Gasing adalah suatu mainan yang
terbuat dari kayu dengan berbentuk bulat dengan ujung lancip. Mainan ini
bergerak berdasarkan keseimbangan ketika gasing sudah berputar. Permainan yang
terkenal di kalangan anak-anak dan dewasa ini diduga berasal dari Sumatera. Hal
ini seperti yang dikemukakan Kauderen dan Matthes dalam bukunya Tot Bijdragen
De Ethnologie Van Zuid Celebes. Permainan yang juga dikenal dengan nama maggasing ini lalu berkembang ke
daerah-daerah lain melalui hubungan dagang.
Gasing dimainkan dengan cara
diputar. Caranya adalah dengan melilitkan tali pada ujung kerucut, kemudian
dilemparkan ke bawah sambil menarik tali dengan cepat. Tali yang tertarik akan
membuat gasing berputar. Pada lomba gasing, biasanya dibuat lingkaran untuk
arena gasing. Gasing yang keluar arena dianggap kalah. Bila dalam arena
terdapat dua gasing yang berputar, maka pemenangnya adalah gasing yang berputar
paling lama.
Cara lain dalam perlombaan gasing
adalah adu gasing. Pada lomba ini lemparan gasing akan diarahkan apada gasing
lawan dengan tujuan agar gasing tersebut jatuh. Hantaman gasing yang keras
terkadang dapat membuat gasing terpelanting dan pecah. Pemenangnya adalah
pemilik gasing yang dapat membuat gasing lawan terjatuh. Pemenangnya kemudian
akan ditantang oleh pemain berikutnya hingga ditemukan juaranya pada tahap
final.
Gasing dalam permainan tradisional
biasanya terbuat dari kayu. Namun saat ini telah terdapat berbagai macam gasing
yang telah berubah bentuknya sehingga lebih menarik. Gasing tidak lagi diwarnai
dengan cat, tetapi dipasang lampu yang berwarna-warni serta dapat memainkan
musik. Selain itu fungsi tali diganti dengan tombol on-off pada gasing yang
berputar dengan tenaga baterai.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar