Selasa, 03 Maret 2015

Rindu Adinda

Rabu, 4 Maret 2015


Oleh : Akhmad Husaini

            Adit merasa tidak enak badan. Sehingga dalam bekerja dia agak tidak bersemangat. Keluar masuk ruang kerja seperti orang sempoyongan. Ia kurang peduli dengan keadaan sekitar. Lebih mementingkan diri sendiri. Sekarang, untuk kesekian kalinya terus meratap. Meratap dalam sunyi. Pikirannya kadang liar.
            Kepalanya terasa nyut-nyut. Hidung berair. Itu mungkin akibat ia minum es tadi malam menjelang tidur. Tidak seperi biasa ia melakukan hal itu. Adit  merasa rindu dengan Adinda, pujaan hatinya. Untuk itu hampir semalaman ia tak bisa tidur. Jarak puluhan kilometer telah membatasi keinginannya. Namun suatu saat, Adit bertekad bisa datang ke tempat Adinda tinggal. Ingin bertemu melepas rindu.
            Selama ini Adit akrab dengan Adinda lewat dunia maya, terutama media sosial facebook. Juga lewat telepon dan sms. Adinda merupakan pengagum karya Adit di Kompasiana dan blog pribadi. Sejak itulah hubungan mereka terjalin. Ternyata Adinda berasal dari kabupaten yang sama dengan Adit. Namun sejak 10 tahun lalu Adinda tinggal di kota dan kabupaten lain yang berjarak sekitar 100 kilometer dari tempat Adit.
            Lewat hubungan yang terjalin Adit tahu kalau Adinda sudah janda. Ditinggal pergi sang suami. Adinda dikaruniai dua orang anak. Hal ini tak menjadi masalah bagi Adit. Ia akan terus berusaha mendapat simpati Adinda. Ingin terus merindu.
            Hujan lebat dinihari tadi. Adit jadi kesiangan bangunnya. Padahal hari ini pertama,awal masuk kerja di minggu ini. Ia tak peduli. Mandi, bersih-bersih kamar, memasang pakaian, dan berangkat menuju tempat kerjanya yang berjarak sekitar satu kilometer.  
            Adit terbiasa hidup tidak rapi. Dimana saja tak dirumah tak ditempat kerja selalu saja berantakan yang memenuhi pandangan. Di ruang kerja misalnya. Berkas kerja bertumpuk disana-sini. Begitu pula di rumah. Pakaian berhamburan dimana-mana. Tilam, kelambu, bantal menyatu digulung begitu saja. Kenapa bisa seperti itu ? Bosan sudah hidup rapi. Jadi sekarang senang melihat yang berhamburan. Selalu itu yang jadi alasannya.
            Adit mulai malas menulis berita ke web Kanwil Kemenag Kalsel. Tak seperti dulu yang hampir setiap hari minimal satu berita wajib posting. Sekarang seminggu bahkan sebulan pun dapat dihitung dengan jari berita yang ditayangkan.
            Rasa malas juga berimbas pada kegiatan saat berada di rumah. Semisal hobi memancing ikan yang dulu pernah digeluti. Sekarang sudah hampir beberapa tahun ini tak sekalipun memancing. Padahal orang-orang di kampung rata-rata memancing saban sore.***


Kandangan, 1 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelayat yang Datang di Tempat Rumah Duka Camat Kandangan H Syamsuri bin Masniah

 Senin, 25 November 2024 Para pelayat Camat Kandangan (Alm) H Syamsuri bin Masniah (43), saat berada di teras rumah duka, di Lukdalam, Desa ...