Saya mempunyai teman
bernama Diding. Nama aslinya Muhammad Ardani. Setiap hari ia menjadi pengelola
Langgar Duratunnasihin. Atau yang dikenal dengan Langgar Habang. Diding
menceritakan kepada saya bahwa ia pernah menyaksikan hal-hal yang berbau misteri
seputar Langgar di desanya itu.
Diantaranya setelah
shalat Isya, saat itu hujan cukup lebat. Ketika jamaah sudah pulang ke rumah
masing-masing Diding masih berada di Langgar. Ia sedang merapikan tempat shalat
dan soal kelistrikan. Tiba-tiba dari belakang Langgar terdengar keranda untuk
jenazah bergetar. Hal ini tentu saja membuat Diding merasa kaget. Ia bergegas
membenahi tempat shalat.
Lalu buru-buru
pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter. Saat kakinya tiba di depan
rumah ia baru sadar kalau kunci rumahnya tertinggal di dalam Langgar. Lalu ia
kembali ke Langgar untuk mengambil kunci rumahnya. Benar saja kunci tersebut masih
tersangkut di paku dekat ventilasi Langgar. Saat itulah Diding kembali mendengar
bunyi keranda mayat bergetar.
Karena penasaran
Diding mendatangi ke belakang Langgar untuk melihat. Dengan berjalan secara
hati-hati. Mengamati sekitar belakang Langgar namun hanya kesunyian dan samar-samar
cahaya lampu listrik yang ia saksikan. Keranda jenazah yang biasa digunakan
warga untuk menggotong mayat terlihat biasa-biasa saja. Hal ini tentu saja
membuat Diding bingung. Tak ambil pusing ia pulang ke rumah. Ia pergi ke tempat
tidur karena hari sudah larut malam. Tengah malam ia terbangun. Samar-samar
Diding mendengar dari kejauhan ada langkah kaki manusia menuju rumahnya.
Ia pun beranjak
dari tempat tidur. Pintu rumahnya terdengar seperti diketuk orang. Lantas Diding
membuka pintu. Saat ia membuka pintu kembali Diding merasa kaget. Hanya
merasakan desir angin malam. Buru-buru ia menutup pintu dan menuju kamar tidur.
Diding bingung kenapa kejadian-kejadian aneh kerap dia rasakan.
Diding mencoba
menutup mata namun ia tak bisa. Kenapa kejadian-kejadian aneh berkali-kali ia
rasakan. Keesokan harinya di Langgar diumumkan kepada warga ada warga setempat
yang berpulang ke Rahmatullah. Diding sadar bahwa mungkin kejadian-kejadian
aneh sebelumnya ada firasat atau apa adanya warga yang akan meninggal dunia. (akhmad
husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar