Rabu, 05 November 2014

Mimpi-Mimpi di Bengkulu

Kamis, 6 November 2014


            Akhirnya saya bisa juga menginjakkan kaki ke salah satu provinsi di Sumatera, yakni Bengkulu. Berdasar literatur yang saya dapatkan secara garis besar keadaan iklim di provinsi ini keadaan iklimnya suhu udara berkisar antara 23,4 c – 30,9 c dengan rata-rata 26,5 c. Lalu kelembaban udara berkisar antara 82 % - 89 % dengan rata-rata 85 %. Curah hujan rata-rata 265 mm pertahun. Rata-rata penyinaran matahari 58,6 %, tekanan udara 925 mb, dan penguapan 126,8 mm.
            Tiba di Bengkulu beragam cerita menyeruak. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang provinsi ini. Bengkulu memiliki maskot berupa Bunga Kibut dan Beruang Madu.
            Kemudian dari penuturan warga pula saya mengetahui tentang asal-usul Bengkulu. Nama Bengkulu diangkat dari sebuah kisah sejarah. Kisah diawali saat sekelompok orang dari kerajaan Aceh melamar Puteri Gading Cempaka. Puteri ini adalah anak dari Raja Sungai Serut, Ratu Agung.
            Lamaran tersebut ditolak oleh Raja Sungai Serut. Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peristiwa itu saudara Puteri Gading Cempaka yang bernama Anak Dalam meneriakkan ‘Empang ka hulu, empang ka hulu” yang berarti hambat, jangan sampai ke hulu. Dari kata-kata inilah, lahir nama Bangkahulu atau Bengkulu.
            Bengkulu dihuni oleh beberapa suku bangsa. Suku bangsa tersebut terbagi atas suku bangsa asli dan suku bangsa pendatang. Penduduk asli Bengkulu terdiri atas empat suku besar yakni suku Melayu, suku Rejang, suku Serawai, dan suku Enggano.
            Saat di Bengkulu yang saya temui kuliner cukup memikat hati antara lain gelamai, dodol khas Bengkulu, perut punai, nasi santan, kopi anggut, ikan pais, dan rebung asam.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...