Jumat, 11 Juli 2014

Melanjur Kesetiaan

Sabtu, 12 Juli 2014

Tak perlu banyak mimpi disini
pertanyaan bertubi-tubi
lahirkan retasan ambisi
pagi-pagi menabur harapan
mengelabui mata-mata
berlari dalam rentak usia
bilamana kenangan sejuta komitmen
yang dibawa dalam setabur kinanti
ujung riwayat sebuah peradaban
lapar bisa dibeli
kuncup bunga mawar
adat tradisi yang lampau
ratap pilu anak bangsa
ketika gempita politik menabur mata
dengan keterpaksaan meniduri resah
seleksi alam berpetualang janji
mencatatkan kerinduan yang langlang
tetes darah penghabisan
segenap perasaan menggelayut
dibibir bernisbi melankolis
kedudukan awal tak perlu berhenti
ingin tercipta banyak ambisi
noktah cinta diseraut kelam
dari sisi mana saja memandang
tumpukan materi tak menggoyahkan
seteru berbendungan raksasa
jelang berbuka
ada banyak rasa menyembul
turut merasakan apa yang enaknya saja
semoga cepat ditemukan
ditengah terjangan komoditas cinta
lajur konotasi penetrasi sengkarut
airmata mata air semua
satu tuju beragam keinginan
diantara banyak pilihan
terus menerus begini saja
nikmati apa adanya
jangkauan jauh
akan tetapi tak tentu arah
dari segenap rasa cinta mendamba
terkenang wajah-wajah manis
menutupi kerisauan diranah potensi
hadir dalam benak yang siap merenda

Kandangan, 30-06-2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...