Rabu, 05 November 2014

Jika Saya ke Sulawesi Tengah

Kamis, 6 November 2014


            Salah satu provinsi di Indonesia yang menarik perhatian saya untuk dikunjungi adalah Sulawesi Tengah. Provinsi beribukota Palu ini punya daya tarik tersendiri lewat literatur yang pernah saya dapatkan.

            Mudahan nanti ada waktu dan kesempatan berkunjung kesana. Ada rejeki atau dapat fasilitas gratis untuk mengunjungi provinsi Sulawesi Tengah. Saya tengah bermimpi dari Angkinang saya sekarang sudah berada di Palu. Dengan menumpang pesawat udara Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru menuju Palu.

            Sulawesi Tengah mempunyai wilayah yang dilalui garis khatulistiwa. Provinsi ini mempunyai maskot berupa Burung Maleo dan Eboni. Jika saya berada disana kedua maskot itu akan saya foto atau setidaknya bisa lebih dekat.

            Saya akan menginap di sebuah hotel di kota Palu. Jalan-jalan ke pasar. Bertemu dengan orang Palu. Bertanya dan foto-foto keadaan kota. Lalu pada malam diposting ke blog. Saya berharap bisa beberapa lama di Sulawesi Tengah. Ingin mengungkap kekhasan yang dimiliki provinsi tersebut.

            Saya ingin berkenalan dengan gadis Palu. Minta diantar ke Danau Poso. Yang merupakan danau ketiga terbesar di Indonesia. Lalu berkunjung ke beberapa  tempat yang ada peninggalan sejarahnya seperti Makam Raja Mandapar, Keraton Raja Banggai, Gua Pamona, Museum Negeri Palu, dan beberapa peninggalan lainnya.

            Ada sekitar 22 bahasa yang berbeda di Sulteng diantaranya Andio, Tomini, Bado, Lindo, Sedoa, Balantah, Toli-Toli, Mon Tas, Koroni, Banggai, Donda.

Tak lupa menikmati kuliner khas Sulawesi Tengah seperti ayam bakar dari Biromaru dan kaledo. Kaledo (kaki lembu donggala) adalah sop tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan panas-panas. Menurut penuturan orang-orang yang saya temui makanan khas ini dihidangkan disaat merayakan hari besar seperti lebaran Idul Fitri. Dihari itu kaledo disajikan dengan buras.

            Jika saya punya kesempatan ke Sulteng, petualangan akan terus saya lanjutkan ke Teluk Telonggano yang terletak di Lembasada Desa Telonggano , Kecamatan Banawa, kurang lebih 60 kilometer arah barat dari Palu. Kawasan ini mempunyai panorama alam yang indah dan sangat cocok untuk wisata memancing. Karena ditempat itu banyak jenis ikan yang digemari oleh para wisatawan. Lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.

            Lelah seharian berada disana saya kembali menuju penginapan. Setelah mandi dan shalat saya beristirahat di kamar. Sambil menulis hasil perjalanan hari ini beserta fotonya ke blog. Besok perjalanan akan terus berlanjut. Saya mengantuk lantas pergi tidur. Menikmati malam di Sulawesi Tengah.

            Selama perjalanan di Sulteng saya ditemani penduduk asli Palu sebagai guide. Jadi mudah menjangkau tempat yang ingin saya kunjungi. Selain sebagia guide orang itu sebagai sopir yang dicarter selama perjalanan saya di Sulteng. Alangkah indahnya Sulteng. Masih banyak yang belum dikunjungi dan diketahui. Suatu saat nanti Insya Allah saya bisa datang kesana.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...