit di Pulau Pinang, Tapin.

            Bermacam cerita terlontar dari mulut lelaki yang mempunyai tiga anak itu. Tentu seputar pekerjaannya. Dari yang aneh, lucu, hingga yang mengenaskan.

            Saat bekerja di Sampit, Kalteng, ia pernah kecelakaan terjatuh dari sepeda motor. Proses penyembuhan mengalami jalan yang begitu terjal dan panjang.

            Di perusahaan sawit sebagai kerja sampingan Kitut ikut memancing. Pernah dapat seekor haruan sebesar paha.***

Kandangan, 30-07-2013





PETUAH APAI



            Malam Selasa hingga Selasa dinihari saya malawat ke orang meninggal dunia. Yakni keluarga Ramlah binti Adul atau Julak Mail. Saat itu saya duduk ngobrol dengan Sarpaini Lahmi, tetangga saya. Biasa dipanggil Apai.

            Suami Yenni Puspita Dewi itu banyak mengurai cerita malam itu. Diantaranya soal motivasi menjalani kehidupan yang super ketat ini.

            “ Cobai kaena sambahyang tahajud,” ujar Apai.

            Saya terpantik apa yang diungkapkannya. Selama ini saya memang pernah tahajjud. Tapi kadang-kadang saja. Ujiannya berat sekali.

            Alangkah indahnya persahabatan itu. Semoga ini tetap terjalin sampai kapanpun.***



Kandangan, 30-07-2013











CENGKERAMA RAMADHAN



            Saya shalat Dzuhur di Langgar Al Kautsar. Usai shalat tak langsung pulang ke rumah. Tapi santai dulu dibangku pelataran langgar. Hal yang sama dilakukan jamaah lain. Tidak ada yang dikerjakan juga kalau pulang ke rumah.

            Suasana santai diselingi dengan banyolan dan cerita lucu menggelitik. Berbau saling mengalahkan. Yang jadi juru cerita adalah Tatam, seorang pensiunan guru. Juga Rasyidi.

            Jual beli cerita terjadi. Kami dan yang lain menjadi pendengar setia. Kalau ceritanya lucu kami tertawa. Kalau tidak lucu cuman tersenyum simpul.

            Hingga akhirnya waktu terus berlalu. Cerita-cerita terus lahir. Saya lupa mengingat cerita-cerita itu. Karena saya cuma manusia biasa. Mudah lupa. Hanya beberapa saja yang diingat.***

Kandangan, 29-07-2013





























KENANGAN MASA KECIL



            Mengingat masa kecil perlu juga. Kita akan tersenyum kembali mengingat masa lalu itu. Seperti yang kami lakukan pada malam Rabu. Usai tadarus Qur’an saya nongkrong dibangku pelataran langgar Al Kautsar. Selain saya ada Rizal, Yadi, dan Ahyar. Sebelumnya ada Lana tapi pulang lebih duluan.

            Teman-teman saya mengungkap kisah lama yang mengasyikkan. Terlontarlah pengalaman-pengalaman yang menarik.

            Ada istilah mangaluang. Yakni mengambil buah milik orang. Biasa dilakukan pada bulan Ramadhan. Menurut Yadi, ia pernah mangaluang rambutan usai tadarus bersama teman-temannya. Dulu Yadi akrab berteman dengan kakawanannya di Pasar Angkinang. Sampai berkadut-kadut hasilnya.

            Semua dilakukan karena iseng atau sekadar bararamian saja. Bukan untuk dijual atau dibisniskan.

            Hal yang lain dilakukan adalah mangampas. Yakni mendatangi warung-warung malam yang bertebaran di bulan Ramadhan. Berusaha mencuri perhatian penjaga warung.

            Mengingat masa lalu membuat tersenyum mengenangnya.***

Kandangan, 31-07-2013





BUKBER ALUMNI MTsN ANGKINANG



            Buka puasa bersama Alumni MTsN Angkinang. Dihadiri Alumni MTsN Angkinang. Juga guru dan mantan Kepala MTsN Angkinang. Kegiatan digelar pada Senin, 5 Agustus 2013 bertepatan pada malam ke 28 Ramadhan 1434 H.

            Dalam rangka memperat tali silaturrahmi antar alumni MTsN Angkinang. Suasana cukup meriah. Didominasi oleh alumni angkatan tahun 2008. Serta alumni angkatan ke atasnya.

            Para pengagas acara ini antara lain Novia Sherlyana, M. Amrullah, dan H.A Walidinnor. Menurut M. Amrullah yang memberikan kata sambutan pada kesempatan tersebut berharap kegiatan seperti ini tetap terus berlangsung ditahun-tahun mendatang.  Ada wacana yang mengemuka untuk membuat ikatan alumni MTsN Angkinang. “ Untuk sementara sarana kita adalah ada rekan kita membuat akun facebook Alumni MTsN Angkinang. Manfaatkanlah untuk wadah kita saling berbagi, “ ujar Novia Sherlyana.

            Yang hadir pada kesempatan itu dari pihak sekolah antara lain Saleh Suaidi, Akhmad Yamani, M. Syakhrul, AB dan Akhmad Husaini.

Saya pangling melihat beberapa alumni yang berubah tidak seperti saat masih tsanawiyah dulu. Seperti Hj. Nabilah dan Anis Eudyanisa. Terlihat sasain babungas.***

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Naaah hnyar mliat, ngran ulun tbuat.
    Alhamdulillah pian ingat haja ngaran ulun .. hihiii

    BalasHapus
  3. Naaah hnyar mliat, ngran ulun tbuat.
    Alhamdulillah pian ingat haja ngaran ulun .. hihiii

    BalasHapus

Aktivitas Selama di Aceh

 Sabtu, 23 November 2024 Dari Diary Akhmad Husaini, Ahad (21/08/2022)  Semua akan abadi setelah diposting Dugal ke blog pribadi, tentu denga...