Rabu, 18 November 2015

Menikmati Pedesaan HSS di Tengah Kabut

Kamis, 19 November 2015


Kabut asap yang pekat tidak menyurutkan saya untuk melakukan jalan-jalan. Seperti pada Selasa (22/09/2015) pukul 09.00 WITA. Dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tempat saya bekerja memulai perjalanan menuju desa-desa yang ada di Kabupaten HSS.

Tujuan utama saya adalah Desa Tawia. Entah kenapa jalanan yang ada di desa-desa teramat sangat memudahkan untuk melakukan perjalanan. Walau kondisi jalan tak sepenuhnya dalam kondisi mulus. Melihat warga yang beraktivitas di sebuah persawahan. Sungai terlihat kering.

Sepasang suami isteri yang sedang bakacal (mencari ikan dengan tangan kosong). Mereka begitu gesit mengumpulkan satu-persatu ikan yang ada di dalam sungai kecil itu. Ada ikan papuyu, haruan, sapat, dsb. Setelah puas menyaksikan saya menuju arah Wawaran. Namun sayang kondisi ruas jalan disini agak memilukan. Sehingga saya tidak merasakan kenikmatan dalam mengendarai sepeda motor. Apalagi bila lewat kerumunan orang banyak. Karena sepeda motor saya sudah tua, gararakan bila melewati jalan yang berlubang atau rusak.

Di sebuah jalan saya berhenti. Melihat di bawah jembatan seorang warga memperbaiki jukung. Kondisi jukung sudah tua, rusak disana sini. Karena itulah perlu ditambal sulam dengan kayu. Jukung tersebut sering digunakan warga tersebut untuk mencari ikan di daerah rawa. Puas berbincang dengan warga tersebut saya meneruskan perjalanan. Tujuan saya arah ke Sungai Kupang.Tak ada hal yang istimewa dari tempat yang saya lewati itu. Hanya kabut asap pekat yang menyelimuti persawahan kiri kanan jalan yang saya lintasi. (akhmad husaini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...