Sebanyak
5 (lima) anggota Tim Penilai Lomba Sekolah Adiwiyata Kabupaten Hulu Sungai
Selatan (HSS) mengunjungi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Angkinang, Senin
(24/11/14).
Tim Penilai terdiri dari berbagai
unsur yakni Dinas Lingkungan Hidup Tata Kota Perdesaan (LH Takoper) Kabupaten HSS
selaku penyelenggara, Dinas Pendidikan HSS, dan Kantor Kemenag HSS. Kehadiran
Tim Penilai Adiwiyata disambut Kepala MTsN Angkinang, Gazali, S.A, M.Pd.I,
Kepala Tata Usaha, Hj Fahriani, Wakamad Humas Abdurrahman, Wakamad Kesiswaan
Saleh Suaidi, S.Ag, para dewan guru, dan pengurus OSIM MTsN Angkinang.
Kamad Gazali, mengaku sangat
bersyukur sekolahnya kembali mendapat kehormatan ikut lomba di tingkat
Kabupaten HSS. “Kami mewakili sekolah di Kecamatan Angkinang untuk ikut lomba
Adiwiyata. Ini sebuah kepercayaan yang diberikan dan perlu dimanfaatkan sebaik
mungkin,” ujar Gazali.
Upaya yang dilakukan, disebutkan
Gazali, beberapa hari lalu sudah menyiapkan segalanya untuk mengikuti lomba
tersebut. “Kami secara bersama-sama, baik itu guru maupun siswa bahu-membahu
membenahi kondisi sekolah yang masih dalam kekurangan. Sehingga hasil penilaian
bisa lebih memuaskan,” ujar Gazali.
Rusdi, salah seorang anggota Tim
Penilai Adiwiyata Kabupaten HSS, menyampaikan dalam penilaian tersebut, akan
ditentukan siapa yang akan menjadi sekolah terbersih yang memiliki wawasan
lingkungan hidup. “Sekolah yang mendapatkan penilaian akan menyiapkan berbagai
hal. Diantaranya adalah menyediakan tempat sampah terpisah, di kelas, kantin,
kantor, dan laboratorium. Selanjutnya melakukan pengomposan, sehingga sampah
yang dihasilkan dapat menjadi pupuk,” tutur Rusdi.
Ditambahkan
Rusdi, hendaknya di sekolah juga menyediakan tenaga kebersihan yang mencukupi. “
Sehingga apa yang dikerjakan nanti dapat semakin baik dan hasilnya juga sangat
bagus. Tapi bila tidak ada tenaga kebersihan yang cukup. Maka pihak sekolah
harus mampu memaksimalkan tenaga yang ada,” ujar Pelaksana Pendidikan Madrasah Kantor
Kemenag HSS ini.
Dijelaskannya,
sebagai pendukung dari kegiatan yang akan dilakukan. Sekolah juga harus
memiliki mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru serta tenaga
kependidikan. “Sehingga, upaya untuk melakukan kebersihan sekolah dan
lingkungan sekolah dapat terus terlaksana dengan baik. Selain itu, harus ada
pula tempat sampah sementara di lingkungan sekolah seperti Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) dan jadwal pengangkutan sampah. Agar semuanya dapat berjalan
sesuai dengan rencana,” pungkas Rusdi. (akhmad husaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar