Rabu, 16 Juli 2014
Aku
harus melakukan apa saja disini
demi
sebuah kehormatan
kering
kerontang melanda
biar
tak memaksakan kehendak
tak
semudah itu kita bisa melakukannya
mewujudkan
perasaan cinta sebenarnya
dalam
taburan benih-benih asmara
diantara
dua pilihan
semenjak
meneteskan harap diranah kalbu
bisa
saja kita melupakannya
dalam
impian berpadu kelam
semenjak
ada rahim sang ibu
kebiasaan
baik harus tertanam
pertanda
sebuah kebijakan
meniti
hari demi hari
dari
banyak peluang yang ada
langkah-langkah
gemulai
bibir-bibir
bertadah
seisi
kampung percaya
atas
perbuatan itu
mengharap
perubahan yang nyata
ada
segenap perasaan membelenggu diri
dalam
timpukan kesetiaan
yang
mesti memunculkan banyak pengertian
berulang
kali aku berusaha
memendam
segala rasa
yang
muncul begitu saja ke permukaan
dibalik
kelana langlang
dalam
kesepian yang melelahkan
mendasari
wajah sendu nan lugu
tak
pernah mau tahu
apa
yang akan dan sudah terjadi
biarlah
melewati dengan seulas senyum kecut
keberanian
yang muncul tiba-tiba
menggeliatkan
banyak tanda
untuk
sebuah cerita masa lalu
kala
notasi cinta sengkarut
gugusan
kesepakatan menakdirkan segala sesuatunya
anggapan
yang berbeda dengan yang lainnya
seperti
sebuah jelmaan hari kian ambigu
Kandangan, 30-06-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar