Minggu, 18 Oktober 2020

Diary Hangkinang : KMS.04.04.2019

Senin, 19 Oktober 2020

[KAMIS, 4 APRIL 2019]

>Beli remote teve merk Sharp di Pasar Angkinang. Remote itu seharga Rp 20 ribu tambah baterai Rp 5 ribu, total Rp 25 ribu.

>Saat singgah dekat jembatan di kawasan antara Telaga Sili-Sili dan Bakarung, tiba-tiba lewat bersepeda motor, tak asing lagi, mungkin itu namanya Suliansyah. Saya cuma melambaikan tangan saja, tanda akrab. Mungkin ia tak tahu saya, tapi saya tahu siapa dia.

>Bangga menjadi sumber rujukan penulisan buku.

>Pagi-pagi, tanpa rasa takut, Dugal harus pergi ke belakang rumahnya, yang banyak tanaman rimbun, semak belukar, diantaranya ada tanaman bamban. Karena ia ingin sekali Buang Air Besar (BAB) di bawah rimbunan tanaman bamban. Ada sekitar 50 meter jaraknya dari rumah. Dugal merasa aman, tenang dan lebih leluasa BAB di sana. Pengalaman itu terjadi, saat ia masih kecil dulu, atau waktu masih duduk di bangku SD, saat itu di rumahnya belum ada WC. Kalau kebelet BAB, hal itulah jalan keluarnya. Itu kalau kalau siang hari. Kalau pada malam hari pilihannya, ia pergi ke jamban di sungai. Dugal mesti pergi jauh, berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya, dengan menyeberang jalan raya, lalu terus turun menuju sungai di mana ada jamban. Jamban berada di lanting yang ditambatkan di pinggir sungai, dekat rumah warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bersama Rusdiansyah (Kelas VIII MTsN 3 HSS)

 Sabtu, 23 November 2024 Dengan Rusdiansyah, atau biasa disapa Iyan, siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selata...