Kabut asap yang
pekat tidak menyurutkan saya untuk melakukan jalan-jalan. Seperti pada Selasa (22/09/2015)
pukul 09.00 WITA. Dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Kabupaten
Hulu Sungai Selatan (HSS) tempat saya bekerja memulai perjalanan menuju
desa-desa yang ada di Kabupaten HSS.
Tujuan utama saya
adalah Desa Tawia. Entah kenapa jalanan yang ada di desa-desa teramat sangat
memudahkan untuk melakukan perjalanan. Walau kondisi jalan tak sepenuhnya dalam
kondisi mulus. Melihat warga yang beraktivitas di sebuah persawahan. Sungai
terlihat kering.
Sepasang suami isteri
yang sedang bakacal (mencari ikan
dengan tangan kosong). Mereka begitu gesit mengumpulkan satu-persatu ikan yang
ada di dalam sungai kecil itu. Ada ikan papuyu,
haruan, sapat, dsb. Setelah puas menyaksikan saya menuju arah Wawaran. Namun
sayang kondisi ruas jalan disini agak memilukan. Sehingga saya tidak merasakan
kenikmatan dalam mengendarai sepeda motor. Apalagi bila lewat kerumunan orang
banyak. Karena sepeda motor saya sudah tua, gararakan
bila melewati jalan yang berlubang atau rusak.
Di sebuah jalan
saya berhenti. Melihat di bawah jembatan seorang warga memperbaiki jukung. Kondisi jukung sudah tua, rusak disana sini. Karena itulah perlu ditambal
sulam dengan kayu. Jukung tersebut
sering digunakan warga tersebut untuk mencari ikan di daerah rawa. Puas berbincang
dengan warga tersebut saya meneruskan perjalanan. Tujuan saya arah ke Sungai
Kupang.Tak ada hal yang istimewa dari tempat yang saya lewati itu. Hanya kabut
asap pekat yang menyelimuti persawahan kiri kanan jalan yang saya lintasi. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar