Saya tak mengira akan seperti ini.
Jalan yang saya tempuh cukup jauh. Masih ada yang rusak. Walau awalnya mulus.
Namun berikutnya luar biasa menyiksa batin. Karena bila melewatinya motor tua
saya gararakan. Saya malu. Karena itulah saya selalu berada di belakang dari
rombongan. Agar suara motor tersamarkan atau jauh dari mereka.
Kami ingin menuju MIN Karang Paci,
Kecamatan Kalumpang. Sempat beberapa kali bertanya kepada warga dimana
lokasinya.Tak pernah kesana. Setelah melewati perjalanan panjang yang cukup
melelahkan kami tiba. Letaknya berada sisi jalan yang sepi. Ternyata saya
pernah lewat disana.
Saat tiba suasana cukup lengang.
Setelah memarkir motor. Lalu menuju tempat kegiatan. Disana sudah ada Sanwari
Hidayat dari MIN Habirau Tengah yang sudah akrab dengan saya. Kemudian ada pula
Kepala MIN Karang Paci, Taufikurrahman, S.Pd.I. Kami berbincang tentang kondisi
madrasah dan perkembangannya. Siswanya berjumlah 60-an orang. Bila musim hujan
akan tergenang banjir. Untuk itu bangunan dibuat tinggi. Bisa juga tempat
memancing.
Pembicaraan berpindah ke soal kelapa
sawit. Menurut Taufik, daerah tempat ia bekerja jadi sudah dikuasai kebun
kelapa sawit. Bagaimana nasib generasi mendatang. Banyak negatifnya. Warga
kehilangan. Mata pencaharian. Sumber ikan hilang. Kampung ikan namun ikannya
tak ada lagi.
Satu persatu anggota KOMPAS HSS
berdatangan. Menikmati snack lalu masuk ruang kegiatan. Ibu Lina dari Kemenag
menyiapkan materinya. Saya duduk dibagian belakang.***
Angkinang
– Kalumpang, 9 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar