Selasa, 31 Maret 2015

Melankolis Ranah Membelai Romantis

Selasa, 31 Maret 2015


Dari ujung pena terus bergerilya
biarkan saja ia pergi seorang diri
dengan penuh rindu kasmaran
rindu lapat dan ketupat
teruslah mencipta banyak puisi
bisa kenyang seharian
yang terus dirasakan
sepanjang hari dalam lamunan
berikan lambaian selamat tinggal
sosis itu ternyata daging cincang
menjual kulkas untuk sebuah mimipi
asisten Betrand Antolin
sensai kesegaran baru
mencengkeram segenap isi hati
jangan dimanjakan oleh keadaan
makan tak nikmat lagi
karena yang dimakan tidak enak
beras pambagian / bulog
enjoy menikmati kehidupan
handak nang nyaman-nyaman
bausaha pangulir
jangan pernah merasa tinggi hati
jadilah orang yang rendah hati
Suhaimi Anak Salau
Indonesia vs Brunei Darussalam 2-0
mengatur segala ketuntasan hati
aku ingin seperti dulu lagi
seperti dulu yang pernah kau idamkan
semarakkan beribu janji
rakat mupakat membelai mimpi
dapatkah kepercayaan menuntas hati
setiap kali aku melihatnya
hanya Olga saja
aku akan terus setia
menginginkanku segala harap menyatu
dari deraan waktu yang mencumbu
biarkan cuaca dingin menghimpit
terus melangkah pasti
tak ingin dipuji
semua bisa mencintai
nikmati alam yang indah
kekayaan budaya dan peninggalan sejarah
teringat tahu goreng
teringat lontong basate yang nikmat



Kandangan, 29-03-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi AHU : Watak Simbol Intonasi Perangai Jingga

 Jumat, 22 Maret 2024 Cerita guramang alasan manis kian sinis watak simbolis kehendak penawar lara senarai kehendak intim suara nurani ego k...