Rabu, 7 Oktober 2020
[SABTU, 03-10-2020]
>Shalat Isya di Langgar Al Kautsar malam Ahad, Imam Kaspul Madah, Muazin Bandi Puspa. Posisi saya saat shalat shaf depan kanan. Samping kanan dinding langgar, samping kiri Lana Mas’ud. Pakaian saya baju muslim biru lusuh, tapih kuning hitam kotak-kotak, kopiah hitam lawas.
>Usai shalat Isya malam Ahad, ke tempat H Imi, ada aruh mahaul (almarhumah) Hj Rukayah, orangtua dari Hj Inung dan Umanya Lana. Pemimpin pembacaan Surah Yasin Husai HG, Tahlil Kaspul Madah, Do’a Haul H Mastur. Menu nasi putih, lauk haruan masak katupat, teh manis, semangka, dan sambal acan.
>Sabtu siang ke kios Yadi Pakumpayan beli Teh Gelas dan air mineral masing-masing satu dos.
>Saat, mau saruan ke tempat H Imi, Aam Riri bertanya hasil rapat Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVII Tahun 2020 Tabalong. Dimana ia tahu ?
>Semangka Nagara banjiri pasaran. Harganya cukup murah, katanya Rp 1000/kg. Fahrul, warga Angkinang Selatan memanfaatkan peluang itu. Ia berjualan semangka, entah siapa yang memodalinya. Ia sendiri yang datang ke tempat orang menanam semangka di wilayah Nagara, lalu menjualnya di Angkinang, lumayan katanya untuk menambah penghasilan, sebelum masa bahuma tiba.
>Saat ini, ada tempat wisata baru yang viral di media sosial, letaknya di Pariangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dikelola oleh masyarakat setempat. Memanfaatkan potensi alam, berupa sungai. Ada banyak tempat duduk dan meja didirikan di sungai untuk tempat makan dan minum, ada payung sebagai peneduh. Sampai saat ini saya belum ke sana. Hanya kunyuk-kunyuk di dunia maya saja saya tahu informasi tempat itu. Cukup bagus juga terlihat drai foto-foto yang ada. Mungkin nanti kalau ada waktu bisa ke sana, agar tak penasaran, bisa melihat dengan mata kepala sendiri daya tarik wisata tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar