Permainan tradisional Indonesia yang satu ini dinamakan gobak sodor
(Jawa Tengah) atau galasin (Jawa Barat). Beberapa orang berpendapat gobak sodor
berasal dari Go Back Through the door atau go last in yang menjadi awal nama
galah asin atau galasin. Di Kepulauan Natuna, permainan ini lebih dikenal
dengan nama galah. Kepulauan Riau menyebut permainan ini dengan galah panjang,
sedangkan di daerah Riau Daratan permainan ini dikenal dengan nama cak bu atau
main belon.
Gobak sodor adalah permainan yang
dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing beranggotakan 3-5 orang. Setiap
kelompok memiliki anggota yang bertugas menjaga garis batas horizontal dan
garis batas vertikal. Penjaga garis batas horizontal berusaha menghalangi lawan
dengan bergerak horizontal dan penjaga garis batas vertikal bergerak. Penjaga
garis vertikal biasanya bisa lebih bebas bergerak karena garis ini terletak di
tengah lapangan. Permainan yang mengasyikkan ini cukup sulit karena pemainnya
dituntut untuk berjaga dan berlari secepat mungkin untuk bisa menang.
Permainan gobak sodor dapat
dimainkan di lapangan bulutangkis atau lapangan terbuka. Lapangan gobak sodor
berbentuk segi empat dengan ukuran 9x4 m. Garis ini akan menjadi garis batas
atau pintu-pintu yang harus dilalui. Lapangan segi empat lalu dibagi menjadi 6
buah kotak kecil. Bila gambar lapangan telah siap, maka permainan dimulai.
Permainan dimulai saat setiap pemain
telah menempati tempatnya masing-masing. Lawan yang berlari ke garis belakang
harus berhati-hati agar tidak tersentuh penjaga. Penjaga garis akan berusaha
menghadang dan menyentuh lawan tanpa meninggalkan garis yang dijaganya. Bila
dia keluar garis, maka penjaga tersebut harus keluar lapangan. Lawan yang telah
mencapai pintu belakang, harus kembali ke garis awal dengan cara yang sama.
Pemenang permainan ini adalah kelompok yang seluruh anggotanya dapat melewati
area lapangan secara bolak-balik.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar